Mengapa Se Hee Minta Pengembalian Serentak Jelang Ending The Defects?
- Rencananya bekerja sama dengan presiden terancam gagal
- Pemberitaan di media soal anak-anak korban bisnis ilegalnya bisa mengancam
- Ingin menghilangkan jejak kejahatannya
Kim Se Hee (Yum Jung Ah) telah menjalankan bisnis adopsi ilegal dalam rentang waktu cukup lama di drakor The Defects. Sosok perempuan yang jahat ini memang menjamin kepada pelanggannya bahwa mereka bisa melakukan sistem pengembalian jika anak itu dirasa gagal. Namun, selama Se Hee menjalankan bisnisnya, ia tak pernah lebih dulu menawarkan sistem tersebut.
Biasanya, para pelanggan yang akan lebih dulu menghubungi Se Hee jika mereka ingin melakukan proses pengembalian. Namun, ada gelagat aneh yang dilakukan Se Hee karena ia secara tiba-tiba menawarkan proses pengembalian anak-anak yang dijualnya secara serentak. Bahkan, Se Hee cenderung memaksa para pelanggannya untuk melakukan proses tersebut. Kira-kira, apa alasan Se Hee melakukannya?
1. Rencananya bekerja sama dengan presiden terancam gagal
Sebelumnya, Kim Se Hee sangat percaya diri bahwa ambisinya menciptakan manusia yang ia sebut sempurna itu bisa berhasil. Hal itu lantaran Se Hee berhasil mendapatkan dukungan dari orang nomor satu di negaranya. Kim Se Hee berhasil membujuk presiden (Sung Hoon) untuk menjadi salah satu kliennya sehingga ia akan mendapat keuntungan.
Kim Se Hee menjanjikan bahwa ia akan memberikan anak gen terbaik kepada presiden dan istrinya (Han Soo Yeon) melalui proses adopsi ilegal. Lantaran penawaran itu, presiden pun berencana memberikan dukungan melalui pengesahan undang-undang. Ia berjanji akan mendukung bisnis Kim Se Hee dengan dalih sebagai ajang untuk mendukung perkembangan teknologi.
Sayangnya, rencana Se Hee memberikan anak gen terbaik pada presiden tampaknya terancam gagal karena putrinya, Kim A Hyeon (Kim Ji An) kabur. Istri dari presiden pun tampak mulai goyah dan mempertanyakan keberhasilan bisnis Kim Se Hee. Pembicaraan cukup menegangkan ini yang menjadi awal mula Se Hee menawarkan proses pengembalian serentak.
2. Pemberitaan di media soal anak-anak korban bisnis ilegalnya bisa mengancam
Selain karena rencana utamanya terancam gagal, Kim Se Hee dibuat khawatir dengan banyaknya kekacauan yang terjadi. Sebagaimana diketahui bahwa media sudah curiga anak-anak yang sempat dikembalikan pada Se Hee itu masih hidup. Sejak munculnya kabar itu, mulai berdatangan masalah dan cukup memantik banyak pembicaraan miring soal bisnis yang dijalankannya.
Menurut istri presiden, kabar bahwa salah satu anggota dewan yang mengadopsi anak darinya terlibat dalam bisnis ilegal itu pun sudah banyak dibicarakan. Meski Se Hee terlihat sangat tenang, tetapi tentu ia tetap saja memiliki ketakutan jika kejahatannya terungkap. Terlebih, para penyintas dari kalangan anak-anak korban bisnis ilegalnya itu pun masih berkeliaran di luar.
Kim Se Hee gagal menangkap mereka sehingga kehancuran masih terus menghantuinya. Apalagi, fakta bahwa salah satu penyintas itu adalah anak kandungnya juga akan menjadi sebuah berita heboh jika ikut terekspos ke media. Lantaran kekacauan itu, Kim Se Hee ingin memusnahkan semuanya.
3. Ingin menghilangkan jejak kejahatannya
Dua masalah sebelumnya jadi beberapa faktor yang menyebabkan Se Hee minta pengembalian serentak. Proses pengembalian ini ditujukan untuk menghilangkan setiap jejak kejahatannya. Ia berencana membunuh semua anak hasil adopsi ilegal dari bisnisnya secara sekaligus.
Kim Se Hee sengaja mengumpulkan anak dan orangtua angkat mereka di suatu tempat dengan dalih proses pengembalian. Namun, ia justru tiba-tiba mengusulkan permainan bertahan hidup. Mirisnya, permainan ini menggunakan senjata api sungguhan.
Ia menyuruh semua orangtua membunuh anak angkat mereka dengan tangannya sendiri. Ini menjadi salah satu hal paling di luar nalar yang dipikirkan Se Hee. Ia ingin menyelamatkan dirinya dengan cara membunuh anak-anak yang tidak bersalah itu.
Proses pengembalian yang ditawarkan Kim Se Hee secara serentak menjelang ending The Defects sebenarnya hanya dalih belaka. Ia memanfaatkan momen ini sebagai ajang untuk melenyapkan semua orang. Se Hee takut jika kehadiran anak-anak tak berdosa itu bisa menjadi bukti kejahatannya.
