3 Penderitaan Do Ra Ik Dalam Drama Idol I, Punya Ibu Toxic!

Ra Ik mendapat popularitasnya dari nol. Ia mengembangkan bakat yang dimilikinya dalam dunia musik sehingga membawanya mendapat kesuksesan besar di industri hiburan. Sukses bersama band-nya, ia juga debut solo karena menjadi personel yang paling populer. Tak hanya mengandalkan visual saja, ia dikenal karena kemampuannya di atas panggung.

Namun, hal itu hancur dalam sekejap. Insiden satu malam itu justru menjadikan ia satu-satunya orang yang menjadi tersangka di kasus pembunuhan Woo Seong. Meski buktinya belum kuat, semua orang oercaya kalau ia adalah pembunuhnya. Dari sinilah, puncak kejayaannya hilang. Karier yang ia bangun hancur karena perbuatan yang tidak ia lakukan. Hal ini tentu saja membuat ia menderita dan putus asa dalam menjalani hidup.

Ra Ik berada di agensi Goldie Entertainment milik Geum Bo Sang (Jeong Man Sik). Bo Sang juga menjadi salah satu orang yang paling berjasa di karier Ra Ik. Namun, agensi ini selalu mementingkan uang yang dihasilkan. Buktinya, saat Ra Ik kena skandal pembunuhan, agensi angkat tangan bahkan memutuskan kontrak secara sepihak. Hal inilah yang menjadi kekecewaan Ra Ik. Dia sudah bekerja keras membawa nama baik agensi dan menghasilkan uang. Namun, ia justru dibuang begitu saja. Padahal bukti kuat yang menyatakan Ra Ik bersalah belum ada. Benar-benar keterlaluan, ya!

Penderitaan Ra Ik sebenarnya dimulai dari keluarga sendiri. Sang ibu, Do Mi Kyung (Woo Mi Hwa) bukan ibu yang baik di mata Ra Ik. Sejak kecil, Ra Ik hanya dimanfaatkan oleh Mi Kyung. Ia dipaksa bernyanyi di berbagai event di bawah kendali Bo Sang dan Mi Kyung yang menikmati hasil jerih payah Ra Ik. Hal itu pun berlanjut hingga Ra Ik terkenal menjadi seorang idola.

Penghasilan Ra Ik yang fantastis membuat Mi Kyung menggunakan uang dengan sembarangan. Ia membeli barang-barang untuk dirinya dan mengambil cicilan yang cukup besar. Kini, saat Ra Ik kena dituding sebagai pembunuh, Mi Kyung memanfaatkan situasi tersebut. Ia melakukan banyak wawancara dengan media seolah-olah membela anaknya. Padahal ia hanya mengambil keuntungan karena itu bisa menghasilkan uang.