4 Realitas Perjalanan Bisnis Golden Glit Studio di Motel California

Hwang Jeong Gu sebenarnya bukan nama baru di dunia desain interior. Dia berhasil membesarkan namanya di sebuah firma besar bernama Moment. Di firma tersebut, Jeong Gu berhasil menjabat sebagai direktur. 

Namun, dirinya memilih mengundurkan diri karena merasa perlu sendiri dan mulai mencari mimpi baru. Saat itu, Jeong Gu bertemu dengan Ji Gang Hee yang punya jiwa idealis dalam pekerjaannya. Ji Gang Hee mengajarkan Jeong Gu untuk hidup adil dan bisa berdiri menegakkan haknya.

Esther dan Seok Kyeong merupakan pewaris hotel besar yang kerap menggunakan jasa Moment. Melalui proyek tersebut, mereka jelas mengenal Jeong Gu. Saat Esther menikah, Jeong Gu dan Gang Hee diundang di acara tersebut. 

Dalam kesempatan ini, Jeong Gu jelas mengajak Gang Hee untuk bergabung dalam bisnisnya. Saat itu, baik Esther dan Seok Gyeong juga tertarik merekrut Gang Hee karena bakatnya dalam desain. Pada akhirnya, ketiga orang tersebut setuju untuk bekerja sama dan merekrut Gang Hee.

Gang Hee bermimpi menjadi desain interior hotel ternama. Namun, mimpinya terpaksa kandas karena diskriminasi yang diterimanya. Selain itu, perusahaan tempatnya bekerja dulu juga memasukkan namanya ke daftar hitam karena melaporkan penundaan pembayaran gaji. 

Awalnya, Gang Hee tertarik berbisnis dengan Jeong Gu dan Seok Gyeong. Namun, dia mundur secara mendadak karena mereka ingin berfokus di permotelan. Bagi Gang Hee, motel menorehkan trauma tersendiri sejak kecil. 

Setelah dibujuk oleh Esther, Gang Hee akhirnya yakin dengan bisnis yang dijalani Jeong Gu. Dia bergabung di Golden Glit Studio dan setuju jadi salah satu pendiri dari 4 orang tersebut.

Bisnis motel di Korea Selatan dianggap sebagai bisnis negatif. Banyak masyarakat yang memandang motel sebelah mata. Hal ini memotivasi Jeong Gu untuk mengubah anggapan tersebut. 

Melalui Golden Glit Studio, para pebisnis motel bisa merubah anggapan masyarakat dengan mengubah konsep dan desain motel itu sendiri. Makanya, Jeong Gu sangat semangat karena area ini belum ada yang berani melakukannya. Baik Esther maupun Jeong Gu, punya mimpi jika Golden Glit Studio jadi rujukan pertama yang diingat para pebisnis motel. 

Perjalanan bisnis Golden Glit Studio memang gak mudah untuk dilalui. Dengan nama dan relasi besar Jeong Gu, mereka berhasil bertahan dan mencari proyek besar. Selain itu, pendanaan yang dikucurkan Esther dan Seok Kyeong juga cukup besar. Mereka berhasil membuat klien terkesima dengan hasil kerja dan publikasi dari Gang Hee. Jadi, kerja sama para pendiri Golden Glit Studio di drakor Motel California patut diacungi jempol, nih.