Tagar #ApologizetoSunoo Trending, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Bukan tanpa sebab, fans menduga member ENHYPEN lainnya melakukan body shamming kepada Sunoo. Percakapan atau candaan para member dalam bentuk video pun dijadikan bukti oleh fans. Menurut mereka, candaan tersebut sudah masuk ke ranah body shamming.

Salah satu contoh body shamming yang dilakukan member ENHYPEN adalah ketika Sunoo memegang sebuah balon karakter. Kala itu Sunoo dan Jay sedang merayakan kelulusan. Jay pun mengatakan, jika ia merasa familier dengan balon karakter yang terlihat punya tubuh berisi tersebut. Sunoo pun menanggapinya dengan mengatakan jika ia tidak tahu siapa orang yang dimaksud Jay sambil memeluk balon tersebut. 

Para fans pun awalnya membiarkan hal tersebut dan menganggapnya sebagai jokes. Namun, karena "candaan" tadi tak hanya dilakukan sekali dua kali, akhirnya fans pun geram. 

Meski terlihat sebagai candaan semata, tapi fans beranggapan jika topik itu tidak perlu terus menerus dijadikan jokes. Hal itulah yang akhirnya membuat mereka menduga, jika agensi ENHYPEN, BELIFT LAB membiarkan hal itu terjadi.

Permintaan maaf tersebut tentu tak hanya dijadikan tuntutan kepada agensi. Mereka juga menuntut permintaan maaf dari member ENHYPEN lainnya karena telah melontarkan candaan berbau body shamming tersebut.

Meski tak terlihat ekspresi kesal dari Sunoo, fans tetap menuntut permintaan maaf tersebut. Sebab, mereka menduga jika Sunoo menutupi sakit hati atas candaan tersebut dengan tertawa atau tersenyum untuk menanggapi "candaan" tadi.

Sebelum masuk trending topic di Indonesia, tagar #ApologizetoSunoo lebih dulu jadi trending di Twitter Thailand. Kala itu tagar digunakan oleh fans ENHYPEN di Thailand sebagai tuntutan atas menyebarnya video kompilasi di TikTok.

Video tersebut berisi kompilasi saat member ENHYPEN lainnya menggoda Sunoo dengan candaan berbau body shamming. Fans ENHYPEN lainnya yang tidak setuju dengan isi video tersebut pun mengatakan, jika ada kesalahan terjemahan. Namun, penerjemah video yang diketahui pemilik akun Twitter @icebreakersunoo mengatakan, jika tidak ada kesalahan terjemahan di sana.

Ia juga sudah melakukan proses verifikasi sebelumnya dengan bertanya kepada teman Korea dan kenalannya yang juga belajar bahasa Korea. Ia pun akhirnya meminta maaf jika ternyata hasil terjemahannya tersebut malah membuat isu yang lebih besar di dalam fandom ENHYPEN itu sendiri.

Meski begitu, fans ENHYPEN yang memang dari awal tak setuju dengan candaan para member tetap menuntut permintaan maaf. Bagi mereka, salah translate atau tidak, tak seharusnya candaan berbau body shamming tersebut dilontarkan.

Sama seperti member ENHYPEN lainnya, Sunoo juga merupakan idol debutan ajang survival I-LAND. Di final, Sunoo diketahui menduduki posisi kedelapan dan berahasil masuk ke debut line bersama ENHYPEN.

Di grupnya, Sunoo menempatkan posisi sebagai lead vocalist. Idol kelahiran 24 Juni 2003 ini berhasil debut setelah menjadi trainee selama 10 bulan, lho.

Isu yang merebak di sebuah fandom memang tidak bisa ditahan penyebarannya. Sebab, anggota fandom itu sendiri juga punya opini dan sudut pandang yang berbeda dalam melihat isu tersebut. Tak ayal akan ada perbedaan pendapat tentang isu yang sedang merebak.