5 Bukti Kekejaman Jeong Myeong Seok, Pendiri Sekte JMS yang Gila Seks

Belakangan ini, serial In the Name of God: The Holy Betrayal viral di berbagai belahan dunia. Dokumenter karya Cho Sung Hyun ini membongkar kekejaman empat sekte sesat di Korea Selatan. JMS menjadi sekte pertama yang dibahas melalui tiga episode sekaligus.
JMS atau Jesus Morning Star adalah sebuah kelompok keagamaan yang dibentuk oleh Jeong Myeong Seok pada sekitar tahun 1980-an. Tak seperti kelompok lain, JMS lebih tepat disebut sebagai sekte sesat karena apa yang diajarkan Jeong Myeong Seok melenceng dari ajaran Kristen. Ia bahkan melakukan pemerkosaan kepada banyak pengikut perempuannya. Berikut ini beberapa bukti kekejaman Jeong Myeong Seok sebagai pemimpin JMS.
1. Menafsirkan ajaran agama secara logika dan menyebut dirinya Messiah
JMS beroperasi mulai tahun 1980-an di saat Korea Selatan berada di bawah pemimpin yang otoriter. Di saat yang sama, rakyat akhirnya banyak yang terjerumus di sekte sesat, salah satunya adalah JMS. Jeong Myeong Seok banyak merekrut anak muda, terutama para mahasiswa dari universitas terpandang.
Berdasarkan yang diungkapkan mantan pengikutnya di In the Name of God: The Holy Betrayal, ajaran JMS mudah diterima. Sebab, Jeong Myeong Seok menafsirkan berbagai ajaran agama Kristen secara logika.
Lebih lanjut, Jeong Myeong Seok meyakinkan para pengikut dan calon pengikutnya bahwa dia adalah Messiah atau Tuhan. Ia melakukannya dengan memprediksi beberapa hal yang terjadi di masa depan, seperti siapa presiden Korea selanjutnya, nasib para pengikutnya, dan lain-lain.
Ia juga dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Entah menggunakan metode apa, banyak pengikut yang mengaku mereka sembuh dari penyakit kronis setelah diberkati oleh Jeong Myeong Seok. Dari situlah ia menjadi sosok yang dielu-elukan dan dipercaya sebagai Tuhan.