8 Kisah Kelam Kim Se Hee yang Terungkap di Ending The Defects

Kim Se Hee (Yum Jung Ah) adalah tokoh antagonis utama di drama The Defects. Sejak episode awal, Kim Se Hee digambarkan sebagai wanita yang kejam, manipulatif, dan akan melakukan segala cara untuk memenuhi ambisinya. Saking kejamnya, ia bahkan tega mengorbankan nyawa orang lain.
Di episode terakhir drama ini, obsesi dan kegilaan Kim Se Hee semakin tak terkendali hingga menyebabkan banyak nyawa melayang. Di episode ini pula, penyebab kegilaan Kim Se Hee akhirnya terungkap yang ternyata dipicu oleh kisah kelam masa lalunya. Seperti apa sebenarnya kisah masa lalu Kim Se Hee? Berikut ini penjelasannya!
1. Kim Se Hee awalnya adalah seorang anak perempuan yang manis. Akan tetapi, ia tidak mendapat kasih sayang dan cinta murni dari ibunya

2. Ibunya menganggap Kim Se Hee sebagai kesalahan dan selalu mengatakan jika Kim Se Hee adalah anak yang tidak berguna

3. Sang ibu hanya peduli pada harta dan pria kaya, tanpa pernah memikirkan Kim Se Hee, anak kandungnya sendiri

4. Begitu cintanya pada uang, sang ibu ternyata memberi nama anaknya Se Hee karena ingin seperti rekannya, seorang wanita yang bertemu pria kaya dan nasibnya berubah

5. Namun, ibunya tiba-tiba berubah pikiran setelah bertemu dengan pria kaya. Ia tidak lagi membutuhkan Kim Se Hee yang awalnya dianggap dapat mengubah nasibnya

6. Dengan dalih berkemah, Kim Se Hee diajak sang ibu pergi ke hutan. Saat itulah, ia ditinggalkan sendiri di tengah hutan dan dibuang seperti barang

7. Kim Se Hee yang malang mencoba bertahan hidup tanpa sang ibu di sisinya. Ia kemudian tinggal di sebuah panti asuhan bernama Miju

8. Alih-alih hidup bahagia, Kim Se Hee justru menjadi korban pembullyan. Ia dibenci dan disiksa oleh teman-temannya lantaran mendapat beasiswa untuk kesekian kalinya

Kisah masa lalu Kim Se Hee ternyata begitu miris dan menyakitkan. Sejak kecil, ia tidak mendapat kasih sayang yang sebenarnya. Ia juga harus menerima pembullyan sepanjang hidupnya di panti asuhan. Meski demikian, masa lalu Kim Se Hee tidak bisa menjadi pembenaran atas perilaku kejam yang dilakukannya. Ia tetaplah bersalah dan pantas menerima hukuman setimpal atas perbuatannya.