7 Sisi Gelap Industri Film Korea 1980-an yang Disoroti di Aema, Pelik!

Aema resmi tayang dengan jumlah enam episode di Netflix. Serial yang dibintangi Lee Honey dan Bang Hyo Rin ini memiliki premis cerita unik yang berpusat pada industri perfilman Korea Selatan pada 1980-an.
Tokoh utamanya Jung Hee Ran (Lee Honey), seorang aktris yang sukses. Dibalik popularitasnya yang mengagumkan, Hee Ran sebenarnya menjadi "korban" dari industri film. Ia pun bertemu dengan Shin Ju Ae (Bang Hyo Rin), seorang aktris baru yang belum mengenal sisi gelap industri ini.
Nyatanya, Aema terinspirasi dari pembuatan film Madame Aema pada tahun 1980-an. Drama ini secara khusus mengangkat sisi gelap industri film Korea pada tahun tersebut. Kira-kira apa sajakah itu? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
1. Pemerintah turut andil dalam industri film Korea 1980-an. Film dengan kritik sosial/politik dibredel, sehingga erotisme jadi jalan aman industri film

2. Hal itu pun harus melewati izin yang dimanipulasi. Aktris dipaksa untuk melayani pejabat dalam pesta "tertutup" supaya film bisa lolos sensor

3. Produser dan investor lebih peduli keuntungan daripada kualitas cerita. Mereka bersikap oportunitis, memanfaatkan tubuh aktris demi box office

4. Naskah film sering menekankan hal vulgar yang mengeksploitasi tubuh perempuan, tanpa fokus ke cerita. Menyeramkan!

5. Banyak aktris baru masuk industri dengan harapan sukses, tapi malah jadi korban. Mereka dipaksa ikut pesta hingga diberi obat terlarang

6. Aktris yang populer tidak berdaya di tengah orang-orang berkuasa. Bintang besar seperti Jung Hee Ran tetap sulit menolak karena terikat kontrak

7. Pada era industri film 1980-an, perempuan di film digambarkan dalam stereotipe sempit seperti objek seksual dan femme fatale

Tujuh sisi gelap ini diperlihatkan dalam serial Aema yang tayang di Netflix. Melalui perjuangan Jung Hee Ran dan Shin Ju Ae, drama ini menyingkap eksploitasi, sensor politik, hingga kerasnya dunia film Korea 1980-an. Wajib nonton!