Review Drakor Moon River, Sinematografi Indah dan Alurnya Sat-Set!

Moon River mengikuti kisah Lee Gang (Kang Tae Oh), putra mahkota yang tampak liar, petakilan, dan tidak passionate dalam memimpin kerajaannya. Namun, di dalam hatinya, Lee Gang menyimpakan luka, karena kehilangan orang yang dicintai.

Suatu hari, Lee Gang bertemu pedagang kaki lima bernama Park Dal Yi (Kim Se Jeong) yang visualnya mirip putri mahkota alias sang istri. Pertemuan mereka yang diawali dengan kekacauan itu semakin tak terkendali, karena jiwa Lee Gang dan Park Dal Yi tertukar.

Cuplikan drama Korea Moon River (2025)

Sebelum tayang di platform legal Indonesia, penonton sudah dibuat baper dengan chemistry Kim Se Jeong dan Kang Tae Oh. Sayangnya, chemistry manis mereka itu belum benar-benar terlihat di dua episode pertama drakor Moon River.

Baper sih belum, tapi hebohnya dapet banget.

Namun, gak bisa dimungkiri, pertemuan Lee Gang dan Park Dal Yi sudah penuh kekacauan sejak episode pertama. Jujur, untuk saat ini, saya lebih penasaran dengan dinamika Park Dal Yi dan Lee Sin Young (Lee Un). Bukan dalam konteks romantis, tapi potensi kerja sama mereka di masa depan.

Di sisi lain, banyak penonton yang khawatir dengan penampilan Hong Su Zu di drakor ini. Berbeda dari The Impossible Heir (2024), ia cukup berhasil memerankan karakter Kim U Hui.

Sinematografi dan visualnya memanjakan mata.

Buat kamu yang kalau menonton drama selalu fokus dengan visual, Moon River (2025) dijamin bakal memanjakan matamu. Pasalnya, drakor ini menyajikan sinematografi yang indah.

Padahal tidak semua adegan hadir dengan pewarnaan yang cerah, lho. Namun, adegan gloomy di drakor ini dikemas dengan pewarnaan cool tone, tapi tidak sampai membuat saya harus menaikkan kontras layar sampai ke angka maksimal.

Soundtrack-nya menambah nyawa drakor Moon River.

Saya paling suka lagu "But a dream" (2025) yang dinyanyikan oleh Song Sohee. Lagu tersebut sangat pas mengiringi adegan demi adegan di drakor Moon River (2025). Hanya dengan mendengarkan melodi lagu tersebut, saya sudah bisa menebak bahwa Moon River (2025) adalah drakor sageuk bergenre romansa.

Komedinya bikin ngakak, adegannya penuh kekacauan, tapi kadang gloomy-nya menyesakkan.

Kalau kamu sedang mencari drakor yang menghadirkan berbagai layer dalam satu tayangan, Moon River (2025) adalah pilihan tepat. Kamu akan diajak tertawa terpingkal-pingkal, sekaligus meneteskan air mata saat menyaksikan drakor ini.

Sebenarnya cerita yang disajikan cukup berat, tapi pengemasan drakor ini justru sangat ringan dinikmati. Drakor ini akan menjadi penghibur bagi penonton di tengah tayangan-tayangan bernuansa kelam yang rilis pada November 2025.

Alurnya memang sat-set, tapi adegan pertukaran jiwanya belum muncul.

Berdurasi sekitar 60 sampai 70 menit, alur yang disajikan drakor ini termasuk cepat dan tidak membosankan. Sayangnya, saya sedikit kecewa, karena adegan pertukaran jiwanya justru belum muncul sampai episode 2 selesai.

Moon River (2025) cocok bagi kamu penyuka drakor bergenre fantasi dan romansa bernuansa sageuk. Bagaimana pendapatmu setelah menyaksikan dua episode pertama drakor ini?