3 Trauma Finansial yang Digambarkan di To The Moon, Efek Beragam?

Jung Da Hae dulunya hidup berkecukupan. Keluarganya bukan kategori sangat miskin hingga harus berhutang kesana kemari. Namun, orangtuanya juga bukan sosok yang bisa membeli daging untuk setiap jam makan. 

Sayangnya, ayah Jung Da Hae punya perilaku seperti pengusaha sukses yang harus hidup nyaman. Dia juga sangat berani dalam berinvestasi tanpa memikirkan keberlangsungan hidup istri dan anaknya. Suatu hari, ayah Jung Da Hae berambisi untuk berbisnis peternakan sapi.

Keluarganya harus bekerja keras untuk mengelola peternakan yang cukup luas tersebut. Sayangnya, bisnis tersebut mengalami kegagalan. Keluarga mereka harus pindah ke rumah yang sangat kecil. Namun, ayahnya gak putus asa dan mulai berinvestasi dalam hal lainnya.

Investasi terakhir ini membuat ayahnya dianggap sebagai komplotan pencuri oleh investor lainnya. Mereka harus kehilangan seluruh harta beda hingga pisah rumah untuk sementara. Keluarganya pun jatuh miskin dan membuat Jung Da Hae serta ibunya harus bekerja serabutan di usia senja.

Kondisi ini membuat Jung Da Hae kesulitan untuk menghargai diri sendiri. Dia gak sanggup berinvestasi karena ketakutan jika nasib buruk akan dialaminya lagi.

Kim Ji Song merupakan salah satu rekan kerjanya yang suka berbelanja. Dia gak ragu untuk menghabiskan uangnya untuk membeli barang-barang mahal. Sayangnya, kondisi keuangan Ji Song gak mendukung kebiasaannya tersebut. 

Kondisi ini dialami Ji Song karena dirinya tumbuh di sebuah rumah yang penuh dengan sampah. Ibunya penganut aliran sesat dan gak pernah mengurusi rumah. Ayahnya sibuk bekerja di luar sehingga gak pernah berinteraksi dengannya di rumah.

Sejak saat itu, Ji Song bertekad untuk hidup dikelilingi dengan barang berkilauan. Makanya, dia gak ragu untuk menghabiskan uangnya sekalipun harus kelaparan.

Kondisi Kang Eun Sang memang gak berbeda jauh dengan Jung Da Hae. Dia hidup sendirian dan sangat tertarik dengan investasi koin kripto. Sayangnya, dia juga cukup berhemat untuk membiayai hidupnya sendiri.

Pemikirannya ini bermula ketika Kang Eun Sang punya seorang anak berusia 5 tahun. Saat itu, suaminya sibuk bekerja menjadi supir angkutan barang. Dirinya sendiri juga sibuk menghabiskan waktu untuk bekerja di restoran.

Anak Kang Eun Sang punya mimpi untuk pergi ke taman hiburan bersama orangtuanya. Kang Eun Sang dan suaminya berjanji pergi bersama ketika anak mereka bisa menulis ejaan namanya sendiri. Sayangnya, impian tersebut gak bisa tercapai karena sang anak meninggal dunia.

Kondisi ini membuat Eun Sang sangat terpukul karena mereka gak bisa mewujudkan impian anaknya tersebut. Makanya, dia seakan mengabdikan diri untuk menghasilkan uang lebih banyak sekalipun gak dipergunakan.

Ketiga kondisi ini memang umum ditemukan di sekeliling kita. Namun, pilihan mereka juga bukan hal yang salah jika mereka bisa mengontrol diri. Menurutmu, apakah kamu juga punya trauma finansial seperti karakter di drakor To The Moon?