5 Konflik Batin yang Dirasakan Lee Tang di A Killer Paradox
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lee Tang (Choi Woo Shik) merupakan karakter utama di drakor A Killer Paradox. Ia dikisahkan jadi sosok pembunuh yang hanya menargetkan orang-orang jahat. Semua itu berawal karena pembunuhan tak sengaja yang ia lakukan.
Dalam drakor ini, Lee Tang dikisahkan masih berusia 20an. Ia pun merasakan berbagai konflik dengan berubahnya situasi drastis dalam hidupnya, dari mahasiswa biasa sampai jadi pembunuh penjahat. Apa saja konflik batin yang dirasakan Lee Tang di A Killer Paradox?
Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.
Baca Juga: 4 Karakter Antihero di A Killer Paradox, Membunuh demi Keadilan?
1. Bingung akan tujuan hidup
Lee Tang dikisahkan baru selesai wamil enam bulan lalu. Ia pun bingung dengan tujuan hidup dan cita-citanya sekarang. Ia sulit fokus dengan kuliahnya. Bahkan sebelum wamil, nilainya sudah jeblok. Ini diperparah dengan sulitnya ia kembali ke rutinitas sebagai mahasiswa setelah kelar wamil.
2. Merasa hampa dan kesepian
Lee Tang merasa hidupnya hampa. Tanpa adanya cita-cita yang ingin diraih, ia menjalani kesehariannya ala kadarnya. Ia sampai dikritik anggota keluarganya sendiri karena terlihat malas-malasan dan tanpa semangat.
Ia juga merasa kesepian. Meski punya teman baik dan keluarga harmonis, ia tetap merasa dirinya hidupnya kesepian. Kondisi ini diperparah dengan dirinya tinggal terpisah dari keluarganya dan ngekos sendirian.
Editor’s picks
Baca Juga: 6 Alasan Song Chon Sulit Dikalahkan di A Killer Paradox
3. Merasa bersalah
Lee Tang sempat merasa bersalah atas pembunuhan tak sengaja yang ia lakukan. Saat itu, ia mengira korbannya adalah tulang punggung keluarga yang sabar dan baik hati. Perasaan bersalah ini membuatnya jadi berhalusinasi melihat korban datang menemuinya dengan kondisi mengenaskan.
4. Mengalami gejala depresi
Setelah pembunuhan kedua yang ia lakukan, kondisi psikologis Lee Tang semakin parah. Saat itu, ia sampai tak makan selama empat hari. Ia juga melakukan percobaan bunuh diri. Untungnya, ia tetap selamat.
5. Takut ditangkap polisi
Meski bukti kejahatannya lenyap, Lee Tang tetap dikejar oleh polisi. Ia sangat ketakutan akan ditangkap dan dijebloskan di penjara. Saat mulai membunuh, ia beberapa kali membayangkan dirinya ditangkap dan ibunya sangat terluka melihat kondisinya.
Setelah jadi anggota Only for Heroes, Lee Tang terlihat semakin tangguh dari luar. Namun nyatanya, di ending A Killer Paradox, ia terlihat menjalani hidupnya dengan hampa mirip situasinya di awal cerita. Ia juga tampak ragu untuk kembali membunuh penjahat atau tidak.
Baca Juga: 4 Profesi yang Dijalani Lee Tang di Drakor A Killer Paradox
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.