Kritik terhadap Drakor Dear Hyeri, Gagal Angkat Tema Mental Health?

Di awal penayangan, Dear Hyeri digadang-gadang bakal menjadi drakor yang mempromosikan pentingnya kepedulian terhadap kesehatan mental. Drakor yang dibintangi oleh Shin Hae Sun ini mengangkat cerita mengenai pewarta berita yang mengalami gangguan identitas disosiatif atau kepribadian ganda.
Sayangnya, semakin mendekati ending, Dear Hyeri justru menuai kritik habis-habisan. Bukan soal tokoh utama yang tak jadi bersama second lead, melainkan alur ceritanya yang ramai akan kritikan. Apa saja kritik terhadap drakor Dear Hyeri?
1. Mempromosikan pesan keliru bahwa cinta bisa menyembuhkan gangguan mental
Dear Hyeri termasuk dalam drakor romance bertema psikologi. Selain Dear Hyeri, ada beberapa drakor romantis lain yang turut membahas kesehatan mental. Namun, Dear Hyeri justru terlalu memfokuskan cerita pada romansa alih-alih mental health.
Yang keliru diangkat dalam Dear Hyeri adalah pesan bahwa cinta bisa menyembuhkan gangguan mental. Sang tokoh utama, Joo Eun Ho (Shin Hae Sun), sembuh dari gangguan identitas disosiatif setelah balikan dengan mantannya. Masalahnya, sikap sang mantan yang dulu memutuskannya secara mendadak justru yang menjadi trigger Joo Eun Ho mengalami gangguan mental.
Meski ada scene Joo Eun Ho konsultasi pada psikiater dan minum obat, perjalanannya untuk sembuh tak dibahas mendalam. Tak ada scene yang menunjukkan dirinya menjalani psikoterapi. Proses kesembuhan tiap orang memang berbeda, tapi terlalu cepat bagi Joo Eun Ho yang awalnya mengalami gangguan psikologis cukup parah sampai tiba-tiba sembuh. Itu pun kesembuhannya malah ditunjukkan karena balikan dengan mantan.