7 Reaksi Gong Ji Hyeok Mengetahui Da Rim Single di Dynamite Kiss

- Ji Hyeok teringat detail kecil yang abaikan, Da Rim bingung soal bayi
- Kebohongan Da Rim bukan masalah single, tapi syarat kerja di perusahaan
- Ji Hyeok memberi ruang bagi Da Rim jelaskan alasan, frustrasi pada sistem
Momen ketika Gong Ji Hyeok (Jang Ki Yong) akhirnya tahu bahwa Go Da Rim (Ahn Eun Jin) tidak pernah menikah dan sebenarnya single menjadi titik balik emosional di Dynamite Kiss. Selama ini, Ji Hyeok menahan perasaan, menjaga jarak, bahkan menyalahkan dirinya sendiri karena merasa bersalah menyukai “istri orang.”
Ketika semua kebohongan itu terbongkar, reaksinya tidak sesederhana lega atau bahagia. Justru reaksi Gong Ji Hyeok mengetahui Da Rim single di Dynamite Kiss adalah campuran kecewa, bingung, hingga marah. Tak hanya itu, sebenarnya ada beragam reaksi Gong Ji Hyeok mengetahui Da Rim single di Dynamite Kiss. Berikut ini selengkapnya!
1. Ji Hyeok langsung teringat detail-detail kecil yang selama ini ia abaikan. Da Rim tidak tahu cara memasang popok, bingung saat membahas bayi

2. Bagian ini yang paling menyakitkan baginya. Bukan karena Da Rim single, tapi karena kebohongan itu dipakai sebagai syarat untuk kerja di perusahaan

3. Walau kecewa, Ji Hyeok tidak langsung menutup diri. Ia memberi ruang bagi Da Rim untuk menjelaskan alasannya, tentang kebutuhan ekonomi, tekanan hidup

4. Kemarahan Ji Hyeok tidak meledak-ledak. Ia lebih terlihat frustrasi pada sistem dan situasi yang memaksa Da Rim berbohong demi bertahan hidup

5. Akhirnya Ji Hyeok juga mengetahui alasan Da Rim meninggalkannya begitu saja di Pulau Jeju. Selama ini ia merasa di-ghosting, tapi tau alasan sebenarnya

6. Di balik rasa sakit, Ji Hyeok tidak bisa menutup rasa lega karena Da Rim ternyata tidak memiliki pasangan. Ada senyum tipis, ada kehangatan kecil

7. Ia akhirnya dengan jujur mengakui bahwa perasaannya pada Da Rim sudah ada sejak pertemuan pertama mereka di Jeju

Reaksi Gong Ji Hyeok mengetahui Da Rim single di Dynamite Kiss menunjukkan bahwa drakor ini tidak meromantisasi kebenaran secara instan. Kejujuran tetap menyakitkan, tapi juga membebaskan. Ji Hyeok tidak langsung bahagia, ia melalui fase kecewa, marah, dan akhirnya berani jujur pada hatinya sendiri.


















