Sinopsis Adult Kim Jangha, Sabet Penghargaan di Baeksang Arts Awards

Sesuai dengan judulnya, sinopsis Adult Kim Jangha menceritakan tentang kehidupan seorang peracik obat-obatan herbal bernama Kim Jangha. Melalui film dokumenter tersebut, kamu akan diajak memaknai apa itu berbuat baik kepada sesama.

Kim Jangha merupakan seseorang yang terlahir dalam kondisi serba kekurangan. Keluarga Kim Jangha berasal dari provinsi Gyeongsang, Korea Selatan. Dikisahkan dalam Adut Kim Jangha, di saat teman-temannya bermain selepas sekolah, ia justru sudah bekerja di toko obat herbal sejak duduk di bangku SMP.

Oleh karena itu, tidak heran jika di usianya yang ke-19, Kim Jangha sudah mendapatkan lisensi peracik obat-obatan herbal termuda pada tahun 1963. Setelah memiliki apotek herbal terkenal, Namseongdangdang Pharmacy, Kim Jangha tidak langsung hidup dalam kemewahan.

Alih-alih menggunakan semua kekayaannya untuk berfoya-foya, Kim Jangha justru mengeluarkan uangnya sebesar 10 miliar won untuk mendirikan SMA Myungshin. Setelah SMA tersebut selesai dibangun, ia pun memberikannya ke negara.

Di film tersebut juga diperlihatkan kehidupan Kim Jangha yang serba sederhana, seperti tetap menaiki sepeda tuanya, tidak membeli mobil, tidak pernah liburan ke luar negeri, dan masih banyak lainnya.

Selain itu, masih banyak kebaikan-kebaikan Kim Jangha yang diceritakan dalam film dokumenter produksi MBC tersebut, seperti membiayai sekolah, membangun komunitas, dan masih banyak lainnya. Penasaran? Langsung saja tonton selengkapnya dalam Adult Kim Jangha!

Kamu pasti bertanya-tanya mengapa sepak terjang Kim Jangha baru terungkap saat ini. Ternyata, sejak tahun 1983, Kim Jangha selalu menolak untuk diwawancarai oleh media manapun.

Tidak hanya itu saja, Kim Jangha juga selalu merahasiakan donasi-donasi yang telah diberikannya secara cuma-cuma. Untungnya, pada tahun 2022 Kim Jangha bersedia diwawancarai oleh MBC karena sudah pensiun.

Salah satu bukti kebaikan Kim Jangha yang lain ialah ia tidak pernah menuntut orang yang telah dibantunya. Dalam dokumenter tersebut, diceritakan ada seorang anak yang pernah diberikan beasiswa oleh Kim Jangha meminta maaf karena ia tidak sukses dan hanya menjadi orang biasa.

Dilansir akun Twitter @tang_kira, Kim Jangha pun hanya menjawab, "Aku tidak pernah memintamu untuk menjadi orang hebat, masyarakat kita dibangun oleh kerja keras dari orang-orang biasa".

Bikin terharunya lagi, saat Kim Jangha diberikan hadiah oleh anak yang pernah dibiayainya dulu, ia justru berkata, "jika kamu berpikir harus mengembalikan uang yang sudah aku berikan maka kembalikan saja uang tersebut ke masyarakat".

Tidak hanya memberikan beasiswa, Kim Jangha juga peduli terhadap budaya Korea Selatan dan hak-hak perempuan. Maka dari itu, ia membentuk komunitas yang bernama Equity Movement Commemorative Society dan Namseong Cultural Foundation.

Melalui dokumenter Adult Kim Jangha, diketahui bahwa dana yang bernilai sekitar 3.4 miliar won atau yang setara dengan Rp37 miliar adalah dana pribadi milik Kim Jangha. Usut punya usut, dana tersebut disumbangkan untuk Gyeongsang National University. 

Nah, itu dia sinopsis Adult Kim Jangha yang berhasil mengalahkan dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal dalam ajang Baeksang Arts Awards 2023. Inspiratif banget ya kisah Kim Jangha ini!