Kenapa Kebijakan Raja Yi Heon Ditentang di Bon Appétit, Your Majesty?
Di drakor Bon Appétit, Your Majesty (2025), Yeon Ji Young (Lim Yoon A) kembali ke masa lalu di mana saat Dinasti Joseon dipimpin oleh Raja Yi Heon (Lee Chae Min). Menurut sejarah yang dipelajari Ji Young, masa kepemimpinan Raja Yi Heon merupakan masa di mana rakyat Joseon harus menanggung kekejaman pemimpinnya karena kebijakan yang diterapkan. Selama masa ini, Raja Yi Heon disebut seorang pemimpin tirani bagi seluruh lapisan masyarakat.
Di masa tersebut, banyak kebijakan dan situasi Joseon semakin memanas dan menjadikan wilayah tersebut gak nyaman untuk ditinggali. Bahkan, Ji Young sendiri percaya jika keputusan yang diambil Raja Yi Heon ini dicatat dalam sejarah sebagai salah satu masa kelam Dinasti Joseon. Lalu, kenapa kebijakan Raja Yi Heon banyak ditentang masyarakat di drakor Bon Appétit, Your Majesty?
Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.
1. Dianggap merugikan rakyat
Salah satu kebijakan yang digagas oleh Raja Yi Heon adalah mensterilkan wilayah berburunya dari manusia. Jadi, siapapun yang tinggal di hutan tersebut diusir oleh kerajaan agar wilayah tersebut bersih. Kondisi ini jelas menguntungkan raja saja, lho.
Banyak rakyat miskin menganggap kebijakan ini malah merugikan mereka. Kala itu, peradaban manusia belum semaju sekarang. Rakyat biasanya mencari nafkah dengan cara bertani atau berjualan. Banyak masyarakat juga memilih tinggal di kaki gunung untuk mendapatkan air bersih dan tanah yang subur.
Ketika diusir, mereka harus mencari cara lain untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Kondisi ini jelas gak mudah bagi mereka yang hidupnya pas-pasan.
2. Banyak pejabat dan saudagar kaya yang turut jadi korban
Selain pengusiran terhadap rakyat, Raja Yi Heon juga membuat sebuah kebijakan gak masuk akal. Dia mengutus salah satu pejabatnya untuk mengumpulkan para perempuan yang telah menginjak usia dewasa dan belum menikah untuk dikumpulkan di istana. Para perempuan ini dikumpulkan untuk menjadi hiburan raja.
Gak hanya rakyat biasa, keluarga pejabat serta saudagar kaya juga terkena imbas atas kebijakan tersebut. Makanya, gak hanya rakyat biasa saja yang dirugikan, banyak keluarga dari berbagai lapisan kalangan juga turut jadi korban.
3. Dianggap gak menunjukkan sikap pemimpin
Menjadi seorang raja harusnya punya sisi yang ingin menjadikan wilayahnya jadi sebuah contoh peradaban. Dia gak ingin menjadikan kehidupan rakyat, yang di bawah kepemimpinannya, sengsara dan merasa gak aman. Sayangnya, kondisi ini gak muncul saat masa Raja Yi Heon menjabat.
Banyak perempuan muda yang terpaksa hidup seorang diri di hutan untuk menghindari kewajiban jadi wanita penghibur istana. Mereka hanya ingin hidup damai dan aman tanpa ada kecemasan akan pengaruh kebijakan pemerintah dalam hidupnya. Sayangnya, rasa gak aman ini dialami oleh banyak pihak, termasuk pejabat.
4. Hanya menguntungkan diri sendiri
Dua kebijakan yang digambarkan ini menunjukkan jika yang diuntungkan hanyalah Raja Yi Heon dan semua orang di lingkaran terdekatnya saja. kekejaman ini dianggap sangat egois untuk dilakukan seorang raja pada masyarakatnya. Makanya, banyak orang menunjukkan kebenciannya pada raja secara terang-terangan.
Bukan hal yang salah jika banyak yang menginginkan Raja Yi Heon diturunkan dari tahta secara paksa. Rakyat hanya butuh keamanan untuk melanjutkan hidup secara aman dan tentram, lho.
Gak salah ya jika banyak yang membenci Yi Heon. Bahkan, mereka secara langsung memberi sematan Yi Heon sebagai salah satu raja terkejam dalam sejarah Joseon di drakor Bon Appétit, Your Majesty. Menurutmu, apakah kamu setuju dengan pernyataan tersebut?
