Profil 29 Peserta Culinary Class Wars Season 2, Ada Son Jong Won

Profil peserta Culinary Class Wars Season 2 yang pertama akan kita bahas yaitu Chef Cheon Sang Hyun. Dalam perjalanan kariernya, ia dikenal sebagai mantan executive chef di Blue House atau istana kepresidenan Korea Selatan.

Gak hanya itu, ia juga pernah memasak untuk lima presiden Korea Selatan yang berbeda. Dengan pengalaman panjang di dapur kenegaraan serta keahliannya mengelola hidangan kelas atas untuk tamu penting, Cheon Sang Hyun menjadi salah satu peserta dari tim White Spoon yang langsung menarik perhatian sejak awal kompetisi.

Selanjutnya, ada Chef Choi Yu Gang. Ia merupakan chef sekaligus pemilik restoran Kojacha, sebuah restoran berbintang satu Michelin yang dikenal dengan konsep uniknya. Sesuai namanya, Kojacha menggabungkan filosofi “Ko” (Korea), “Ja” (Jepang), dan “Cha” (China).

Nama ini memiliki makna di mana chef Korea menyajikan hidangan dengan teknik dan cita rasa dari dua budaya kuliner Asia lainnya. Sebelum mendirikan Kojacha, Choi Yu Gang menghabiskan 16 tahun berkarier di dapur Shilla Hotel, salah satu hotel paling bergengsi di Korea Selatan.

Peserta selanjutnya ada Kim Geon, seorang chef yang terampil di ranah kuliner Jepang kontemporer. Ia dikenal sebagai pemilik sekaligus pengelola restoran seafood berbintang satu Michelin, Goryori Ken yang mendapat apresiasi tinggi dari Michelin Guide.

Menurut Michelin Guide, Kim Geon menonjol lewat kemampuannya menampilkan bahan-bahan musiman dengan sangat presisi. Gak hanya itu, sebuah izakaya Jepang populer bernama Ichie.

Chef Kim Hee Eun merupakan sosok di balik restoran fine dining bernama SOUL yang konsisten mempertahankan satu bintang Michelin sejak tahun 2023. Restoran ini adalah hasil kolaborasinya bersama sang suami, yaitu Chef Yoon Dae Hyun.

Jika Kim Hee Eun berfokus pada kuliner Korea, sang suami justru seorang chef spesialis masakan Barat. Selain itu, pasangan ini juga mengelola restoran pasta segar Egg & Flour yang telah masuk dalam panduan Michelin Bib Gourmand selama tiga tahun berturut-turut. Keren banget, ya!

Profil peserta Culinary Class Wars season 2 berikutnya ada Chef Kim Sung Woon. Ia merupakan pemilik restoran seafood bernama Table for Four yang pernah mengantongi satu bintang Michelin selama periode 2018 hingga 2022.

Restoran ini dikenal dengan pendekatan kuliner yang berangkat dari kecintaan Kim Sung Woon terhadap laut dan kampung halamannya. Di Table for Four, ia menyajikan bahan-bahan musiman hasil laut Taean yang diolah menjadi hidangan lembut dan penuh detail.

Kontestan dari tim White Spoon lainnya ada Chef Hou Deok Juk. Ia merupakan seorang maestro masakan Tiongkok yang telah berkecimpung di dunia kuliner selama lebih dari 57 tahun. Di acara ini, ia kerap dijuluki sebagai legenda sejarah kuliner Korea sekaligus dewa masakan Tiongkok.

Saat ini, Hou Deok Juk menjabat sebagai executive chef di restoran berbintang satu Michelin, Haobin, yang dikenal dengan hidangan andalannya, Buddha Jumps Over the Wall. Hidangan tersebut merupakan sup ikonik dengan proses memasak yang kompleks dan kaya cita rasa.

Pada tahun 2024, ia juga menerima MICHELIN Mentor Chef Award, sebuah penghargaan bergengsi atas kontribusinya dalam membimbing generasi chef muda.

Selanjutnya, ada Chef Im Seong Keun yang dikenal sebagai pemenang musim ketiga Hansik Battle, acara memasak yang berfokus pada kuliner Korea. Kemenangannya di ajang tersebut membuat namanya semakin dikenal luas di kalangan pecinta masakan tradisional.

Selain aktif di dapur profesional, Im Seong Keun juga mengelola kanal YouTube memasak bernama Imjjang TV. Melalui platform ini, ia rutin membagikan resep, teknik memasak, serta pendekatan praktis dalam mengolah masakan Korea.

Peserta berikutnya ada Chef Jennie Walldén, seorang chef ternama berdarah Korea–Swedia yang memiliki reputasi internasional. Jennie Walldén dikenal sebagai pemenang MasterChef Sweden 2013.

Selain itu, Jennie juga merupakan salah satu penulis buku masak terlaris di Swedia dan publik figur yang sering hadir di berbagai acara memasak. Gak hanya berkarier sebagai chef, Jennie Walldén juga sukses sebagai entrepreneur.

Ia memiliki restoran NAMU yang mengusung konsep fine dining modern dengan perpaduan Korea–Skandinavia. Ia juga memiliki bar koktail Gaji dengan konsep Korea meets Sweden.

Chef Jung Ho Young merupakan seorang chef spesialis masakan Jepang dan seorang publik figur. Namanya dikenal sebagai salah satu cast member di acara populer Chef & My Fridge. Gak heran jika Jung Ho Young banyak dikenal oleh penonton Korea Selatan.

Meski begitu, Jung Ho Young merupakan chef sekaligus pemilik Kaden Restaurant Group. Grup ini menaungi sejumlah restoran ternama, seperti Udon Kaden dan Izakaya Kaden yang tersebar di Hapjeong, Jeju, Apgujeong, dan Bucheon.

Dengan pengalaman menggabungkan dunia hiburan dan dapur profesional, Jung Ho Young menjadi salah satu peserta paling diwaspadai oleh kontestan lain.

Kini beralih ke sosok penting dalam dunia kuliner Korea Selatan, yaitu Chef Lee Geum Hee. Ia dikenal sebagai chef perempuan pertama yang menjabat sebagai head chef di hotel mewah Mayfield Hotel.

Lee Geum Hee meniti karier selama lebih dari 30 tahun dengan menghadapi persaingan ketat serta diskriminasi gender. Sebelum bergabung dengan Mayfield Hotel, ia juga menghabiskan beberapa tahun memasak di Lotte Hotel.

Selanjutnya, ada Chef Lee Jun yang merupakan pemilik restoran Soigné, salah satu dari sembilan restoran di Korea Selatan yang meraih dua bintang Michelin. Sejak dibuka pada 2015, Soigné terkenal dengan menu musiman yang berubah setiap tiga bulan.

Mereka menyajikan perpaduan unik antara masakan Amerika, Eropa, dan Korea. Sebelum membuka Soigné, Lee Jun mengasah kemampuan memasaknya di Culinary Institute of America dan menjalani pelatihan di restoran ternama seperti Per Se dan Lincoln di New York City.

Profil peserta Culinary Class Wars season 2 lainnya ada Chef Park Hyo Nam, seorang pionir masakan Prancis di Korea yang memiliki pengalaman lebih dari 47 tahun.

Sepanjang kariernya, ia pernah menjabat sebagai executive chef di hotel-hotel ternama, seperti Grand Hyatt Seoul, Millennium Seoul Hilton, dan Sejong Hotel. Selain itu, ia menjadi chef Korea pertama yang ditunjuk sebagai Star Chef Lufthansa Airlines.

Prestasinya juga mendapat pengakuan internasional, termasuk menerima Médaille du Mérite Agricole dari pemerintah Prancis pada tahun 2006. Park Hyo Nam juga sempat diangkat sebagai national culinary master untuk masakan Barat di Korea pada 2014.

Berikutnya, ada seorang chef Korea–Kanada yang juga dikenal sebagai publk figur, yaitu Chef Raymon Kim. Ia mahir dalam masakan berbahan dasar daging babi dan merupakan salah satu cast member acara Chef & My Fridge.

Selain itu, Raymon Kim juga muncul di program seperti Convenience Store Restaurant dan Half-Star Hotel in Lost Island. Meski begitu, ia juga memiliki channel YouTube sendiri yang menampilkan kegiatan memasak bersama istri dan putri mereka yang berusia 10 tahun.

Selain Raymon Kim dan Jung Ho Young, Chef Sam Kim juga merupakan salah satu chef ternama yang sudah menjadi cast member tetap di acara Chef & My Fridge. Sam Kim dikenal dengan gaya memasak Italia yang autentik sekaligus kemampuan inovasinya.

Ia juga merupakan pemilik Samkim Company, grup restoran yang menaungi Trattoria Sam Kim dan Osteria Sam Kim. Dua restoran Italia ini sukses menghadirkan pengalaman bersantap berkualitas tinggi di Korea.

Dengan reputasi yang menjanjikan dan pengalaman panjang di dunia kuliner, Sam Kim menjadi salah satu peserta yang paling diperhitungkan di Culinary Class Wars Season 2.

Chef Shim Sung Chul saat ini tengah tinggal di New York City dan mengelola beberapa restoran ternama. Beberapa restoran yang ia kelola, yaitu Kochi dan Mari.

Kedua restoran ini sama-sama memperoleh satu bintang Michelin dan fokus pada hidangan skewers serta hand rolls. Selain itu, ia juga memiliki Don Don Korean BBQ, Marine Handroll Bar, dan baru-baru ini membuka steakhouse bernama Gui.

Shim memulai kariernya di Korea dan sempat bekerja di dapur bergengsi Park Hyatt Hotel. Ia akhirnya memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat dan menempuh pendidikan di Culinary Institute of America.

Chef Song Hoon merupakan sosok legendaris di dunia fine-dining Korea. Seperti banyak peserta tim White Spoon lainnya, Song menempuh pendidikan di Culinary Institute of America dan berkarier sebagai sous chef di restoran ternama Eleven Madison Park.

Saat ini, Song Hoon mengelola dua restoran di Seoul dan Jeju. Restoran ini fokus pada Nanchukmatdon, hidangan khas Korea berbahan daging babi lokal. Selain itu, ia juga dikenal sebagai publik figur televisi dan juri di MasterChef Korea musim ke-4.

Selanjutnya ada profil Chef Song Jong Won, yaitu satu-satunya chef di Korea Selatan yang secara bersamaan memiliki dan mengelola dua restoran berbintang satu Michelin. Kemampuannya terletak pada perbedaan konsep kedua restorannya, yaitu restoran L’Amant Secret menghadirkan masakan Prancis, sedangkan Eatanic Garden fokus pada kuliner Korea.

Seperti Lee Jun, Song Jong Won menempuh pendidikan di Culinary Institute of America. Ia menjalani pelatihan di restoran ternama dunia, termasuk Noma di Kopenhagen serta Benu, Quince, dan Coi di San Francisco. Selain berkompetisi di Culinary Class Wars, Song juga menjadi cast member di acara Chef & My Fridge, loh!

Ada pula profil peserta Culinary Class Wars season 2 bernama Chef Sunjae yang dikenal sebagai master pertama masakan temple cuisine di Korea. Gaya memasak ini unik karena sama sekali tidak menggunakan daging, bawang, bawang putih, daun bawang, kucai, atau leek.

Sunjae menjadi biksuni Buddha pada tahun 1980-an dan sejak itu aktif menyebarkan pengetahuan tentang kuliner Buddha serta gaya hidup sehat melalui masakan.

Choi Kang Rok merupakan seorang celebrity chef dan publik figur yang memenangkan musim kedua MasterChef Korea pada 2013. Ia sebelumnya mengelola restoran Jepang Neo yang tutup pada bulan Desember 2024. Kabarnya, saat ini ia sedang mempersiapkan proyek restoran baru.

Selain itu, Choi Kang Rok juga pernah menjadi pembawa acara The Blank Menu For You di Netflix, tampil sebagai chef di Chef & My Fridge, serta menerbitkan kumpulan esai berjudul Cooking for Life.

Chef Kim Do Yun merupakan pemilik dua restoran populer di Korea. Restoran pertamanya adalah YUN, yaitu restoran fine-dining yang telah mempertahankan satu bintang Michelin selama empat tahun berturut-turut.

Restoran yang kedua adalah Myeon Seoul, restoran mie yang mendapatkan Bib Gourmand. Filosofi memasak Kim Do Yun sangat terikat pada teknik fermentasi dan pematangan tradisional Korea yang menjadi ciri khas hidangannya.

Di season pertama, sosok Kim Do Yun dikenal karena mengenakan headphone saat memasak dan menutup mata di depan kamera untuk mengelola panic disorder yang dimilikinya.

Di tim Black Spoon terdapat Chef Yoo Yong Wook yang juga dikenal sebagai Barbecue Lab Director. Ia merupakan pemilik dua restoran, yaitu Imok Smoke Dining dan Yoo Yong-uk Barbecue Lab.

Dalam perkenalannya di acara ini, ia menyebut bahwa Imok selalu penuh pemesanan sejak dibuka, bahkan pernah dikunjungi oleh Pharrell Williams. Selain berkompetisi di Culinary Class Wars, Yoo Yong Wook juga tengah berkolaborasi dengan Starbucks Korea untuk menghadirkan menu spesial Yoo Yong Uk barbecue two-cut beef sandwich.

Selanjutnya, ada Brewmaster Yun atau Nara Yun yang merupakan pemilik dua tempat kuliner unik di Korea. Resto pertamanya adalah Haebangchon Yunjudang, sebuah jumak atau kedai tradisional yang menyajikan minuman alkohol buatan sendiri serta masakan khas Korea.

Sedangkan yang kedua adalah Yunjudan Brewery, sebuah liquor studio untuk produksi minuman tradisional. Dalam perkenalannya, Brewmaster Yun menyebut bahwa ia telah menekuni pembuatan minuman alkohol selama lebih dari 10 tahun, para pengunjung kedainya pun memanggilnya jumo.

Di tim Black Spoon juga terdapat Culinary Monster atau Hasung Lee. Ia merupaakan salah satu chef yang memilki reputasi luar biasa.

Culinary Monster adalah seorang mantan head chef di restoran Atomix di New York City yang berhasil meraih dua bintang Michelin selama masa jabatannya. Kabarnya, saat ini Hasung Lee tengah mempersiapkan restoran barunya di New York yang bernama Oyatte.

Di tim Black Spoon berikutnya ada Dweji-Gomtang in NY atau Chef Ok Dong Sik. Ia merupakan pemilik sekaligus chef di OKDONGSIK yang telah memiliki cabang di New York City, Seoul, Tokyo, dan Hawaii.

Dong Sik berhasil mempopulerkan dweji gomtang di New York. Dalam perkenalannya di acara ini, ia menyebut bahwa daftar tunggu di restorannya pernah mencapai seribu orang yang menunjukkan kepopuleran masakannya untuk pasar global.

Peserta di tim Black Spoon selanjutnya adalah French Papa atau Tommie Lee. Ia merupakan pemilik sekaligus chef dari bistro bergaya Paris, yaitu Bistrot de Yountville. Bistro ini pertama kali dibuka pada 2009. Tommie Lee dikenal dengan karakternya yang hangat dan sangat passionate terhadap masakan.

Sebelumnya, ia sempat berhenti dari dunia kuliner untuk fokus merawat anaknya yang sedang menjalani perawatan medis. Namun melalui keikutsertaannya di Culinary Class Wars, Tommie Lee menyadari bahwa cintanya terhadap memasak masih sangat kuat.

Berikutnya, ada Little Tiger yang juga masuk dalam Black Spoon. Ia merupakan seorang chef di restoran Solbam, sebuah restoran fine-dining kontemporer Korea yang telah meraih satu bintang Michelin.

Dengan keahliannya menggabungkan teknik modern dan cita rasa tradisional Korea, Little Tiger menjadi salah satu peserta yang menonjol di Culinary Class Wars Season 2.

Loner in a Hole-in-the-Wall atau Kim Sang Heun merupakan pemilik Dokdo 16 Celsius, sebuah Korean pub yang populer. Ia mengkhususkan diri dalam belajar juansang, konsep penyajian meja yang memadukan minuman beralkohol dengan hidangan kecil tradisional Korea.

Keahliannya dalam menggabungkan cita rasa dan pengalaman bersantap membuat Kim Sang Heun menjadi salah satu peserta yang menarik di Culinary Class Wars Season 2.

Perfect Match atau Park Ga Ram menjadi peserta tim Black Spoon selanjutnya yang akan kita bahas. Ia merupakan chef yang menjabat sebagai executive chef di Dresden Green.

Dresden Green sendiri merupakan restoran fine-dining yang fokus pada masakan Barat. Park Ga Ram merupakan lulusan Culinary Institute of America dan sebelumnya bekerja di sejumlah restoran berbintang Michelin di New York City, termasuk Restaurant Daniel, Le Bernardin, dan Eleven Madison Park.

Terakhir, ada Seoul Mother atau Woo Jung Wook yang menjadi salah satu peserta di tim Black Spoon. Ia merupakan chef ternama yang dikenal dengan spesialisasi masakan rumahan khas Seoul.

Gak hanya itu, Seoul Mother juga merupakan pemilik restoran populer bernama Superpan. Sebelum terjun penuh sebagai pemilik restoran, Woo Jung Wook telah berpengalaman lebih dari 20 tahun sebagai guru memasak bagi keluarga-keluarga kelas atas. Ia akhirnya merilis buku masak Anju and Banju yang mendapat banyak apresiasi.

Itu dia profil peserta Culinary Class Wars Season 2 yang diisi para chef dari berbagai latar belakang dan bidang kuliner. Sambil menunggu episode barunya tayang, kamu bisa mulai kepoin satu per satu profil mereka di atas supaya makin kenal dengan para pesertanya!