Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Nasib Mantan Pegawai Typhoon Trading di Drakor Typhoon Family

cuplikan drama Typhoon Family
cuplikan drama Typhoon Family (x.com/CJnDrama)

Drakor Typhoon Family berlatar tahun 1997-1998 saat Korea Selatan dan banyak negara Asia dilanda krisis ekonomi. Kisahnya tidak hanya mengulik perjuangan Kang Tae Poong (Lee Junho) dan Oh Mi Seon (Kim Min Ha) menyelamatkan perusahaan Typhoon Trading dari kebangkrutan.

Typhoon Family juga membahas cerita orang-orang biasa yang kesulitan menjalani periode kelam ini di mana banyak perusahaan bangkrut, pengangguran di mana-mana, tingkat kemiskinan meningkat, dan inflasi tinggi. Kisah kekalutan mereka ditunjukkan oleh nasib mantan empat pegawai Typhoon Trading yang dulu resign di episode 3. Seperti apa nasib mereka?

1. Cha Seon Taek

Kim Jae Hwa di Typhoon Family
Kim Jae Hwa di Typhoon Family (x.com/CJnDrama)

Cha Seon Taek (Kim Jae Hwa) sudah bekerja di Typhoon Trading sejak tahun pertama perusahaan dagang ini didirikan oleh Kang Jin Young (Sung Dong Il), ayah Kang Tae Poong. Di tahun 1997, sebelum krisis ekonomi melanda Korea Selatan, ia sudah menjabat sebagai kepala urusan umum di perusahaan.

Sempat bertahan untuk tidak resign, Cha Seon Taek akhirnya keluar saat situasi perusahaan semakin buruk. Ia kemudian bekerja sebagai agen penjual minuman, seperti jus dan susu probiotik. Dulu ia kerja kantoran, tapi kini bekerja dengan berkeliling jalan kaki. Ia melakukan pekerjaan ini demi membantu suaminya menghidupi anak-anak mereka.

Di sela-sela bekerja, ia tetap peduli pada orang lain. Saat melewati lorong yang dipenuhi orang-orang yang kehilangan segalanya karena krisis, ia memberi minuman susu gratis pada sebuah keluarga kecil dengan anak. Ia juga beberapa kali datang ke Typhoon Trading dan memberi semangat pada Kang Tae Poong serta Oh Mi Seon.

2. Go Ma Jin

Lee Chang Hoon di Typhoon Family
Lee Chang Hoon di Typhoon Family (dok. tvN/Typhoon Family)

Go Ma Jin (Lee Chang Hoon) dulunya kepala staf penjualan di Typhoon Trading. Setelah keluar dari perusahaan, ia menganggur selama berbulan-bulan. Meski sudah menyebar CV kemana-mana, usia yang tak muda lagi, ijazah yang pas-pasan, juga kondisi ekonomi dalam negeri yang buruk membuatnya sulit menemukan pekerjaan. Karena itu, istrinya bekerja meski hamil. Namun, sang istri harus istirahat setelah melahirkan anak kedua mereka.

Kang Tae Poong merekrut Go Ma Jin dan memintanya kembali ke perusahaan untuk membantu mengekspor helm. Sayangnya, Go Ma Jin justru membuat Kang Tae Poong pusing. Go Ma Jin yang patriarkis dan misoginis bersikap seksisme terhadap Oh Mi Seon. Ia menyebut Oh Mi Seon tak layak jadi staf penjualan. Namun, saat mereka di Thailand, Go Ma Jin ditangkap karena fitnah dan Oh Mi Seon serta Kang Tae Poong mencari cara untuk membebaskannya.

3. Bae Song Jung

Lee Sang Jin di Typhoon Family
Lee Sang Jin di Typhoon Family (x.com/CJnDrama)

Bae Song Jung (Lee Sang Jin) termasuk salah satu pegawai termuda di Typhoon Trading. Ia bertugas sebagai agen logistik yang membuat dokumen dan surat resmi yang dibutuhkan untuk legalitas pengiriman dan penerimaan barang. Meski begitu, seperti tiga mantan rekan kerjanya yang lain, ia juga sulit mendapatkan pekerjaan baru.

Ia yang dulu tampil necis serta klimis kini memakai baju kasual dan biasa. Karena menganggur, ia belajar untuk mengikuti ujian menjadi pialang. Namun, ia kesulitan dan malah mendistraksi diri dengan baca novel atau komik dan chatting di internet selama berjam-jam. Meski bukan pegawai, ia kerap datang ke Typhoon Trading untuk memakai komputer. Oh Mi Seon mengizinkannya dengan syarat ia membantu pekerjaan di sana.

4. Koo Myung Gwan

Kim Song Il di Typhoon Family
Kim Song Il di Typhoon Family (x.com/CJnDrama)

Koo Myung Gwan (Kim Song Il) merupakan pegawai senior di Typhoon Trading. Ia berteman dekat dengan Kang Jin Young dan telah bergabung sejak awal perusahaan dagang ini dibuka pada awal tahun 1970an. Posisinya pun penting sebelum ia berhenti bekerja di sana, yakni sebagai direktur pelaksana.

Karena usianya sudah tak muda lagi, ia kesulitan melamar pekerjaan di perusahaan lain. Demi menyambung hidup, ia bekerja sebagai buruh harian yang melakukan pekerjaan kasar. Ia berangkat saat pagi buta dan bersaing dengan banyak orang. Dibanding lainnya, ia juga satu-satunya mantan pegawai yang tak berkunjung lagi secara terbuka ke kantor Typhoon Trading. Meski begitu, ia diam-diam sering ke sana di malam hari untuk menyirami bunga anggreknya.

Keempat mantan pegawai Typhoon Trading mewakili cerita orang-orang biasa yang menjalani kehidupan sulit dan penuh tantangan akibat krisis IMF. Meski begitu, mereka tidak menyerah dengan hidup. Satu per satu nasib mereka pun jadi lebih baik saat situasi semakin kondusif di Typhoon Family.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Korea

See More

7 Bukti Kim Nak Su Cuma Bos, Bukan Leader di The Dream Life of Mr. Kim

05 Nov 2025, 11:41 WIBKorea