8 Kondisi Kehidupan Yeom Mi Jung di KDrama My Liberation Notes

Yeom Mi Jung tinggal di daerah paling ujung Provinsi Gyeonggi. Lokasi rumahnya itu sangat jauh dari tempat ia bekerja. Tepat pukul 07.00 pagi, ia sudah siap berangkat dari rumah sambil menunggu bis ke arah stasiun kereta api.

Pulangnya, saat ia sampai di rumah pun matahari hampir tenggelam padahal ia selesai bekerja saat hari masih terang. Jika ia pulang bersama kakak-kakaknya, ia akan patungan masing-masing 10.000 won untuk membayar ongkos taksi.

Jika ingin jarak rumah dan kantorny lebih dekat, Mi Jung harus mencari rumah sewa yang harganya lebih mahal daripada di desa, Bisa dibilang dengan situasi Mi Jung saat ini, kondisi perekonomiannya saja sudah habis di jalan. Pemasukkan tak seberapa, tahu-tahu sudah habis karena harus membayar ongkos angkutan umum.

Setiap makan bersama, rekan-rekannya selalu membicarakan klub yang mereka ikuti. Berbeda dengan Yeom Mi Jung yang setelah selesai bekerja akan langsung pulang ke rumah. Hal ini karena lokasi rumahnya yang sangat jauh, yakni di pedesaan.

Akhirnya, Mi Jung pun hanya bisa tersenyum saat mereka sedang membicarakan hal yan tak ia ketahui. Mi Jung tak punya celah untuk menyambung pembicaraan mereka. Anehnya, sudah bekerja lama pun teman-temannya masih mempertanyakan di mana Mi Jung tinggal.

Salah satu dari mereka pernah mengatakan bahwa nasib Mi Jung sungguh menyedihkan. Seharusnya masa muda dihabiskan untuk menambah pergaulan, Mi Jung malah langsung pulang karena lokasi rumahnya yang jauh.

Orangtua Mi Jung adalah tipe yang kaku dan kolot. Pernah suatu ketika saat Chang Hee, abang Mi Jung mengutarakan keinginan untuk membeli mobil pada ayahnya. Belum selesai mendengar penjelasan Chang Hee, ayahnya langsung kesal dan menganggap bahwa anak laki-lakinya itu belum mampu soal keuangan.

Kemudian dari sosok ibu, ia kurang peka terhadap anak-anaknya. Ibunya menganggap bahwa Mi Jung tak punya masalah saat membandingkan dengan anak pertamanya, Ki Jung yang hobinya mengeluh.

Punya orangtua yang sama-sama keras, kaku, dan kolot mengakibatkan anak menjadi tertutup dengan hal apa pun. Salah satu contohnya adalah Mi Jung yang selalu memendam apa pun yang ia rasakan maupun ingin diutarakan. Selain tertutup, hal itu akan membuat anak meluapkan emosi yang luar biasa jika marah. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana Chang Hee dan Ki Jung marah.

Mi Jung adalah tipe people pleaser. Ia terlilit utang sebesar 15,8 jutaan won. Kredit jatuh tempo dan belum dibayar. Kartunya pun segera ditangguhkan jika dalam 5 hari tidak dibayar. Per bulan, ia pun harus menyetor 1,5 juta won.

Utang ini bukanlah perbuatan Mi Jung melainkan orang lain. Customer service tersebut sampai bilang bahwa ia seharusnya tidak ambil pinjaman untuk orang lain. Mi Jung pun mengirim pesan pada orang tersebut, tapi tak pernah direspon. Kabarnya, ia kabur melarikan diri ke negara lain dan tak akan pernah kembali.

Saat seusia Mi Jung sedang mencari tambatan hati, bahkan ada yang sudah mempunyai kekasih, ia hanya bisa berdiam diri dan berharap dalam hati. Sebab, berkumpul bersama orang-orang merupakan pekerjaan besar baginya.

Saat adegan Mi Jung mengerjakan tugas di kafe, ia pun melakukan dialog monolog kepada sang pujaan hati yang belum diketahui siapa orangnya. Mi Jung berharap jika punya kekasih, ia bisa menemukan tempat untuk sandaran hatinya.

Teman-temannya pun pernah berniat mengenalkannya pada seseorang. Namun, perkataannya sangat tak menyenangkan bagi Mi Jung yang mendengar dari balik sekat. Temannya berkata bahwa ia mengakui jika Mi Jung cantik, tapi tak memiliki daya tarik.

Apresiasi tak hanya diberikan jika berhasil. Gagal pun perlu apresiasi. Apalagi yang memberi apresiasi tersebut adalah atasan. Ini juga memengaruhi kinerja karyawan.

Hal ini dialami Mi Jung yang salah dua kali dalam membuat tugas. Bosnya Mi Jung memang memberi tahu apa yang salah, tapi ada yang kurang tepat, yakni cara penyampaiannya yang membuat Mi Jung frustrasi. 

Mi Jung berbeda dengan kakak-kakaknya dalam urusan rumah tangga. Begitu pulang ke rumah, ia bergegas membantu ibunya di dapur, menyiapkan makanan, hingga mencuci piring dilakukan oleh Mi Jung. Sementara Chang Hee dan Ki Jung hanya makan saja.

Jika libur, ia pun paling aktif membantu ayahnya di kebun dan tak lupa menyiapkan makanan untuk diantar ke kebun daun bawang. Tanpa disuruh, Mi Jung segera melaksanakannya tanpa keluhan. Ia benar-benar istirahat jika pekerjaan rumahnya telah selesai semua.

Mi Jung adalah tipe introver dan pemalu. Jika ada masalah, ia selalu memendamnya bahkan tanpa sadar menitikkan air mata karena sudah tidak sanggup menghadapi lika-liku kehidupan. Tak ada tempat curhat untuk dirinya. Ia pun paham akan kondisi orangtua dan kakak-kakaknya tidak dalam keadaan baik-baik saja.

Kim Mi Jung adalah tokoh yang mewakili keadaan sebagian penonton. Bahkan tak semua orang sanggup menjalani kehidupan seperti Mi Jung. Kisah Yeom Mi Jung menggambarkan realitas sosial dari kalangan tertentu yang harus banting tulang dan harus terus bergelut dengan masalah dalam diri sendiri.