5 Pelajaran Hidup Drama Korea Happiness, Apa Itu Bahagia?

Saat Lee Seung Yong (Lee Kyu Hyung) masuk ke dalam mobil truk yang berisi orang - orang yang terinfeksi demi mendapatkan sebuah informasi, ternyata ia terkunci di dalamnya dan tidak bisa keluar. Untunglah, Hoon Sae Bom (Han Hyo Joo) segera datang dan berusaha untuk menyelamatkan rekan kerjanya tersebut, tidak peduli dengan orang - orang yang haus akan darah yang bisa membunuhnya kapan pun.

Moral yang ditunjukkan oleh aksi Sae Bom adalah rasa kemanusiaannya yang menjadikan ia lebih menyelamatkan temannya dan memilih untuk tidak meninggalkannya meskipun nyawa menjadi taruhan. Walaupun demikian, Sae Bom tidak membenarkan perilaku yang dilakukan oleh Seung Yong dan juga merasa kecewa terhadap letnan wanita Lee Ji Soo (Park Joo Hee) yang justru memerintahkan agar pintu truk itu ditutup sebelum Seung Yong keluar.

Masih ingat dengan penghuni apartemen 601 yang selalu membuat kegaduhan di malam hari? Yi Hyun mulai mencurigai adanya kejanggalan saat dia melihat darah di lengan baju Oh Joo Hyeong (Baek Hyun Jin) yang ternyata menutupi fakta bahwa istrinya sendiri bernama Park Min Ji (Baek Joo Hee) telah terinfeksi virus tersebut.

Ternyata Joo Hyeong tidak hanya selingkuh dari Min Ji, tetapi juga hampir membunuhnya. Dia memukulinya dengan tongkat dan membuat tulang tengkorak Min Ji menjadi rusak. Virus adalah satu-satunya yang membuatnya Min Ji tetap hidup ketika dia seharusnya meninggal karena kerusakan otak dan kehilangan darah.

Pelaku sebenarnya tidak hanya Joo Hyeong, tetapi juga karena perilaku licik Woo Sang Hee (Moon Ye Won). Secara keseluruhan, kisah mereka itu melukiskan gambaran mengerikan tentang keserakahan orang hingga berani merenggut kebehagiaan bahkan nyawa seseorang.

Ji Sung Sil (Lee Joo Shil), wanita tua yang tinggal di apartemen 302 bersama suaminya Kim Hak Je (Hong Soon Chang) yang selalu mengomel padanya untuk membuat makan malam, dan putranya yang berprofesi sebagai konten kreator dengan memberikan nasihat keuangan yang buruk dan mengeksploitasi kesengsaraan orang lain.

Suatu saat Sung Sil meminta hamburger pada Hak Je.Hak Je berusaha untuk pergi ke tempat burger dan mencari cara untuk mengoperasikan mesin swalayan. Hak Jae tampaknya benar-benar mencintai istrinya, bahkan ketika gedung apartemen dikunci saat dia kembali dari swalayan, dia bersikeras untuk kembali ke istrinya, meskipun itu berarti dia akan dikunci.

Salah satu percakapan yang mungkin tidak terlalu diperhatikan adalah ketika Sae Bom pergi berbelanja setelah keadaan darurat nasional diumumkan karena virus. Dia terkejut melihat bahwa tidak ada orang lain yang dengan panik menimbun bahan makanan, tetapi Lee Bo Ram (Han Da Sol) yang menjadi kasir swalayan tersebut mengungkapkan bahwa orang - orang jadi sudah mulai terbiasa akan hal itu.

Untuk hal yang tampaknya sepele, ini menunjukkan betapa mati rasa orang - orang setelah virus berturut - turut, apalagi dalam drama tersebut juga dijelaskan keadaan setelah pandemi Covid-19. Kematian adalah hal yang terjadi setiap hari sampai mereka terbiasa hidup berdampingan dengan hal itu. Keadaan darurat nasional tidak lagi menjadi penyebab kepanikan, tetapi setelah beberapa hari terjadi barulah mereka menyadari betapa buruknya keaadaan itu.

Hal yang menjadi masalah juga ada pada cara berpikir Tae Seok yang hanya menjaga dan membuat pengecualian terhadap seseorang yang berguna, seperti Sae Bom. Lain halnya jika seorang yang terinfeksi itu menunjukkan gejala yang parah, ia menyerah pada mereka sampai pada titik dimana ia tidak lagi menganggap mereka manusia.

Tujuan Tae Seok sebenarnya sederhana, ia hanya ingin melindungi sebanyak mungkin orang, menemukan obat untuk penyakit yang membunuh istrinya, dan menghancurkan pria yang menggigit istrinya yakni Ketua Choi Seok Ju (Lee Ki Young). Sae Bom dan Yi Hyun tidak menyukai langkah Tae Seok yang semaunya, tetapi tidak dapat disangkal bahwa apa yang dilakukan Tae Seok juga dilakukan untuk keselamatan warga. 

Dengan hanya 12 episode, drama ini tampaknya telah mengurangi banyak masalah yang dapat menyebabkan konflik drama menjadi lebih panjang. Meskipun memiliki alur cerita yang menegangkan dan menyeramkan, drama ini tetap menyuguhkan pesan moral khususnya tentang rasa kemanusiaan dan kebahagiaan kecil yang bisa dirasakan siapa pun.