Penjelasan Ending Film Korea Land of Happiness, Lee Sun Kyun Selamat?

Sepanjang film, kita melihat "tarik ulur" antara Jung In Ho dan Kolonel Park. In Ho sendiri ingin kliennya terbebas dari hukuman mati. Caranya adalah dengan menyangkal segala bentuk "tindakan makar (pemberontakan) yang direncanakan" menjadi "kepatuhan terhadap perintah di bawah tekanan" untuk menghindari pengadilan satu tingkat. 

Ini karena sebagai anggota militer, Kolonel Park harus menjalani pengadilan satu tingkat dalam bentuk Pengadilan Militer Tinggi. Oleh karena itu, In Ho coba membawa kasusnya ke dalam pengadilan tiga tingkat layaknya pengadilan sipil, alih-alih hanya satu tingkat demi menyelamatkan Kolonel Park dari hukuman mati.

Meskipun ada kesempatan untuk menyelamatkan dirinya sendiri, Tae Ju tetap teguh pada pendiriannya, menolak untuk mengkhianati kepercayaan atasannya di KCIA, Kim Young Il (Yoo Sung Joo). Prinsip ini pun ia bawa sampai proses pengadilan terakhir di film ini.

Hal yang mengejutkan pun terungkap di 30 menit terakhir film. Sepanjang cerita, penonton diperlihatkan keraguan Kolonel Park dalam mematuhi perintah Kim Young Il untuk membunuh presiden. In Ho juga merasakan hal ini, yang membuatnya yakin untuk menyelamatkan kliennya.

Di pertengahan film, terdapat adegan ketika Kolonel Park dan Kim Young Il menaiki mobil bersama KSAD Jeong Jin Hoo (Lee Won Jong). Di dalam mobil, Young Il mengaku telah membunuh presiden. Awalnya, mobil itu menuju Markas Besar KCIA, tapi Tae Ju meminta untuk putar balik ke markas besar tentara untuk mendeklarasikan darurat militer. 

Kesaksian Jenderal Jin Hoo awalnya akan digunakan In Ho untuk menyelamatkan Tae Ju. Sayang, ia diculik terlebih dulu oleh kelompok Jeon Sang Doo (Yoo Jae Myung). Merasa sudah tak ada jalan keluar, Kolonel Park pun mengaku telah melakukan makar dengan membantu pembunuhan presiden secara sukarela demi demokrasi liberal di Korea Selatan.

Adegan di mobil pun menjadi "what if?" yang mungkin saja bisa mengubah arah sejarah. Apa yang terjadi jika mobil itu mengarah ke KCIA alih-alih markas besar tentara? Apakah demokrasi liberal di Korea Selatan akan terjadi lebih cepat?

Kolonel Park Tae Ju, bersama dengan ketua KCIA Kim Young Il dan pelaku lainnya, akhirnya dihukum mati. Film berakhir dengan nada tragis, menggambarkan eksekusi para tokoh utama sebagai sebuah kenyataan pahit. Tak hanya gagal memberikan pengadilan yang adil, In Ho juga gagal menyelamatkan nyawa kliennya. 

Lewat alur cerita yang penuh emosi, Land of Happiness mengajak penonton untuk merenungkan berbagai ketidakpastian yang dialami oleh para tokohnya. Dengan closed ending, film ini menekankan pentingnya melawan ketidakadilan yang dilakukan penguasa.

Film ini juga menjadi karya terakhir Lee Sun Kyun sebelum meninggal dunia pada akhir tahun 2023. Dengan ekspresi penuh haru dan mata yang menggambarkan keputusasaan, ia memberikan penampilan spektakuler sebagai Park Tae Ju. Penampilannya memperkuat dampak emosional di akhir film.

Dalam Land of Happiness, karakter Park Tae Ju yang diperankan Lee Sun Kyun dibuat lebih dramatis untuk film, dengan lebih banyak fokus pada dilema moral dan pengorbanan pribadi. Sedangkan tokoh aslinya, Park Heung Ju, hanyalah sosok yang loyal semata. Tentunya, bumbu ini sengaja ditambahkan untuk memberi dampak emosional kepada penonton.

Secara garis besar, ending film ini mengikuti garis besar peristiwa sebenarnya, yaitu eksekusi para pelaku pembunuhan Presiden Korea Selatan. Namun, Land of Happiness memberikan lebih banyak fokus pembebasan Korea Selatan dari cengkeraman diktator. Sementara dalam kenyataannya, motivasi ketua KCIA Kim Jae Gyu justru lebih politis.

Secara historis, pembunuhan Park Chung Hee dianggap sebagai peristiwa penting yang membuka jalan bagi transisi demokrasi di Korea Selatan. Meskipun setelahnya diikuti oleh periode kekacauan politik, peristiwa ini bukan lah sebuah kesia-siaan; Kolonel Park dianggap berhasil menjadi martir untuk demokrasi liberal.