BF Group, Perusahaan Bioteknologi Daging di Drama Blood Free

Hasilkan daging rekayasa genetika

Drama dengan genre science fiction selalu jadi tayangan menarik bagi penggemarnya. Salah satunya yang saat ini sedang tayang yakni Blood Free. Drama ini mengusung genre science fiction yang dibalut dengan kisah thriller. Blood Free menawarkan pengalaman menegangkan bagi penonton di setiap episodenya.

Drama ini mengikuti sebuah perusahaan yang bergerak di bidang rekayasa genetika makanan. Hal yang sebelumnya tak terpikirkan justru jadi produk utama yang dihasilkan oleh perusahaan ini. BF Group memproduksi daging hasil rekayasa genetika di mana sumber utamanya tidak lagi menggunakan hewan. Yuk, mengenal BF Group lewat ulasan berikut ini.

1. Yun Ja Yu sebagai CEO di BF Group

BF Group, Perusahaan Bioteknologi Daging di Drama Blood FreeHan Hyo Joo di drama Blood Free (dok. Disney+/Blood Free)

BF Group dipimpin oleh Yun Ja Yu yang karakternya diperankan Han Hyo Joo. Di awal epsode penonton sudah disajikan dengan presentasi dari Ja Yu di depan publik untuk semakin memperkuat perusahaannya. Ia memberikan presentasi memukau dengan berbagai contoh konkrit yang dijelaskan dalam layar grafis menarik.

Karakter Ja Yu digambarkan sebagai seorang yang optimis dan selalu berpandangan ke depan. Jika ia sudah punya keinginan maka tidak ada satupun orang yang dapat mengganggu jalannya. Ja Yu selalu bersikap tenang padahal ia mendapat ancaman dari berbagai sisi.

Ia menjelaskan bahwa perusahaannya akan mampu menguasai pasar terutama dalam bidang pangan. Manusia tidak harus melakukan pembunuhan terhadap hewan jika ingin menikmati daging mereka. Ja Yu melihat bisnisnya ini memiliki prospek yang baik walau di awal banyak menimbulkan pro dan kontra.

Baca Juga: 3 Prestasi yang Dimiliki Baek Hyun Woo di Drakor Queen of Tears

2. Perusahaan penghasil daging rekayasa genetika pertama

BF Group, Perusahaan Bioteknologi Daging di Drama Blood Freecuplikan drama Blood Free (dok. Disney+/Blood Free)

BF Group menjadi perusahaan rekayasa genetika yang bergerak di bidang pangan terutama daging. Perusahaan ini telah berhasil mengomersialkan daging budidaya untuk pertama kalinya di tahun 2022. Bisnis ini terus berkembang hingga saat sekarang dan berlanjut hingga tahun 2025.

Yun Ja Yu selaku CEO BF Group mengungkapkan bahwa konsumen di seluruh dunia memberi respon positif terhadap konsumsi daging tersebut. Tentu saja sambutan baik ini menjadi bahan bakar BF Group untuk terus berinovasi. Mereka bahkan tidak hanya memproduksi daging tapi juga berhasil melakukan budidaya bulu untuk bahan pakaian.

3. Bisnis BF Group menimbulkan pro dan kontra di antara masyarakat

BF Group, Perusahaan Bioteknologi Daging di Drama Blood Freecuplikan drama Blood Free (dok. Disney+/Blood Free)

Di satu sisi bisnis BF Group mendapat sambutan meriah, tapi di sisi lain banyak yang mengecamnya. Beredar rumor di masyarakat bahwa BF Group melakukan penelitian ilegal yang berdampak buruk pada lingkungan sekitar. Bahkan cairan budidaya yang digunakan penuh dengan kuman.

Tidak hanya kalangan menengah ke bawah, banyak petinggi yang menunjukkan ketidaksukaannya pada Ja Yu dan BF Group. Terutama mantan presiden yang menganggap Ja Yu sebagai dalang di balik ledakan yang hampir menewaskannya. Hal ini karena Ja Yu ingin daging rekayasa genetika buatannya diakui sebagai daging biasa pada umumnya.

Semakin berkembangnya teknologi, manusia sebagai pelaku utama juga makin berinovasi. Seperti yang dilakukan Yun Ja Yu dan timnya yang menawarkan olahan daging dari hasil rekayasa genetika melalui BF Group. Blood Free menjadi drama Korea yang seru banget karena menghadirkan plot tak biasa, jadi saksikan terus setiap minggunya, ya!

Baca Juga: 7 Pertanyaan Penting yang Muncul di Episode Awal Drakor Blood Free

Risma Fadilla Photo Verified Writer Risma Fadilla

Hi, be my friend on Instagram @rismaanorf

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya