5 Isu Sosial tentang Perempuan di Drakor My Perfect Stranger
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kebanyakan mengambil latar tahun 1987, My Perfect Stranger gak hanya menceritakan teka-teki siapa pelaku pembunuhan berantai. Drakor KBS2 ini juga memotret bagaimana situasi sosial di era jadul tersebut. Salah satunya terkait isu sosial terhadap perempuan.
Ada beberapa isu yang dibahas dalam drakor yang dibintangi Kim Dong Wook dan Jin Ki Joo ini. Di antaranya sebagai berikut. Yuk, simak lima isu sosial mengenai perempuan yang turut dibahas di drakor My Perfect Stranger.
Baca Juga: 12 Quotes tentang Penyesalan dari Drakor My Perfect Stranger
1. Pembatasan pendidikan pada perempuan
Pada tahun 1980an, masih sulit bagi perempuan untuk mendapatkan pendidikan tinggi setara laki-laki. Anggapan bahwa perempuan sebaiknya lekas menikah saja masih kental saat itu. Hal ini juga yang sempat dialami oleh Lee Soon Ae (Seo Ji Hye).
2. Perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan perempuan
Berkaitan dengan poin 1, impian Lee Soon Ae untuk kuliah sempat ditentang orangtuanya. Ayah ibunya lebih mendukung sang adik yang seorang laki-laki untuk kuliah. Mereka juga terlihat lebih sayang pada sang adik cowok.
Perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan perempuan di sektor keluarga juga terlihat pada kisah Go Mi Sook (Ji Hye Won). Ibunya jauh lebih sayang pada kakak cowok Mi Sook. Padahal sang anak sulung sering berbuat onar dan memukuli Go Mi Sook.
Baca Juga: 4 Karakter Perempuan Mencurigakan di Drakor My Perfect Stranger
Editor’s picks
3. Korban pembunuhan berantai adalah perempuan
Membahas pembunuhan berantai, apakah kamu menyadari bahwa sasaran pelaku di drakor ini adalah perempuan? Memang ini berkaitan dengan trauma sang pelaku pada sosok ibunya yang suka baca buku lalu meninggalkannya. Namun di sisi lain, hal ini secara gak langsung juga menyinggung soal pandangan bahwa perempuan itu lemah sehingga jadi sasaran kejahatan.
4. Kekerasan fisik hingga seksual pada perempuan
Berkaitan dengan kasus kejahatan di drakor ini. Pada masyarakat misoginis, perempuan kerap dipandang berada di bawah kasta sosial lelaki. Karena itu, pria-pria dengan pandangan seperti ini kerap memperlakukan perempuan dengan kasar. Hal ini terutama terpotret dalam diri tokoh Go Min Soo (Kim Yeon Woo).
5. Stigma negatif terhadap ibu tunggal
Status janda atau ibu tunggal kerap dipandang negatif oleh masyarakat. Hal ini yang membuat Kim Hae Kyung (Kim Ye Ji) sangat gusar saat mengetahui ibunya yang seorang single mom dihina. Sang ibu juga dinilai menggoda suami orang, padahal pria itulah yang justru gak sopan dan berusaha melecehkannya.
Terlahir sebagai perempuan di tahun 1980an bukan hal yang mudah. Saat itu, masih banyak batasan dan larangan untuk kaum hawa. Mulai dari adanya pembatasan pendidikan hingga diskriminasi sosial. Hal inilah yang dipotret di My Perfect Stranger. Bagaimana menurutmu?
Baca Juga: 4 Fakta tentang Perjalanan Waktu di Drakor My Perfect Stranger
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.