5 Taktik Rapi Moon Dong Eun di The Glory, Membunuh Tanpa Menyentuh! 

Jika ada tokoh yang menginginkan kendali penuh, itu adalah Park Yeon Jin (Lim Ji Yeon). Ia sangat benci kalau sesuatu yang diinginkan tidak didapatkan. Hidup mewah dan dilindungi oleh ibunya, membuat Yeon Jin leluasa melakukan perundungan dan merebut apa pun yang ingin ia miliki.

Meski begitu, Dong Eun berhasil memutarbalikkan semuanya. Segala hal yang selama ini menjadi kebanggaan Yeon Jin hilang: suami yang selama ini menjadi simbol kemuliaan, mendapat tatapan jijik anak perempuan satu-satunya, serta ibunya yang berkhianat. Ketika di penjara, Yeon Jin menjadi bahan olok-olokan teman selnya karena ketika diperintah mempraktikkan sebagai penyiar cuaca, ia langsung tunduk. Tatapan mata nyalang penuh percaya diri hilang begitu saja berganti dengan ketakutan.

Kelemahan utama Jeon Jae Jun (Park Sung Hoon) terletak pada matanya. Ia yang mengalami buta warna harus bersusah payah menutupi hal itu. Tidak ada yang boleh mengetahui kalau dirinya berbeda dengan orang kebanyakan. Bersama Yeon Jin ketika melakukan kekerasan kepada Dong Eun, dengan mata itu pula Jae Jun hanya melihat penyiksaan demi penyiksaan. Selain itu juga diam-diam menikmati setiap bagian tubuh Dong Eun yang disiksa.

Pada akhir hidupnya, Jae Jun dibuat menderita setelah tetes mata yang biasa digunakan, diganti dengan cairan yang membuat matanya berdarah. Mata itu yang menjadi ‘jalan’ untuknya berakhir secara tragis.

Kesenangan bagi Lee Sa Ra (Kim Hieora) adalah narkoba. Melukis juga menjadi identik dengan sosoknya, tetapi itu hanya dalih. Selain itu, Sa Ra juga suka dengan video. Sejak muda, ia gemar merekam kegiatan, salah satunya peristiwa perundungan yang dilakukan Yeon Jin ketika marah karena insiden baju sama dengan salah satu teman di sekolahnya.

Video juga yang akhirnya dijadikan senjata oleh Dong Eun untuk membuatnya terpuruk, malu, dan tak berdaya. Masih dengan pengaruh narkoba, di gereja yang selama ini menjadi tempat ibadah—dengan ayahnya yang menjadi pemimpin—para jemaat merekam Sa Ra yang teler karena pengaruh narkoba. Ia yang suka merekam, akhirnya menderita karena direkam.

Choi Hye Jeong (Cha Joo Young) menjadi sosok yang paling rentan. Ketakutan demi ketakutan selalu membayangi karena ia merasa paling miskin dan bisa saja menjadi sasaran penindasan Yeon Jin. Makanya, ia sangat berusaha agar menyamakan status.

Sikapnya agar tetap terlihat percaya diri yakni dengan sering mengintimidasi dan menertawakan penderitaan orang lain. Sifatnya juga sangat serakah meski akhirnya kehilangan semuanya, termasuk suara yang selama ini digunakan untuk menghina Dong Eun.

Dong Eun menggunakan Son Myeong O (Kim Gun Woo) sebagai alatnya. Selama ini, hidupnya hanya menjadi pelayan bagi Jae Jun. Maka ketika diberi superioritas meski hanya ilusi, Myeong O sudah merasa di atas angin. Dirinya seolah mempunyai kendali untuk mengatur dan menjatuhkan teman-temannya.

Myeong O mempunyai tato di lehernya bertuliskan memento mori (bahasa latin) yang kalau diartikan dalam bahasa Indonesia adalah ‘ingatlah akan kematian’. Namun, pada akhirnya yang melekat pada dirinya adalah ‘kematian’. Dong Eun mengambil sesuatu yang paling Myeong O hargai: hidupnya.

Balas dendam Dong Eun kepada lima orang yang merundungnya di masa lalu itu dilakukan dengan sangat rapi. Ia pun tidak bergerak sendirian. Dengan taktik rumit, kelimanya seperti diadu agar saling curiga yang akhirnya ‘membunuh’ satu sama lain. Kalau ada kata yang paling cocok untuk aksi Dong Eun di The Glory adalah: sangat puas!