5 Idol KPop yang Pernah Melakukan Self Harm, Bikin Prihatin!

Self harm mencakup tindakan di mana seseorang dengan sengaja melukai diri sendiri sampai menyebabkan cedera dan rasa sakit. Begitu banyak idol KPop yang memilih melarikan diri dari masalah dan perasaan yang mengganggu dengan self harm. Tentu saja, tindakan mereka itu tidak boleh diikuti.
Meskipun begitu, sejumlah pengakuan mereka berikut ini membuat publik setidaknya menyadari betapa kepedulian satu sama lain dapat jadi bantuan terbesar untuk mengatasi kesulitan sebagai sesama manusia. Juga, pentingnya mencari cara menghilangkan stres dan tekanan emosi dengan cara yang lebih sehat. Yuk, simak!
1. Sulli

Kesulitan Sulli sebagai artis terungkap di dokumenter Why Were You Uncomfortable With Sulli? pada 2020. Menurut ibu dari sang idol, SM Entertainment mengabarkan bahwa Sulli telah melukai dirinya sendiri pada 2016. Sulli dibawa ke ruang gawat darurat, jadi ia diminta tidak terkejut jika media mulai mengabarkan soal itu.
SM Entertainment mengatakan, segalanya terkendali. Sayangnya, sang ibu dilarang mengunjungi Sulli di rumah sakit. Sebab, agensi sudah mengabarkan media dengan berita yang ditutupi, yaitu Sulli dibawa ke rumah sakit karena terpeleset di kamar mandi. Mereka tak dapat menyembunyikan alasan sebenarnya, jika sang ibu mengunjungi Sulli.
Hal itu terjadi tak lama setelah Choiza dan Sulli putus. Sang ibu akhirnya menyadari, betapa Sulli sangat menderita karena pacarnya meninggalkannya dan ibunya tidak berada di sisinya. Sebab, hubungan Sulli dengan ibunya jadi renggang setelah hubungannya dengan Choiza tidak direstui.
Dalam sebuah wawancara yang terungkap di program itu, Sulli mengaku pernah ditinggalkan orang-orang terdekatnya. Ia merasa itu terjadi karena mereka memiliki masalahnya masing-masing, jadi mereka hanya melindungi diri sendiri. Ia mencoba mengulurkan tangannya, tetapi tidak ada yang menggenggamnya. Ia merasa gak bisa terbuka pada siapa pun.
2. Mina eks AOA

Pada 2021, Mina mengunggah foto tangannya yang terluka akibat self harm. Ia melampirkan caption yang menyindir haters karena terus memberi komentar jahat. Ia merasa telah melakukan segala upaya, termasuk menemui psikiater untuk membuat kondisinya pulih.
Sayangnya, pembenci terus-menerus menganggapnya hanya mencari perhatian. Mina menyatakan, mereka tak pernah tahu apa saja yang telah dilalui olehnya. Ia merasa telah hidup seperti orang bodoh karena berbagai hal yang terjadi padanya.
Sebelumnya pada Juli 2020, Mina mengklaim bahwa Jimin pernah menindasnya selama mereka berkarier bareng sebagai member AOA. Ia juga pernah menyindir CEO FNC Entertainment dan Seolhyun AOA. Usai hal itu, publik menganggapnya sebagai pencari perhatian.
3. Chuu eks LOONA

Chuu menceritakan kesulitannya menghadapi stres di Oh Eun Young’s Golden Clinic pada 2022. Ia membahasnya dengan seorang psikiater ternama, Oh Eun Young. Rupanya, ia pergi ke rumah sakit setiap sebulan sekali untuk mendapatkan infus karena kondisi perutnya memburuk.
Hal ini disebabkan oleh kebiasaan makannya. Chuu gemar memakan makanan paling pedas saat stres dalam jangka waktu tertentu. Ia juga pernah mengonsumsi makanan dalam porsi berlebihan saat stres. Meskipun pengalaman itu terasa menyenangkan, Chuu berakhir tidak bisa bernapas dan terkadang berujung pada muntah.
Oleh karena itu, ia juga jadi sering dirawat ke ruang gawat darurat. Ia tak bisa mengendalikan pola makannya. Chuu merasa aturan diet selama ia masih berkarier bareng LOONA membuatnya mengonsumsi obat diet. Namun, ia berhenti setelah mengetahui efek sampingnya. Ia juga lebih suka memendam kesulitannya seorang diri.
Menurut Oh Eun Young, metode menghilangkan stres itu memiliki aspek melukai diri sendiri. Sebab, makanan pedas dijadikan pelarian untuk melupakan kesulitan, meskipun itu membahayakan kesehatan. Oh Eun Young memintanya mencari tahu penyebab stresnya, untuk tahu cara yang lebih tepat dan sehat dalam mengatasinya.
4. Wonstein

Wonstein juga berbagi kebiasaan tak sehatnya di Oh Eun Young Golden Clinic pada April lalu. Ia mengaku menjadi korban penindasan saat sekolah. Begitu banyak siswa yang kasar di sekitarnya, sehingga ia sering dipukul dengan keras saat berpapasan dengan mereka. .
Wonstein juga sering menerima tamparan do wakaunya. Ia bahkan selalu merasa was-was setiap kali sekolah belum berakhir, karena takut pelakunya memperlakukannya dengan lebih buruk. Ia berusaha menghilang dari pandangan penindasnya setiap saat.
Hal itu membuatnya punya kebiasaan tak sehat, yaitu memukul kursi atau dinding saat marah atau stres. Ia melakukan dengan niat ingin menghancurkan apa pun di tangannya. Ia merasa rasa sakit tersebut dapat membuatnya terbebas dari kemarahan yang tidak terkendali.
Wonstein pernah melukai tangannya saat memukul sofa yang di dalamnya terbuat dari baja. Ia baru ke dokter untuk memeriksakan diri usai 2 minggu berlalu. Dokter mengatakan, ada kemungkinan akan kerusakan kronis karena terlambat diperiksa. Kebiasaan itu sudah ia anggap kebutuhan dalam hidupnya, tapi ia juga menyadari dirinya tak bisa terus hidup seperti itu.
5. Heesuk eks LIMITLESS

Heesuk menjelaskan masalahnya dengan agensinya di Instagram pada 2020. Usai promosi debut grupnya, agensi mendadak memambahkan 2 member baru tanpa persetujuan. Mereka pun terlibat konflik internal yang tidak bisa diatasi, hingga ia muak hidup bareng member lain di asrama.
Heesuk sudah membicarakannya dengan agensi, tapi ia hanya disuruh bertahan. Setelah sekian lama tak tahan, ia akhirnya menyatakan keinginannya untuk meninggalkan grup. Sayangnya, agensi terus membuat alasan hingga kontraknya tak kunjung berakhir.
Heesuk juga sering disalahkan saat berhadapan dengan anggota lain maupun orangtuanya sendiri. Ia merasa seperti hidup di neraka selama 8 bulan. Ia meminum obat setiap hari karena menderita depresi berat, kecemasan, dan penyakit mental lainnya.
Hal itu membuat Heeseuk ingin mati, bahkan sempat mencoba untuk bunuh diri. Ia sudah memberi tahu soal keinginannya itu pada agensi, tapi mereka tetap memilih diam. Penjelasan ini diberikan olehnya setelah mantan agensinya, ONO Entertainment menuduhnya meninggalkan grup tanpa pemberitahuan dan memutus kontak dengan mereka.
Berbagai masalah dan perasaan menjadi penyebab yang membuat idol KPop di atas berujung melakukan self harm. Publik jadi prihatin akan kesulitan yang mereka hadapi. Publik juga berharap, mereka menemukan cara yang lebih sehat dalam melampiaskan emosi negatifnya.