Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sutradara soal Pembuatan Film Exhuma, Angkat Pengalaman Pribadi

sutradara Jang Jae Hyun (dok. Showbox) | poster film Exhuma (instagram.com/featpictures)

Sutradara Jang Jae Hyun dari Korea Selatan dikenal karena karya-karyanya yang bertema horor. Film fitur pertamanya yang bertajuk The Priests (2015) menjadi salah satu film horor Korea terlaris. The Priests berhasil meraih 5,4 juta penonton saat ditayangkan.

Sang sutradara pun kembali lewat karya baru dengan genre serupa, yaitu Exhuma (2024). Sutradara mengungkap bahwa ia memakai metode yang berbeda dari saat membuat film sebelumnya, The Priests dan Svaha: The Sixth Finger (2019). Simak cerita sutradara seputar proses pembuatan film Korea Exhuma, yuk!

1. Sutradara angkat pengalaman masa mudanya ke film Exhuma

cuplikan Yoo Hae Jin dan Choi Min Sik di film Exhuma (instagram.com/showbox.movie)

Sutradara Jang Jae Hyun berkata di konferensi pers bahwa ide untuk pembuatan film Exhuma berawal dari pengalamannya saat muda. Sutradara pernah melihat proses pemindahan makam dan upacara leluhur yang diadakan. Ia pun masih ingat bau dan warna tanah saat itu.

Jang Jae Hyun berniat mengabadikan beragam emosi, seperti rasa penasaran dan takutnya pada momen tersebut ke dalam film. Tentu, ia juga banyak belajar dari para ahli. Dibanding apa yang dilihatnya ketika proses belajar tersebut, sutradara berusaha untuk lebih menggambarkan apa yang dirasakannya.

2. Sutradara membuat skenario sembari melakukan penelitian

cuplikan Choi Min Sik dan Yoo Hae Jin di film Exhuma (instagram.com/showbox.movie)

Dalam pengerjaan skenario, sutradara Jang Jae Hyun juga melakukan penelitian di saat yang bersamaan, bukan setelah penelitian selesai dilakukannya. Ia memikirkan cerita besarnya terlebih dahulu, lalu melakukan penelitian. Baru setelah itu, ia mengembangkan cerita. Metode yang sama dilakukannya saat pembuatan Exhuma.

Sutradara mengikuti proses relokasi makam sebanyak 15 hingga 16 kali. Melalui proses itu, sutradara menangkap bahwa merelokasi makam pada akhirnya berarti mengungkap sesuatu yang salah di masa lalu dan segera menormalkannya. Pandangan tersebut pun menjadi inti dalam cerita film Exhuma.

3. Sutradara meminimalkan pemakaian CG karena ingin membuat film yang realistis

cuplikan Kim Go Eun di film Exhuma (instagram.com/showbox.movie)

Sutradara Jang Jae Hyun ingin membuat film Exhuma jadi karya yang realistis. Poin terpenting untuk mewujudkan keinginan tersebut adalah pembuatan lokasi kuburannya. Sutradara mengaku tidak ingin menggunakan terlalu banyak sentuhan computer graphics (CG) dalam karyanya kali ini.

"Aku ingin membuat kuburan yang terlihat biasa saja, tetapi anehnya memiliki nuansa menakutkan. Awalnya aku ingin membuat kuburannya di puncak gunung. Namun, itu akan menyulitkan syuting di musim dingin. Jadi, kami membangun open set, menanam pohon, dan mengatur rumput agar sesuai dengan musim supaya pemandangannya terlihat realistis," jelas Jang Jae Hyun.

4. Sutradara mengungkapkan bahwa film Exhuma berbeda dari film horor lainnya

cuplikan Lee Do Hyun di film Exhuma (instagram.com/ldh_staff)

Jang Jae Hyun mengaku bahwa ia sudah punya ide untuk membuat film Exhuma sejak tahun 2019. Namun, tak lama kemudian, COVID-19 menyebar dan membuat aktivitas terhambat. Bidang perfilman juga terdampak karena bioskop menjadi sepi. Sutradara mengingat perasaannya saat melewati momen itu.

"Saat itu aku bertanya-tanya, 'Bagaimana aku harus membuat film bioskop nantinya?' Jadi aku punya tekad untuk membuat film yang hebat dan bisa disaksikan di bioskop. Kurasa konsep Exhuma menguat saat itu. Film ini sekilas dilihat sebagai film horor, tapi justru tidak demikian," kata Jang Jae Hyun.

Lebih lanjut, Jang Jae Hyun mengaku ingin membuat film yang menyenangkan. Ia tidak berniat untuk sengaja membuat Exhuma menakutkan. Exhuma pun disebutnya bukan film horor. Sutradara menjelaskan, "Film horor umumnya mengikuti sudut pandang para korban, tapi di film ini, para ahli adalah tokoh utamanya. Dari sudut pandang hantu, para ahli inilah yang merupakan pelakunya."

5. Sutradara mengaku tidak ingin membuat film seperti Exhuma lagi

cuplikan Yoo Hae Jin, Lee Do Hyun, Kim Go Eun, dan Choi Min Sik di film Exhuma (instagram.com/showbox.movie)

Dalam pembuatan film Exhuma, Jang Jae Hyun memakai metode yang berlawanan dengan film-filmnya terdahulu. Jika dulu ia fokus untuk membuat adegan yang bagus, kali ini ia berusaha untuk menggambarkan sesuatu yang tidak kasat mata ke filmnya.

"Adegannya harus mengandung energi dan mendapatkan momentum tertentu dari para pemeran. Aku mau mengekspresikan energi yang tercipta ketika adegan demi adegan itu digabungkan. Ini adalah pekerjaan yang tak ingin aku lakukan lagi karena menurutku sulit untuk bekerja dengan ketidakpastian seperti itu dalam membuat film. Namun, ini semua berkat para pemeran yang melakukan peran mereka dengan baik. Aku telah membuat keputusan yang tepat," curhatnya.

Exhuma mendapat sambutan yang meriah saat pertama kali ditayangkan pada 22 Februari 2024 di Korea Selatan. Bahkan film ini sudah tembus dua juta penonton hanya dalam empat hari. Penayangan di bioskop Indonesia akan menyusul pada 28 Februari 2024. Apakah kamu tertarik menontonnya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us