Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
still cut drama Korea Typhoon Family
still cut drama Korea Typhoon Family (instagram.com/tvn_drama)

Intinya sih...

  • Menyesal menyakiti hati sang ayah dengan ucapannya

  • Menyesal menganggap enteng kerja keras sang ayah

  • Menyesal menghamburkan uang tanpa makna

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kehidupan Kang Tae Poong (Lee Joon Ho) di Typhoon Family awalnya dipenuhi kesenangan dan kemewahan. Sebagai anak pemilik perusahaan besar, ia hidup tanpa beban, menghabiskan waktu untuk berpesta, berbelanja, dan menikmati statusnya sebagai “pengangguran kaya.”

Namun, roda kehidupan berputar cepat. Ketika krisis melanda dan keluarganya kehilangan segalanya, Tae Poong dipaksa menatap kenyataan pahit yang selama ini ia hindari. Dalam kejatuhan itu, muncul sederet penyesalan yang membentuk sisi baru dirinya. Berikut tujuh penyesalan terdalam Kang Tae Poong setelah kehilangan segalanya di Typhoon Family.

1. Menyesal menyakiti hati sang ayah dengan ucapannya

still cut drama Korea Typhoon Family (instagram.com/tvn_drama)

Dalam banyak pertengkaran, Tae Poong sering melontarkan kata-kata kasar kepada ayahnya, dari menyalahkan, meremehkan, hingga menuduhnya tidak memahami dirinya. Setelah ayahnya jatuh sakit akibat stres finansial, penyesalan itu datang terlambat. Ia baru menyadari betapa besar kasih sayang ayahnya, yang selama ini hanya ingin melihat anaknya hidup dengan arah yang benar.

2. Menyesal menganggap enteng kerja keras sang ayah

still cut drama Korea Typhoon Family (instagram.com/tvn_drama)

Selama ini, Tae Poong selalu mengira kesuksesan ayahnya datang begitu saja. Ia tidak pernah benar-benar melihat perjuangan dan tekanan yang dialami sang ayah untuk menjaga Typhoon Trading tetap berdiri. Ketika sang ayah wafat, barulah ia menyadari betapa berat tanggung jawab yang dulu ia remehkan.

3. Menyesal menghamburkan uang tanpa makna

still cut drama Korea Still cut drama Korea Typhoon Family (instagram.com/tvn_drama)

Uang yang dulu ia gunakan untuk membeli barang mewah, pesta, dan kesenangan sesaat kini terasa hampa. Kang Tae Poong menyesal karena tidak pernah menggunakan kekayaannya untuk hal yang berarti, seperti membantu keluarga, karyawan, atau bahkan dirinya sendiri untuk berkembang. Kini, setiap ingatan tentang uang yang ia buang, terasa seperti luka kecil yang terus menyengat.

4. Menyesal menolak kesempatan untuk berubah

still cut drama Korea Typhoon Family (instagram.com/tvn_drama)

Beberapa kali, ayahnya mencoba memberinya peran di perusahaan, tapi Tae Poong selalu menolak dengan alasan “tidak tertarik.” Kini, setelah semua hancur, ia menyesal tidak pernah mencoba belajar atau berkontribusi. Andai dulu ia mau mendengarkan, mungkin Typhoon Trading tidak akan jatuh secepat itu.

5. Menyesal mengabaikan Oh Mi Seon

still cut drama Korea Typhoon Family (instagram.com/tvn_drama)

Tae Poong pernah meremehkan Oh Mi Seon (Kim Min Ha), karyawan muda yang tekun dan jujur. Ia menganggap Mi Seon hanya pekerja biasa tanpa ambisi, padahal gadis itu justru mewakili semua hal yang tidak ia miliki: disiplin, kerja keras, dan ketulusan. Ketika semuanya hilang, bayangan Oh Mi Seon menjadi pengingat tentang kehidupan yang lebih bermakna, tapi sudah terlambat untuk kembali.

6. Menyesal tidak punya sahabat sejati

still cut drama Korea Typhoon Family (instagram.com/tvn_drama)

Kehidupan mewahnya dikelilingi oleh teman-teman pesta yang hanya datang saat ia punya uang. Ketika ia bangkrut, semua menghilang tanpa jejak. Pertama kalinya, Kang Tae Poong menyadari bahwa selama ini ia hidup dalam kesepian yang dibungkus glamor, dan penyesalan itu jauh lebih menyakitkan daripada kehilangan materi.

7. Menyesal baru mengenal arti keluarga setelah terlambat

still cut drama Korea Typhoon Family (instagram.com/tvn_drama)

Kehancuran keluarganya, membuat Tae Poong sadar bahwa rumah bukan hanya tempat tinggal, tapi fondasi kehidupan. Ia menyesal karena selama ini lebih memilih dunia luar ketimbang makan malam bersama, percakapan ringan dengan ayahnya, atau tawa sederhana dengan ibunya. Kini, ketika semuanya sudah hancur, yang tersisa hanya diam dan sesal yang tidak bisa ditebus.

Melalui karakter Kang Tae Poong, Typhoon Family memperlihatkan bahwa kejatuhan bisa menjadi awal dari kebangkitan, tapi hanya jika seseorang berani mengakui kesalahannya. Penyesalan Kang Tae Poong bukan sekadar kesedihan, melainkan proses panjang menuju kedewasaan. Kemudian di tengah puing-puing hidupnya, ia mulai belajar bahwa nilai hidup tidak diukur dari harta, tapi dari kesadaran untuk memperbaiki diri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team