4 Dosa Terbesar Atlet dari Drakor My Lovely Boxer, Bikin Makin Rumit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa hal dianggap dosa besar atlet dari drakor My Lovely Boxer. Poin inilah yang menambah intrik dan drama berlatar dunia olahraga. Karakter atlet di drama ini memiliki permasalahan pelik, tak terkecuali kembalinya Lee Kwon Sook (Kim So Hye) di ring tinju.
Legenda atlet bisbol Kim Tae Young (Lee Sang Yeob) yang saat ini memilih jadi agen olahraga pun tak luput dari kesalahan. Berikut dosa terbesar atlet yang menimbulkan konflik kian rumit di drakor My Lovely Boxer.
1. Membatalkan pertandingan secara sepihak
Nasib pemain mungkin dipertaruhkan dalam suatu turnamen. Lantas, apa jadinya kalau ada pemain yang menyerah bahkan sebelum tampil? Membatalkan pertandingan secara sepihak adalah salah satu dosa terbesar dalam dunia olahraga.
Di balik kesuksesan atlet, ada pihak lain seperti rekan, agensi, dan pelatih yang mendukung mereka sampai bisa mencapai posisi tertinggi. Sangat disayangkan, petinju Lee Kwon Sook yang sudah mencapai kelas berat secara sepihak membatalkan turnamen.
Lee Kwon Sook menghilang jelang bertanding melawan Han Ah Reum (Chae Won Bin). Akibatnya gak cuma berimbas pada atlet yang bersangkutan. Gak main-main, para kerabat, pelatih, lawan main, hingga agensi yang menaungi Lee Kwon Sook juga ikut dirugikan.
2. Mengumpat lawan demi sensasi
Kembalinya Lee Kwon Sook ke ring tinju otomatis meningkatkan rivalitas pesaing. Terutama petinju yang tidak senang atas kembalinya sang legenda. Adapun atlet yang memiliki perjanjian hitam di atas putih, tapi penuh akal bulus seperti Jo A Ra (Han Da Sol).
Jo A Ra terpilih menjadi lawan pertama Lee Kwon Sook usai hiatus panjang. Ia awalnya menolak, karena beranggapan kemampuan Lee Kwon Sook hilang setelah lima tahun tak berlaga. Namun, ia akhirnya menerima setelah diiming-imingi honor besar.
Di satu sisi, Jo A Ra memiliki ratusan ribu penggemar di media sosial. Apa pun ia lakukan demi konten, tak terkecuali merendahkan Lee Kwon Sook di depan layar. Pertengkaran mereka pecah saat Jo A Ra menempeleng kepala Lee Kwon Sook menjelang pertandingan.
Editor’s picks
Baca Juga: 9 Konflik Awal Drakor My Lovely Boxer, Akankah Lee Kwon Sook Kembali?
3. Haus validasi
Haus validasi adalah ketika seseorang merasa harus mendapatkan pengakuan dari orang lain. Hal ini rentan muncul jika seseorang mendapati dirinya selalu kalah, merasa diabaikan, atau direndahkan oleh pihak-pihak terdekat. Begitu pun yang dialami oleh Lee Kwon Sook.
Sang ayah memaksanya untuk menjadi petinju hebat. Sayangnya, pola asuh ayahnya menjadi lebih otoriter seiring Lee Kwon Sook terjun ke dunia tinju. Bagi Lee Kwon Sook menang adalah keharusan, bagaimanapun cara dan siapa pun lawannya.
Ia sempat terpengaruh prinsip ayahnya yang mengibaratkan tinju adalah kehidupan. Jika ia kalah, maka ia akan berakhir. Itu sebabnya, Lee Kwon Sook bertanding hanya demi validasi semata. Ketika menang, maka ayahnya bisa baik padanya. Ia tidak peduli hal lain di luar itu.
4. Memanipulasi hasil pertandingan
Kejujuran sudah semestinya menjadi hal utama dalam sebuah pertandingan. Sayangnya, polemik dunia olahraga dalam drama Korea My Lovely Boxer menunjukkan banyak kecurangan yang dilakukan oleh pihak agen sampai atlet itu sendiri.
Sang legenda bisbol, Kim Hee Won (Choi Jae Woong), diminta untuk mengalah di pertandingan. Pihak agen pesaing berjanji memberi uang 2,5 miliar won. Kalau bukan karena biaya pengobatan sang anak, Kim Hee Won tidak akan mau melakukannya.
Sebagai agen dan sahabat, Kim Tae Young merasa tidak becus menjaga Kim Hee Won. Ia menanggung denda karena Kim Hee Won tak menepati janjinya. Demi mengakhiri semua, Kim Tae Young memanfaatkan Lee Kwon Sook dengan membuatnya kalah di pertandingan.
Empat dosa besar atlet dalam drama ini sangat tidak layak dicontoh. Penasaran dengan konsekuensi mereka ke depannya, bukan? Nantikan kelanjutannya dalam drama Korea My Lovely Boxer setiap Senin dan Selasa.
Baca Juga: Biodata dan Profil 5 Pemeran Utama My Lovely Boxer
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.