4 Plot Menarik dari Would You Marry Me yang Gak Ada di Romcom Biasa

- Nama male lead sama persis dengan mantan tunangan female lead yang selingkuh
- Ide pernikahan kontrak ditolak habis-habisan oleh Kim Woo Joo
- Reaksi Ibu Yoo Me Ri yang santai saat pertunangan putrinya gagal
- Elemen takdir yang ditempatkan di tengah konflik
- Hubungan yang direstui walau berbeda status sosial
Mengusung genre romantic comedy, Would You Marry Me cocok dinikmati pecinta drakor yang menyukai tontonan ringan. Ceritanya memang menggelitik sekaligus realitis, Yoo Me Ri (Jung So Min) yang mengalami krisis finansial berusaha memenangkan undian rumah mewah dengan nikah kontrak.
Meski alurnya terkesan klise, drakor ini menawarkan pendekatan yang sedikit berbeda dari drama komedi romantis pada umumnya. Berikut deretan plot paling menarik dari Would You Marry Me yang jarang ditemukan di romcom biasa. Yuk, langsung kepoin, ya!
1. Nama male lead sama persis dengan mantan tunangan female lead yang selingkuh

Sebuah kebetulan yang cukup unik dan menjadi sumber konflik awal dari drakor ini adalah bahwa karakter utama pria, Kim Woo Joo (Choi Woo Shik) memiliki nama yang persis sama dengan mantan tunangan Yoo Me Ri yang berselingkuh. Plot semacam ini jelas menambahkan lapisan kerumitan emosional dan komedi.
Ide pernikahan kontrak yang dicetuskan Yoo Me Ri semula ditolak habis-habisan oleh Kim Woo Joo karena dinilai gak masuk akal. Namun, saat ia setuju dan sandiwara mereka berjalan lancar, keadaan kian rumit saat mantan tunangan Yoo Me Ri, Kim Woo Joo (Seo Bum June) kembali. Ada pun, plot ini jarang digunakan sebagai pemicu utama hubungan dalam romcom biasa.
2. Reaksi Ibu Yoo Me Ri yang santai saat pertunangan putrinya gagal

Di banyak drakor romcom, kegagalan pernikahan sering kali memicu kemarahan besar, kekecewaan mendalam, atau drama keluarga yang berkepanjangan dari pihak orangtua. Namun, di Would You Marry Me, reaksi ibu Yoo Me Ri cenderung lebih suportif dan realistis.
Oh Young Sook (Yoon Bok In) gak marah secara berlebihan. Ia justru memvalidasi keputusan anaknya untuk keluar dari hubungan yang salah. Ini menunjukkan dinamika keluarga yang lebih sehat dan fokus pada kesejahteraan emosional karakter utama perempuan.
3. Elemen takdir yang ditempatkan di tengah konflik

Banyak romcom menggunakan koneksi masa kecil sebagai dasar cerita dari awal. Di sini, koneksi masa lalu, pertemuan singkat Yoo Me Ri dan Kim Woo di masa kecil diungkapkan setelah konflik utama pernikahan kontrak sudah berjalan.
Hal ini mengubah cara pandang Kim Woo Joo terhadap Yoo Me Ri, dari rasa marah karena dimanfaatkan, menjadi kesadaran akan takdir dan empati yang lebih mendalam. Bukan sekadar jatuh cinta biasa, tapi membuat keterikatan mereka terasa lebih berarti dan gak terduga.
Singkatnya, cara koneksi masa kecil itu disisipkan sebagai twist pertengahan cerita untuk menyelesaikan konflik utama. Ini adalah pendekatan yang lebih cerdas dan kurang umum dibandingkan dengan romcom standar yang sering menjadikannya sebagai premis awal.
4. Hubungan yang direstui walau berbeda status sosial

Meski romcom kerap menggunakan konflik perbedaan status sosial, seperti si kaya dan si miskin, Would You Marry Me menanganinya dengan cara yang berbeda. Perbedaan status sosial di drakor ini bukan lah penghalang bagi kisah cinta pasangan utama.
Restu keluarga mereka didapat setelah melihat ketulusan dan upaya kedua karakter untuk menyelesaikan masalah bersama. Alih-alih fokus pada harta kekayaan semata, ibu Yoo Me Ri justru mempertimbangkan, apakah Kim Woo Joo adalah orang yang baik dan bisa membahagiakan putrinya.
Begitu pula, nenek Kim Woo Joo yang merupakan ketua Myungsoondang Bakery. Go Pil Nyeon (Jung Ae Ri) juga ingin mengenal Yoo Me Ri, gadis pilihan cucunya itu lebih dekat walau semula ia berniat menjodohkan Kim Woo Joo dengan perempuan lain.
Meski premisnya cenderung klise, tapi Would You Marry Me dikemas dengan plot menarik yang membuat drakor ini jadi terasa lebih segar. Plot yang penuh kejutan dan relevan dengan masyarakat yang lebih modern itu pula yang bikin drakor ini berbeda dari romcom klasik pada umumnya.



















