All of Us Are Dead mengisahkan anak SMA yang terjebak di sekolah dan harus bertahan hidup dari wabah virus yang menyebar. Dengan pola pikir remaja, serial ini mengandung banyak hal terkait kehidupan masyarakat, terutama di sekolah.
Memiliki plot yang menarik, serial ini berhasil masuk dalam daftar Top 10 di 44 negara. Walau sebagian besar alur cerita dikejar-kejar zombi, ada makna penting yang bisa diambil, lho. Inilah lima pesan moral serial All of Us Are Dead yang dapat kita ilhami bersama.
Awalnya, Lee Byung Chan selaku guru sains SMA Hyosan adalah orang yang pertama kali mengetahui virus ini. Ia melakukan penelitian pada seekor tikus, selain melihat anaknya terinfeksi. Persebaran terjadi begitu cepat saat satu murid tergigit, namun Lee Byung Chan justru tetap bungkam.
Ia menyampaikan virus ini pada siswa melalui pelajaran kelas, namun tak ada yang menyadari. Komunikasi merupakan hal yang penting. Jika cepat diberi tahu ke pihak yang berwewenang atau sekadar orang yang bisa diajak bicara, penanganan bisa lebih teratur dan cepat.
Tak hanya di masyarakat, serial All of Us Are Dead ini menyampaikan bahwa nilai bukan segalanya. Status seseorang juga bukan menjadi sesuatu yang bisa membuat hidup yang aman di dunia. Banyak yang mengejar ranking, jabatan, bahkan pengakuan dari orang lain, namun sebenarnya semua ini tidak berarti.
Apa yang dimiliki sekarang bisa hilang dalam sekejap. Mungkin sehat dan bahagia menjadi hal yang paling dasar tapi juga penting. Seperti wabah zombi yang menyerang semua orang di kota termasuk keluarga para murid. Semua jadi tidak berarti lagi karena berujung sama dengan semua orang menjadi zombi atau manusia tapi bertahan di kondisi yang sama.
Hidup memang tak sendiri di dunia ini. Kita pun juga harus mengerti dan menerima setiap perbedaan. Lee Na Yeon yang merendahkan temannya dan mementingkan diri sendiri untuk selamat adalah hal yang tidak patut dicontoh.
Dengan sikap ini, justru orang-orang di sekitar tidak akan memiliki ikatan hubungan yang baik dengan kita. Di situasi mengerikan ini juga ada kemungkinan besar sulit bertahan jika egois dan jahat pada teman seperjuangan sendiri. Kalau tidak peduli dengan orang lain, orang lain juga akan sulit menerima dan peduli denganmu.
Murid-murid yang tersisa dalam satu ruangan bekerja sama untuk bertahan hidup. Berbagai pendapat dan ide mereka lontarkan, namun perselisihan juga terjadi. Bayangkan jika kamu berada di sekolah sedang tertawa bersama, tapi tiba-tiba ada virus yang melanda dengan situasi semua orang berubah. Pastinya kerjasama itu harus terbangun.
Tak semua selamat, beberapa di antara mereka juga ada yang terinfeksi. Rasa saling percaya diperlukan untuk bisa bertahan seperti mereka yang tersisa. Jangan asal menuduh melainkan lihat fakta terlebih dahulu.
Bukan sebuah pilihan untuk menjadi zombi tapi musibah. Saat terkena gigitan, setiap murid yang ada di SMA tersebut berubah. Uniknya, semua yang telah menjadi zombi ini tidak memakan sesamanya.
Mereka yang bukan manusia dan tidak punya perasaan pun memiliki ikatan sendiri dengan sesamanya. Kalau zombi tidak makan teman, maka seharusnya manusia juga bisa belajar untuk tidak menjatuhkan teman. Teman adalah anugerah dalam hidup kita, lho.
Itulah beberapa pesan moral yang bisa dipetik dari serial All of Us Are Dead. Di balik ketegangan dan keseruan cerita, pesan moral ini bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.