Mengapa Ada Kesenjangan di Instansi Kepolisian dalam Good Boy?

06 Jun 2025, 07:07 WIB

Cicilia R

still cut drama Korea Good Boy (dok. JTBC Drama/The Haunted Palace)

Intinya sih...

Para mantan atlet dianggap para petugas kepolisian, diistimewakan karena masuk ke instansi ini melalui jalur khusus
Para petugas kepolisian menganggap para mantan atlet memiliki kompetensi tapi tidak pernah menghargai senioritas di kepolisian
Mereka selalu dianggap tidak bisa bekerja dengan baik, tapi selalu menjadi sorotan media saat ada wartawan mencari berita

Drama Korea terbaru dari stasiun penyiaran Korea, JTBC yang berjudul Good Boy, bercerita tentang kisah para mantan atlet nasional yang memilih berkarier sebagai aparat kepolisian melalui jalur khusus yang diperuntukkan bagi para mantan atlet. Keberadaan para mantan atlet nasional di jajaran kepolisian ini ternyata menyebabkan beberapa kesenjangan di antara para petugasnya.

Mengapa terdapat kesenjangan di tubuh kepolisian dalam cerita drakor Good Boy ini? Yuk, temukan jawaban atas pertanyaan tersebut satu per satu lewat ulasan berikut!

1. Para mantan atlet dianggap para petugas kepolisian, diistimewakan karena masuk ke instansi ini melalui jalur khusus

still cut drama Korea Good Boy (instagram.com/jtbcdrama)

2. Para petugas kepolisian menganggap para mantan atlet memiliki kompetensi tapi tidak pernah menghargai senioritas di kepolisian

di balik layar drama Korea Good Boy (instagram.com/jtbcdrama)

3. Mereka selalu dianggap tidak bisa bekerja dengan baik, tapi selalu menjadi sorotan media saat ada wartawan mencari berita

still cut drama Korea Good Boy (dok. JTBC Drama/The Haunted Palace)

4. Para mantan atlet dianggap tidak menghormati instansi karena kerap bekerja sendiri tanpa melakukan koordinasi

still cut drama Korea Good Boy (dok. JTBC Drama/The Haunted Palace)

5. Para mantan atlet selalu dianggap sebagai pengganggu sehingga mereka sering kali ditempatkan di divisi humas

di balik layar drama Korea Good Boy (instagram.com/jtbcdrama)

6. Para mantan atlet ini dianggap sering berbuat onar karena selalu membuat misi penangkapan penjahat berakhir dengan kegagalan

still cut drama Korea Good Boy (dok. JTBC Drama/The Haunted Palace)

7. Mereka juga kerap dicap sebagai pengkhianat karena sering kali merugikan dan bertengkar dengan kolega sessama polisi

still cut drama Korea Good Boy (dok. JTBC Drama/The Haunted Palace)

Kehadiran para mantan atlet di tubuh kepolisian yang awalnya dianggap sebagai solusi, justru malah jadi pesakitan di insitusi penegak hukum dalam drakor Good Boy ini. Mampukah para atlet ini membuktikan bahwa persepsi orang-orang terhadap mereka selama ini keliru?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editor’s Picks

7 Pertanyaan yang Muncul di Penayangan Perdana Good Boy, Menarik

7 Drama Korea tentang Atlet Ganti Profesi, Terbaru Good Boy

Topics

Rekomendasi Drama Korea Good Boy Drakor 2025 inspire me

Editorial Team

EditorAnanda Zaura

Google News

Whatsapp Channel

Mengapa Ada Kesenjangan di Instansi Kepolisian dalam Good Boy?

Intinya sih...

1. Para mantan atlet dianggap para petugas kepolisian, diistimewakan karena masuk ke instansi ini melalui jalur khusus

2. Para petugas kepolisian menganggap para mantan atlet memiliki kompetensi tapi tidak pernah menghargai senioritas di kepolisian

3. Mereka selalu dianggap tidak bisa bekerja dengan baik, tapi selalu menjadi sorotan media saat ada wartawan mencari berita

4. Para mantan atlet dianggap tidak menghormati instansi karena kerap bekerja sendiri tanpa melakukan koordinasi

5. Para mantan atlet selalu dianggap sebagai pengganggu sehingga mereka sering kali ditempatkan di divisi humas

6. Para mantan atlet ini dianggap sering berbuat onar karena selalu membuat misi penangkapan penjahat berakhir dengan kegagalan

7. Mereka juga kerap dicap sebagai pengkhianat karena sering kali merugikan dan bertengkar dengan kolega sessama polisi

Editorial Team

Tonton lebih seru di