5 Teori yang Gak Terbukti di Ending Drakor Typhoon Family

Typhoon Family termasuk drakor yang kerap memasukkan petunjuk mengenai plot twist ke dalam berbagai adegan. Drakor berlatar krisis ekonomi tahun 1997 ini dikenal gak hanya menyajikan scene yang estetik, tapi juga menampilkan adegan dengan banyak detail dan momen foreshadowing.
Tak heran, ada banyak teori fans yang berusaha menebak alur dan konklusi dari cerita drakor ini berdasarkan adegan-adegan tertentu. Namun, tidak semua teori ini terbukti. Ada juga teori yang tidak terbukti di ending Typhoon Family. Berikut ini lima di antaranya. Yuk, simak.
1. Kang Tae Poong kembali menekuni hortikultura

Di awal Typhoon Family, Kang Tae Poong digambarkan sebagai sarjana hortikultura yang sering menghabiskan waktu di rumah kaca untuk menanam dan merawat bunga. Namun, ia berubah haluan menekuni bisnis setelah kematian ayahnya dan mencegah perusahaan Typhoon Trading bangkrut.
Melihat latar belakangnya, banyak penggemar menduga Kang Tae Poong akan kembali menekuni hortikultura setelah ia menyelamatkan perusahaan ayahnya dari kebangkrutan. Namun, ternyata hingga akhir, Kang Tae Poong memutuskan untuk tetap jadi CEO Typhoon Trading. Ia telah memiliki mimpi dan minat baru di industri perdagangan meski kesukaannya terhadap bunga tetap tidak berubah.
2. Ekspor bunga mawar jadi titik balik kesuksesan Kang Tae Poong

Terdapat berbagai jenis bunga dengan beragam arti yang muncul dalam drakor Typhoon Family. Salah satunya adalah bunga mawar. Kang Tae Poong dikisahkan ingin mengembangkan mawar varian lokal untuk sang ayah. Namun, ayahnya meninggal sebelum bunga itu mekar. Di sisi lain, Oh Mi Seon (Kim Min Ha) memberi hadiah setangkai mawar di hari ulang tahun Kang Tae Poong.
Karena mawar berkaitan dengan dua orang yang disayangi Kang Tae Poong, sebagian penggemar menebak bunga ini akan memegang kunci penting dalam cerita. Terlebih di tahun 1998, ekspor bunga mawar melonjak di Korea Selatan. Dua hal ini memunculkan teori bahwa Kang Tae Poong akan mengekspor bunga mawar dan meraih sukses karenanya. Namun, teori ini kenyataannya tidak terbukti.
3. Pyo Merchant Marine berakhir bangkrut

Teori yang cukup ramai dibahas adalah bangkrutnya Pyo Merchant Marine sebagai karma atas kejahatan Pyo Bak Ho (Kim Sang Ho) dan Pyo Hyun Jun (Mu Jin Sung). Duo ayah dan anak ini menipu serta menyabotase bisnis Kang Tae Poong sehingga Typhoon Trading mengalami banyak kerugian.
Plot soal surat utang Pyo Bak Ho juga dikaitkan dengan teori ini. Di dalamnya tertulis Pyo Bak Ho memberikan 30 persen saham perusahaannya sebagai jaminan. Akan tetapi, bukan hanya perusahaan ini tetap kokoh, Kang Tae Poong nyatanya menyerahkan surat utang itu dan Pyo Bak Ho tidak membayar utangnya hingga ending.
4. Ayah Kang Tae Poong meninggal karena dibunuh

Kematian Kang Jin Young (Sung Dong Il) yang merupakan ayah Kang Tae Poong sempat diduga menyimpan misteri. Sebagian penonton menduga, Pyo Bak Ho membunuh CEO Typhoon Trading itu agar tidak perlu membayar utang. Namun, nyatanya Kang Jin Young meninggal karena serangan jantung akibat tekanan dan stres dengan kondisi perusahaannya yang hampir kolaps serta krisis ekonomi yang terjadi.
5. Oh Mi Seon melanjutkan pendidikan ke universitas

Ada teori menebak Oh Mi Seon akan rehat dari pekerjaannya untuk fokus kuliah. Di awal drakor ini, Oh Mi Seon memang diceritakan ingin kuliah, tapi terkendala biaya. Di ending, Kang Tae Poong mau membayarkan kuliah Oh Mi Seon. Namun, Oh Mi Seon bilang dulu ia ingin kuliah agar bisa jadi staf penjualan. Karena sekarang cita-citanya tercapai, ia merasa tidak perlu lagi gelar sarjana.
Kelima teori di atas sempat ramai di kalangan penggemar saat Typhoon Family masih ongoing. Namun, setelah episode terakhir tayang, ternyata teori-teori ini tidak terbukti. Apa kamu termasuk yang mengikuti teori terkait cerita drakor ini saat tayang?



















