Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cuplikan drakor Law and the City (dok.tvN/Law and the City)

Drakor Law and the City (2025) menggambarkan tentang sekumpulan pengacara yang telah berteman dalam waktu yang cukup lama. Dalam pertemanan ini, mereka selalu berkumpul di jam makan siang dan sepulang kerja. kelima pengacara tersebut kerap menggunakan waktu makan siang untuk membahas dan curhat mengenai pekerjaan masing-masing.

Setelah Yu Dong Wook (Kim Kyung Nam) keluar dari kantor, Kang Hui Ji (Mun Ka Young) yang menggantikan posisinya di dalam kelompok tersebut. Kelima pengacara ini sangat akrab karena memiliki pengalaman dan berada di lingkup kerja yang sama. Namun, stereotype mengenai profesi pengacara juga pernah disematkan pada mereka, lho.

Lalu, apa saja stereotype profesi pengacara yang muncul di drakor Law and the City?

Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.

1. Pengacara pasti berasal di kalangan mampu

Cuplikan drakor Law and the City (dok.tvN/Law and the City)

Banyak adegan dalam drakor ini menggambarkan stereotype jika mahasiswa hukum pasti berasal dari kalangan mampu atau kaya raya. Masuk ke sekolah hukum di Korea Selatan bukanlah hal yang mudah untuk dilalui. Mereka harus bersaing masuk ke sebuah jurusan yang banyak diminati orang.

Dilansir Korean JoongAng Daily, popularitas sekolah hukum di Korea Selatan meningkat drastis. Kondisi ini membuat tes masuk LEET atau Legal Education Eligibility Test sangat ketat untuk dilalui. Hal ini menjadikan seseorang yang berhasil lolos tes tersebut disebut punya privilege yang cukup banyak.

Untuk itu, privilege ini juga didukung dengan otak yang mampu, uang yang mencukupi hidup sehari-hari, serta keberuntungan yang datang. Sayangnya, gak banyak orang sadar jika mereka yang punya privilege lebih sedikit juga bisa lolos dalam tes tersebut karena kerja keras mereka pribadi dan keberuntungan yang terus menyertai.

2. Pekerjaan pengacara dianggap elit di kalangan masyarakat

Cuplikan drakor Law and the City (dok.tvN/Law and the City)

Menjadi pengacara di Korea Selatan memang dianggap sebagai pekerjaan yang stabil. Hal ini dikarenakan menurunnya penyerapan tenaga kerja di negara tersebut yang membuat para kaum muda cukup khawatir. Kondisi ini semakin lumrah ditemukan di beberapa universitas top Korea Selatan, seperti Yonsei, Korea dan Seoul National University.

Dilansir Korean JoongAng Daily, popularitas sekolah hukum dari tiga universitas elit ini naik tajam selama beberapa tahun ke belakang. Pada tahun 2022, terdapat 10.284 mahasiswa yang berhasil lolos tes LEET. Sebanyak 4.033 mahasiswa berasal dari SNU, Korea University, dan Yonsei University. Jika dibandingkan dengan mahasiswa kampus lain, 60 persen dari total kelulusan berasal dari tiga universitas terbaik di Korea Selatan.

Hal ini bisa digambarkan oleh karakter Cho Chang Won (Kang You Seok) yang melakukan tes LEET ini selama 5 tahun berturut-turut sebelum diterima. Selain persaingan ketat, tes ini bisa dibilang sangat sulit untuk ditembus.

3. Pengacara punya upaya untuk menolak kasus yang diberikan

Cuplikan drakor Law and the City (dok.tvN/Law and the City)

Seorang pengacara juga dibilang sebagai karyawan yang bekerja di bidang hukum. Dia harus mendapatkan gaji setiap bulan dan membantu pemasukan kantor firma lebih banyak lagi. Bahkan, mereka juga punya uang makan yang didapatkan selama bekerja.

Sayangnya, gak banyak orang yang sadar jika pengacara gak bisa menghindari penugasan demi kepentingan pribadi. Kondisi ini seperti yang dihadapi Ahn Ju Hyeong (Lee Jong Suk) ketika menangani kasus perceraian mantan pacarnya. Kliennya secara khusus meminta atasan Ahn Ju Hyeong untuk menangani kasusnya.

Profesi tertentu memang punya banyak stereotype yang disematkan. Sayangnya, gak banyak orang sadar jika mereka juga mengalami kondisi tertentu yang gak sama dengan lainnya. Menurutmu, apakah permasalahan di drakor Law and the City ini bisa jadi alat untuk mengoreksi diri saat berbicara di dunia nyata?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team