7 Realitas Keras Dunia Korporat di The Dream Life of Mr. Kim, Relate!

Dunia korporat sering terlihat glamor, padahal kenyataannya penuh tekanan, persaingan, dan intrik. Lewat karakter Kim Nak Su (Ryu Seung Ryong), tergambar jelas bagaimana sistem kapitalis dan struktur perusahaan bisa “memainkan” manusia di dunia kerja.
Mulai dari loyalitas yang tidak dihargai, hierarki yang kaku, hingga politik internal yang melelahkan, realitas ini menyatakan kalau butuh ketahanan kuat dan mental baja dalam menghadapinya. Inilah tujuh realitas keras dunia korporat yang digambarkan lewat drama The Dream Life of Mr. Kim. Dijamin relate!
1. Setelah 25 tahun bekerja, loyalitas dan dedikasi Nak Su direndahkan, menunjukkan bahwa kerja keras tidak selalu dihargai di dunia korporat

2. Meski menjadi manajer pabrik, Nak Su tetap tidak seberkuasa di kantor pusat karena keputusan penting tetap dikendalikan oleh orang di atasnya

3. Tim lama Nak Su digabung dengan tim lain, dan beberapa anggota justru dimusuhi atau diasingkan, memperlihatkan persaingan yang penuh intrik

4. Proses PHK diperlakukan seolah mudah dan sepele, sementara Nak Su dipaksa mencari alasan demi kepentingan perusahaan

5. Penempatan Nak Su di pabrik bukan karena kompetensi, melainkan karena penilaian subjektif kantor pusat

6. Ini memperlihatkan jelas bagaimana keputusan karier sering dipengaruhi politik dan budaya organisasi

7. Walaupun Nak Su memiliki tanggung jawab besar, kekuasaan sebenarnya tetap terbatas, dan setiap keputusan diawasi serta bisa dibatalkan

Melalui karakter Kim Nak Su (Ryu Seung Ryong), The Dream Life of Mr. Kim mengingatkan bahwa kerja keras dan dedikasi sering harus diuji bukan hanya oleh target, tapi juga oleh budaya perusahaan. Di dunia korporat, seperti yang dialami Nak Su, penuh tantangan yang menuntut ketahanan untuk tetap bertahan.


















