Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Drakor Pro Bono Diberi Rating 18+?

Jung Kyung Ho di Pro Bono
Jung Kyung Ho di Pro Bono (x.com/CJnDrama)
Intinya sih...
  • Pro Bono mengangkat isu sensitif
  • Kasus kekerasan terhadap hewan dibahas
  • Karakter utama memiliki sisi baik dan buruk
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tahun 2025, Jung Kyung Ho membintangi dua drakor bertema hukum. Pertama, ia menjadi advokat buruh yang membantu hantu pekerja mendapat keadilan di Oh My Ghost Clients. Kemudian, ia comeback dalam Pro Bono sebagai mantan hakim yang beralih profesi menjadi pengacara publik.

Berbeda dari Oh My Ghost Clients yang punya rating 16+, drakor Pro Bono diberi rating usia 18+ di Netflix. Padahal Pro Bono bukan drakor thriller dengan adegan berdarah-darah ataupun mengusung genre romance yang memiliki banyak scene mesra. Lantas, apa alasan Pro Bono diberi rating 18+?

1. Sebagian kasus mengangkat isu sensitif

Jung Kyung Ho dan Lee Chun Moo di Pro Bono
Jung Kyung Ho dan Lee Chun Moo di Pro Bono (x.com/CJnDrama)

Pro Bono memang memiliki banyak adegan dan momen kocak yang bikin cerita drakor ini tampak ringan serta mudah diikuti. Meski begitu, drakor ini nyatanya mengangkat cukup banyak isu-isu sensitif dan bahkan dilema moral yang lebih mungkin dipahami sekaligus diterima penonton dewasa, baik sebagai bahan pelajaran maupun topik diskusi.

Tema sensitif ini tampak, misalnya, pada kasus di episode 3-4. Di sini, klien Kang Da Wit (Jung Kyung Ho) dan tim Pro Bono dari firma Oh& Partners adalah anak 12 tahun dengan disabilitas yang ingin menuntut Tuhan. Topik mengenai aborsi, makna kehidupan, kelahiran, hingga kehamilan remaja, menjadi bahasan di dua episode ini.

Selain itu, drakor hukum ini juga menyebut soal isu sosial lainnya yang bisa menjadi kontroversi. Contohnya, masih di episode yang sama, Kang Da Wit dipaksa anggota timnya untuk ikut festival yang mendukung LGBTQ. Meski tidak mau, ia didandani seperti transgender dalam acara tersebut.

2. Ada kasus yang membahas kekerasan

cuplikan drama Pro Bono
cuplikan drama Pro Bono (x.com/studiodragonKR)

Seperti drakor hukum lainnya, Pro Bono juga membahas kasus mengenai kekerasan. Namun, tidak hanya pada manusia, drakor ini juga menyoroti soal kasus kekerasan dan penganiayaan terhadap hewan yang sering kali tidak dianggap penting oleh masyarakat.

Bahasan mengenai kekerasan terhadap anjing peliharaan jadi topik utama dalam kasus yang dibahas di episode 2. Ini merupakan kasus pertama Kang Da Wit sebagai pengacara publik. Argumen dan adegan kekerasan terhadap hewan yang ditampilkan bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama bagi penonton di bawah umur. Karena itu, drakor Pro Bono lebih cocok untuk penonton berusia dewasa.

3. Sifat karakter utama yang punya sisi baik dan buruk

Jung Kyung Ho di Pro Bono
Jung Kyung Ho di Pro Bono (x.com/CJnDrama)

Karakter utama dalam drakor Pro Bono adalah Kang Da Wit. Berbeda dari sebagian besar protagonis, Kang Da Wit memiliki sisi buruk yang tak kalah dominan dari sisi baiknya. Hal ini membuat karakternya kompleks dan bisa disalahpahami oleh penonton muda.

Sebagai penggambaran, Kang Da Wit adalah orang yang ambisius dan membangun pencitraan untuk jalan kesuksesannya. Ia juga sering bersikap sebagai penjilat pada atasan dan pura-pura baik pada bawahan di tempat kerja. Terkait pekerjaan, ia lebih suka menangani kasus hukum besar yang disorot media dan publik.

Meski demikian, Kang Da Wit sebetulnya juga punya sisi positif. Ia masih memiliki empati yang jarang ditunjukkannya karena pengalaman hidup yang keras. Selain itu, sikap pantang menyerah dan kemauannya untuk bekerja keras patut diacungi jempol. Di satu sisi, sifat baiknya bisa menginspirasi, tapi di sisi lain, sisi negatifnya tidak boleh dicontoh.

Pro Bono merupakan drakor hukum dengan banyak adegan komedi dan kisah inspiratif. Namun, isu sosial sensitif, kasus kekerasan yang dibahas, hingga sosok karakter utama yang abu-abu membuat drakor ini diberi rating 18+. Artinya, kamu harus sudah berusia minimal 18 tahun sebelum nonton drakor ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us

Latest in Korea

See More

7 Alasan Choi Su Yeon Membunuh Lee Ki Dae di The Price of Confession

16 Des 2025, 20:59 WIBKorea