cuplikan drakor Head Over Heels (x.com/CJnDrama)
Salah satu hal yang paling menyedihkan dari karakter Seong A adalah caranya melihat cinta. Ia tidak percaya orang lain akan menerima dirinya apa adanya. Ia hanya menanamkan pemikiran bahwa menjadi dukun adalah hal yang memalukan di mata orang lain.
Ia merasa bisa menjadi orang yang penting buat orang lain ketika ia sudah menolong orang. Seolah jika tidak melakukan apa pun, kasih sayang itu tidak pantas ia terima. Inilah ciri khas rescuer complex yang paling menyakitkan, di mana nilai diri hanya diukur dari seberapa besar ia bisa menyelamatkan orang lain.
Bukan dari siapa dirinya sebenarnya. Saat ada orang yang tulus peduli padanya, Seong A justru merasa canggung. Kini ia lebih nyaman menjadi penyelamat, bukan posisi yang diselamatkan. Drama ini memperlihatkan betapa terlukanya seorang remaja yang terlalu lama menjadi penopang orang lain.
Head Over Heels mungkin dibalut dengan nuansa supranatural dan drama remaja, tapi karakter Park Seong A menyimpan kedalaman psikologis yang menyentuh. Rescuer complex yang ia tunjukkan bukan sekadar bentuk empati biasa, melainkan dorongan untuk menanggung beban yang bukan miliknya dan pada akhirnya bisa menyakiti diri sendiri.