Kenapa Tae Poong Ingin Jadi Vendor Pemerintah di Typhoon Family?
Dalam Typhoon Family, Typhoon Trading digambarkan sebagai perusahaan swasta yang fokus pada bisnis ekspor dan impor. Kang Tae Poong (Lee Junho) selaku CEO baru juga melakukan bisnis ekspor dari mengirim sepatu ke Brazil hingga menjual helm ke Thailand. Namun, di episode 11-12, ia bilang ingin bekerja dengan pemerintah.
Kang Tae Poong mengungkapkan idenya untuk menjadi vendor pemerintah, yakni bekerja dengan kantor Jasa Pengadaan Umum. Namun, para pegawainya justru sempat menolak ide ini. Meski begitu, Kang Tae Poong tetap bersikeras dengan keputusannya. Apa alasannya?
1. Kang Tae Poong sudah dua kali ditipu
Selama kurang lebih enam bulan ia bergabung dengan perusahaan Typhoon Trading, Kang Tae Poong sudah dua kali ditipu oleh rekan bisnisnya yang ia percayai. Yang pertama, Pyo Bak Ho (Kim Sang Ho), dan kedua adalah Park Yun Cheol (Jin Sun Kyu).
Pengalaman ditipu ini jadi pelajaran berharga bagi Kang Tae Poong agar mencari rekan bisnis yang bisa dipercaya. Baginya, salah satunya adalah pemerintah. Jadi, ia ingin Typhoon Trading terlibat dalam kontrak pengadaan barang yang digelar oleh instansi pemerintahan.
2. Sisa uang perusahaan terbatas
Alasan lainnya kenapa Kang Tae Poong ingin menjadi vendor pemerintah karena sisa uang perusahaan hanya tinggal sedikit. Jumlah itu tidak cukup untuk melakukan bisnis ekspor. Terlebih mereka juga belum punya barang untuk dijual ataupun daftar klien.
Di sisi lain, proyek tender pemerintah kerap dibuka setiap tahunnya. Agar ada perputaran modal, Kang Tae Poong selalu CEO perusahaan Typhoon Trading memutuskan untuk menjajal jadi vendor pemerintah. Dengan demikian, diharapkan akan ada pemasukan yang bisa dipakai untuk menjalankan bisnis dan menggaji karyawan.
3. Ingin menghindari risiko kegagalan
Kang Tae Poong setidaknya sudah tiga kali terlibat dalam penjualan barang ekspor. Namun, ketiganya mengalami berbagai kendala. Mulai dari gulungan kain dari Italia yang direbut, sepatu pengaman Shoe Park disita rentenir, kapal ekspedisi tak mau mengirim, hingga helm yang hampir dihancurkan bea cukai Thailand.
Berbagai kegagalan ini membuat Typhoon Trading mengalami kerugian dengan nominal yang cukup besar. Karena itu, Kang Tae Poong ingin mencari jalan lebih aman, yakni bekerja sama dengan institusi pemerintah. Barang yang akan dijual ke institusi pemerintahan hanya perlu diserahkan ke kantor Jasa Pengadaan Umum di dalam negeri sehingga tak perlu memikirkan risiko terkait transaksi ekspor.
4. Proyek pemerintah tidak terpengaruh krismon
Kang Tae Poong mengambil alih perusahaan Typhoon Trading di akhir tahun 1997 saat krisis ekonomi atau krisis moneter (krismon) tengah terjadi. Perekonomian di Korea Selatan dan banyak negara lain pun terkena imbasnya. Banyak perusahaan gulung tikar sehingga orang-orang kehilangan pekerjaan.
Meski krisis ekonomi tahun 1997 mempengaruhi berbagai sektor industri, institusi pemerintah tampaknya tetap aman. Bukan hanya PNS yang masih menjalani pekerjaan seperti biasa. Namun, lembaga pemerintah ini secara garis besar tampak tak terlalu terpengaruh oleh krisis ekonomi. Maka dari itu, Kang Tae Poong menganggap mereka sebagai calon klien potensial yang tak akan menipu atau membawa lari barang yang dijual oleh perusahaannya.
Kang Tae Poong belajar banyak hal sepanjang setengah tahun ia memimpin perusahaan Typhoon Trading. Ia sudah mengalami berbagai kegagalan dan kendala sehingga kini dirinya ingin mencari aman dengan meneken kontrak sebagai vendor pemerintah dalam proyek pengadaan sarung tangan bedah. Sayangnya, Pyo Hyun Jun (Mu Jin Sung) kembali berulah padahal Kang Tae Poong telah menang tender di episode 12 Typhoon Family.
.jpg)
