7 Kesulitan Oh Man Soo di Episode 3 Drakor Taxi Driver 3

Awal dari semua kekacauan adalah penipuan yang dilakukan Nobblese Motors. Mereka menawarkan lisensi taksi dengan harga menarik dan proses cepat yang membuat Oh Man Soo merasa ini adalah kesempatan besar untuk kembali bekerja. Ia percaya bahwa Nobblese Motors adalah perantara yang legal dan aman.

Sayangnya, semua itu hanyalah skema licik. Mereka memanipulasi dokumen dan menyembunyikan halaman penting hingga transaksi yang terlihat sederhana berubah menjadi perangkap besar. Oh Man Soo tidak menyadari bahwa ia sedang memasuki jebakan yang sudah dirancang dari awal.

Oh Man Soo mengira ia membeli izin legal tanpa masalah, tetapi kenyataannya izin tersebut adalah milik seorang pengemudi yang pernah mabuk dan menyebabkan kecelakaan. Akibat rekam jejak itu, izin tersebut berada dalam status tangguhan.

Karena status buruk itu tidak dijelaskan pihak penjual, Oh Man Soo menjadi korban keadaan. Ia membayar mahal untuk sesuatu yang tidak bisa dipakai, dan lebih parah lagi izinnya langsung dicabut tanpa ada kesempatan untuk menjelaskan.

Ketika menyadari dirinya tertipu, Oh Man Soo melakukan hal yang benar dengan melapor ke polisi. Namun jawaban yang ia dapatkan justru semakin membuatnya terpojok. Polisi mengatakan bahwa transaksi tersebut sah secara hukum karena kontrak sudah ditandatangani.

Meski jelas ada kebohongan dan manipulasi, celah hukum membuat kasus ini tampak sulit diproses sebagai penipuan. Oh Man Soo mulai memahami bahwa ia menghadapi sistem yang tidak memihak pada orang kecil.

Tidak berhenti di kepolisian, Oh Man Soo mencoba mencari keadilan lewat kantor pemerintahan terkait perizinan. Namun responsnya mengecewakan. Ia justru diminta kembali melapor ke polisi karena dianggap bukan ranah mereka.

Alih alih mendapatkan bantuan, Oh Man Soo hanya diping-pong antar lembaga tanpa solusi. Bagi seorang warga biasa, ini adalah kondisi yang paling melelahkan, karena ia merasa tidak ada satu pun pihak yang benar benar ingin mendengarkan.

Setelah ditolak dari berbagai arah, Oh Man Soo akhirnya disarankan untuk mengajukan gugatan administratif. Masalahnya, proses ini panjang, rumit, dan membutuhkan biaya serta waktu yang tidak sedikit.

Bagi Oh Man Soo yang harus bekerja demi keluarganya, gugatan semacam ini terasa hampir mustahil untuk dijalani. Apalagi ia tidak memiliki pengetahuan hukum yang cukup. Setiap langkah yang disarankan justru semakin membuatnya merasa tidak berdaya.

Karena tidak bisa menggunakan izin taksinya, Oh Man Soo kehilangan sumber penghasilan utama. Untuk menyambung hidup, ia akhirnya menerima pekerjaan sebagai sopir pengganti. Pekerjaan itu tidak stabil, gajinya kecil, dan sering kali menguras tenaga.

Namun demi keluarganya, ia tetap melakukannya. Oh Man Soo memperlihatkan kesungguhan dan kerja keras yang menyentuh hati penonton, meski berada dalam kondisi yang teramat sulit.

Penderitaan Oh Man Soo mencapai titik paling menyakitkan ketika ia menyadari bahwa dirinya terikat kontrak sebagai penyewa mobil impor berharga mahal. Ini adalah bagian dari halaman kontrak yang sengaja disembunyikan oleh Nobblese Motors.

Walau ia tidak pernah meminta atau menggunakan mobil itu, secara hukum ia dianggap menyetujui kontrak tersebut. Beban finansial ini menghancurkan kestabilan hidupnya, membuat Oh Man Soo terjerat utang yang sebenarnya bukan akibat perbuatannya sendiri.

Melalui kisah Oh Man Soo, episode 3 di Taxi Driver 3 menampilkan betapa kejamnya skema penipuan yang memanfaatkan orang-orang biasa yang hanya ingin bekerja dengan jujur. Drama ini menjadi pengingat bahwa keadilan sering kali tidak mudah dicari, terutama ketika sistem justru mempersempit jalan keluar. Kasus Oh Man Soo memperlihatkan bahwa ketidakadilan bisa menimpa siapa saja, dan justru di momen-momen seperti inilah keberadaan Rainbow Taxi terasa paling bermakna.