Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Chung Seob When Life Gives You Tangerines disebut Picasso?

Kim Seon Ho di When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)
Kim Seon Ho di When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)

Park Chung Seob (Kim Seon Ho) adalah karakter baru dalam drakor When Life Gives You Tangerines volume 3 dan 4. Ia merupakan seniman berdedikasi tinggi. Ia membantu Yang Geum Myeong (IU) mendapatkan pekerjaan paruh waktu di bioskop.

Rekan-rekan kerja Park Chung Seob di bioskop, termasuk Yang Geum Myeong, memanggilnya "Picasso" atau "Park-casso". Lantas kenapa ia mendapat nama julukan tersebut? Berikut ini ulasannya.

Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.

1. Park Chung Seob adalah pelukis tanpa nama yang berbakat

Kim Seon Ho di When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)
Kim Seon Ho di When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)

Park Chung Seob punya kemiripan dengan pelukis legendaris, Picasso. Seperti Picasso, Park Chung Seob punya kemampuan melukis yang hebat. Ia bisa membuat lukisan indah meski dengan keterbatasan fasilitas yang dimiliki. Misalnya, ia mampu melukis orang tanpa cat dengan warna kulit.

Meski berbakat, sayangnya, Park Chung Seob belum meraih kesuksesan. Ia sempat jadi seniman tak dikenal. Park Chung Seob yang kuliah seni pun akhirnya bekerja di bioskop lokal sebagai pelukis reklame untuk menyalurkan kemampuan melukisnya sekaligus mendapatkan uang.

2. Park Chung Seob memiliki jiwa melankolis seperti Picasso

Kim Seon Ho di When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)
Kim Seon Ho di When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)

Park Chung Seob memiliki jiwa melankolis. Ia pendiam dan lebih suka menunjukkan emosinya lewat gambar daripada ekspresi. Ia bahkan jarang tersenyum atau tertawa. Selain itu, jiwa melankolisnya juga tampak dari hobinya membaca buku puisi dan menulis beberapa bait puisi.

Kepribadian melankolis Park Chung Seob mirip Picasso yang dikenal sebagai seniman melankolis. Tak hanya itu, kesamaan mereka juga tampak dari sikap teguh dan berjiwa bebas. Meski dimarahi oleh bosnya, Park Chung Seob tetap melukis poster reklame sesuai gaya dan interpretasinya terhadap setiap film.

3. Park Chung Seob menjunjung tinggi idealisme dalam melukis

Kim Seon Ho di When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)
Kim Seon Ho di When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)

Layaknya seniman sejati, Park Chung Seob menjunjung idealisme dalam membuat karya-karyanya. Karena sikap idealisnya ini, ia sering dimarahi oleh bosnya sebab melukis reklame poster film tanpa memperhatikan unsur komersil. Ia membuat reklame tersebut seperti karya seni lukis di museum.

Park Chung Seob juga memiliki penampilan seorang seniman idealis dengan rambut gondrong dan kumis tipis. Ia memakai baju simpel yang sering terkena cat karena sibuk melukis. Ia juga pendiam dan lebih sering mengekspresikan perasaan lewat lukisan yang dibuatnya.

4. Rekan kerjanya yakin ia akan terkenal seperti Picasso

Kim Seon Ho dan IU di When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)
Kim Seon Ho dan IU di When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)

Panggilan "Picasso" atau "Park-casso" yang dibuat oleh rekan-rekan kerja Park Chung Seob di bioskop sebetulnya bukan untuk mengejek. Mereka justru mengapresiasi kemampuan dan bakat Park Chung Seob. Mereka juga terkesima dengan hasil karya yang dilukisnya.

Bukan memandang sebelah mata, mereka berharap Park Chung Seob akan jadi seniman sukses. Mereka tahu Picasso adalah pelukis terkenal dengan karya lukis yang berharga selangit. Mereka pun ingin Park Chung Seob merasakan kesuksesan dan lukisan-lukisannya bisa lebih dihargai, diapresiasi, serta dikenal oleh dunia.

Meski pendiam dan tampak menjaga jarak, Park Chung Seob nyatanya akrab dengan rekan-rekan kerjanya dan bosnya di bioskop Cannes. Ia sampai disebut sebagai "Picasso" atau "Park-casso". Apakah nama panggilannya ini menandakan ia bakal jadi pelukis sukses seperti Picasso? Tonton kisahnya di ending When Life Gives You Tangerines.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us