Mengenal Myasthenia Gravis, Penyakit Langka Ga Ram di The Winning Try

Myasthenia Gravis (MG) merupakan penyakit autoimun langka yang menyerang hubungan antara saraf dan otot, atau disebut neuromuscular junction. Dalam kondisi normal, saraf mengirimkan sinyal ke otot melalui zat kimia bernama asetilkolin agar otot berkontraksi. Namun pada penderita MG, antibodi yang dihasilkan tubuh justru menghalangi atau merusak reseptor asetilkolin, yang membuat otot cepat lelah walau baru digunakan hanya sebentar.

Gejalanya dari penyakit ini bisa bermacam-macam, mulai dari kelopak mata yang turun, pandangan ganda, kelemahan pada lengan dan kaki, hingga kesulitan berbicara dan bernapas. Pada Ju Ga Ram sendiri, tanda-tandanya terlihat jelas lewat tangannya yang sering tremor dan tiba-tiba jadi nggak kuat memegang sesuatu. Selain itu, baru-baru ini Ga Ram juga mulai merasakan pandangannya yang kabur. Bagi atlet rugby, kondisi ini adalah mimpi buruk karena kekuatan otot adalah kunci dalam pertandingan

Tiga tahun lalu, Ga Ram terjerat kasus doping saat membela timnas di pertandingan internasional melawan Jepang. Awalnya, publik mengira ia hanya ingin mendapatkan keunggulan secara curang melalui obat-obatan tersebut. Namun, faktanya keputusan itu didorong oleh keputusasaan menghadapi kondisi fisiknya yang semakin melemah akibat myasthenia gravis.

Doping memang dilarang karena dianggap memberi keuntungan tidak adil dan berisiko besar bagi kesehatan. Meski begitu, dalam kasus Ga-ram, motivasinya lebih rumit. Ia ingin tetap berada di puncak performa demi tim, meski tahu itu melanggar aturan. Menyadari kesalahannya tersebut, Ga Ram memilih pensiun dini di usia produktfnya sebagai atlet dan juga keluar dari asosisai rugby. Sampai kini, citranya masih dipandang buruk, sebagai seorang atlet yang terlibat doping.

Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan gejala myasthenia gravis secara total. Tindakan perawatan hanya difokuskan untuk mengontrol gejala agar penderita tetap bisa beraktivitas seperti biasa. Perawatan yang umum dilakukan antara lain mengonsumsi obat yang memperlancar sinyal ke saraf otot, terapi imun atau prosedur medis yang khusus.

Bagi penderita seperti Ju Ga Ram, manajemen aktivitas jadi hal yang sangat penting untuk meminimalisir gejala. Olahraga berat seperti rugby justru bisa memperparah kelelahan otot, sehingga pemulihan butuh waktu lebih lama. Dengan pengobatan yang tepat dan gaya hidup terkontrol, penderita myasthenia gravis  tetap bisa menjalani hidup produktif. 

Kini, Ga Ram sudah tidak lagi aktif sebagai atlet rugby dalam drakor The Winning Try. Jika ia melakukan perawatan yang rutin dan pola hidup yang teratur, bukan tidak mungkin kondisinya akan berangsur membaik. Semoga ke depannya, Ga Ram bisa terbuka lagi ya soal kondisi tubuhnya!