TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siapa Kim Ki Soon? Ketua Sekte The Baby Garden yang Mengaku Suci

Sosoknya kini tengah menjadi sorotan

potret Kim Ki Soon, pemimpin The Baby Garden (naver.com/jaehee740)

Menyusul ramainya sorotan publik terhadap JMS yang dipimpin oleh Jeong Myeong Seok, ada ketua sekte lain yang tak kalah mencuri atensi. Ia adalah Kim Ki Soon yang menjabat sebagai pemimpin The Baby Garden atau Aga Dongsan.

Kim Ki Soon menjadi perbincangan bukan tanpa alasan. Tak hanya soal dirinya yang menuntut ganti rugi ke pihak Netflix atas penayangan sejumlah episode In the Name of God: A Holy Betrayaltapi juga sisi lain dari Kim Ki Soon yang mengejutkan. Lantas seperti apa sosok dari pimpinan dari The Baby Garden ini? Berikut rangkumannya!

1. Latar belakang kehidupan Kim Ki Soon

potret Kim Ki Soon (dok. Netflix/In the Name of God: A Holy Betrayal)

Jauh sebelum menjadi pemimpin sekte The Baby Garden yang sukses, Kim Ki Soon rupanya hanyalah orang biasa yang hidup sebagai yatim piatu sejak usia muda. Seperti dirangkum melalui Vietnam Posts English, Kim Ki Soon memiliki masa kecil yang tidak sempurna.

Namun saat tumbuh dewasa, dirinya menikah dengan seorang pria yang merupakan putra pendeta. Tak hanya itu Kim Ki Soon juga sempat menjadi murid seorang pendeta terkenal bernama Lee Kyo Bu.

Baca Juga: Kim Ki Soon, Ketua Sekte The Baby Garden Tuntut Ganti Rugi ke Netflix

2. Mendirikan perusahaan yang menjual album KPop, Synnara Record

potret Synnara Record (koreaboo.com)

Setelah serial dokumenter Netflix In the Name of God: A Holy Betrayal ditayangkan, terungkap bahwa Kim Ki Soon merupakan pendiri dari sebuah perusahaan distributor album KPop bernama Synnara Record. Berdasarkan laporan Koreaboo, Synnara Record sangat populer dan banyak dipilih oleh fans KPop secara luas.

Bukan tanpa alasan, Synnara Record menyediakan album KPop dengan harga yang relatif murah dan dapat dipesan oleh fans internasional lewat situs berbahasa Inggris. Bahkan banyak toko KPop lokal di Korea Selatan yang memasok dari platform tersebut. Namun menyusul kontroversi yang melibatkan Kim Ki Soon dan sektenya, kini banyak fans yang memboikot distributor ini. 

3. Perjalanan The Baby Garden

gambaran Kim Ki Soon dan para pengikutnya (newsfeed.dispatch.co.kr)

Diketahui bahwa Kim Ki Soon sebelumnya hanyalah seorang murid sekaligus tangan kanan dari gurunya, pendeta Lee Kyo Bu. Masih dari laman yang sama, insiden penyerangan yang melibatkan Lee Kyo Bu di tahun 1982 silam pun membuat Kim Ki Soon mengambil alih sekte yang telah dijalankan oleh gurunya selama ini. Sebab pendeta tersebut akhirnya mendekam di penjara.

Ia pun mengubah kelompok yang dibangun Lee Kyo Bu dengan nama The Baby Garden atau Aga Dongsan. Kim Ki Soon memiliki tujuan untuk membuat kerajaannya sendiri dan menggambarkan tempat itu sebagai "tidak kurang dari surga di Bumi". Dirinya bahkan mampu mengumpulkan banyak pengikut berkat kemampuannya dalam mempengaruhi lewat kata-kata. 

4. Kim Ki Soon mengaku sebagai bayi tanpa dosa

potret mendiang Choi Nak Gwi (dok. Netflix/In the Name of God: A Holy Betrayal)

Nama The Baby Garden rupanya berasal dari Kim Ki Soon yang secara mengejutkan mengaku sebagai bayi atau dalam bahasa Korea, aga. Masih berdasarkan laporan Koreaboo, Kim Ki Soon menempatkan dirinya sebagai pemimpin pemujaan dan menyebut dirinya sebagai bayi. Istilah ini digunakan karena menurutnya seorang bayi tak memiliki dosa dan bisa masuk surga.

Namun sayangnya hal itu tak sesuai dengan kenyataan karena Kim Ki Soon diketahui telah mempekerjakan pengikutnya secara tak manusiawi. Beberapa sektor bisnis yang dimiliki The Baby Garden dikelola langsung oleh para pengikutnya. Mereka harus bekerja siang dan malam dengan gaji yang sangat kecil.

Selain itu, ada dakwaan pembunuhan yang pernah ia terima. Salah satunya kasus kematian dari bocah lelaki bernama Choi Nak Gwi yang muncul dalam salah satu episode In the Name of God: A Holy Betrayal.

Baca Juga: 5 Kekejaman Kim Ki Soon, Pendiri Sekte Aga Dongsan dan Toko Synnara

Verified Writer

Anindya Milagsita

An ordinary girl who's passionate about writing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya