Diduga Menipu, 5 Alasan Fans Minta Refund Tiket Konser We All Are One

Tagar #weallareone_refundmymoney sempat duduki trending Twitter pada Jumat (11/11/2022) malam. Ini menjadi buntut dari konser bertajuk We All are One yang penyelenggaraannya diubah menjadi tanggal 28-29 Januari 2023. Padahal, konser tersebut sempat akan digelar pada 11-12 November 2022.
Sebelumnya pada September 2022, Coution Live lewat media sosial Red Angel Korea, mengumumkan akan menggelar konser festival KPop di Jakarta. Konser ini digadang-gadang dimeriahkan oleh beberapa idol KPop terkenal, seperti Astro, SF9, NMIXX, Pentagon, Chen EXO, Bambam dan Youngjae Got7, juga Oh My Girl.
Namun, nyatanya konser gagal diselenggarakan pada waktu yang telah ditentukan. Para fans pun menyayangkan penundaan konser dan meminta refund atas tiket yang sudah dibeli. Lantas, apa yang menyebabkan fans meminta uang mereka dikembalikan? Berikut lima di antaranya.
1. Promotor mengklaim konser We All Are One merupakan acara amal, namun tidak ada kejelasan dari awal

Coution Live (CTL) selaku pihak promoto konser We All Are One mengklaim, konser yang mereka adakan adalah untuk acara amal. Di setiap video promosi idol yang akan hadir, mereka akan mengatakan bahwa acara ini mendukung G20 Indonesia.
Tidak hanya itu, mereka juga mengatakan jika festival We All Are One bisa menyelamatkan satu nyawa hanya dengan menonton konser. Sebab, pendapatan yang dihasilkan konser tersebut akan disumbangkan kepada orang yang membutuhkan di seluruh dunia, baik berupa pengobatan maupun pendidikan.
2. Para fans khawatir karena tidak ada kejelasan mengenai konser, sedangkan promotor sibuk dengan promosi audisi

Tak hanya sebagai konser amal, We All Are One juga menjadi ajang untuk menampilkan project boy group bentukan Coution Live. Nantinya mereka yang lolos audisi akan menjadi trainee KPop di Korea Selatan dan debut di Indonesia. Tak hanya itu, mereka juga dijanjikan bisa menjadi salah satu pengisi acara di konser We All Are One.
Namun, audisi ini pun akhirnya menjadi tak jelas. Tidak diketahui siapa saja yang akan terbang ke Korea Selatan untuk mendapatkan pelatihan. Hal itu pun tambah membuat fans geram, karena sejak awal pihak promotor hanya menonjolkan audisi tadi. Padahal, acara utamanya adalah penyelenggaraan festival konser KPop.
Audisi tak jelas, jadwal pengambilan tiket dan sebagainya pun tak ada update. Para fans dari setiap idol pun kian khawatir, karena mereka butuh banyak persiapan menjelang konser. Contohnya saja bagi mereka yang tinggal di luar Jakarta. Mereka perlu menyiapkan tiket transportasi hingga fasilitas penginapan dari jauh-jauh hari.
3. Penundaan konser beralasan belasungkawa atas tragedi Iteawon, padahal Konser NCT 127 dan Stray Kids tetap bisa berjalan

Alasan konser We All Are One ditunda adalah karena sedang dalam masa berkabung akibat tragedi Iteawon. Saat itu, kecurigaan para fans pun semakin menjadi-jadi. Sebab, masa berkabung karena tragedi Itaewon akan berakhir dalam beberapa hari, bahkan sebelum konser We All Are One berlangsung.
Lalu, tragedi Itaewon yang terjadi di Korea Selatan bukanlah alasan mutlak yang dapat membatalkan konser begitu saja. Sebab, fans merasa jika tragedi itu tidak berlangsung di Indonesia, dan seharunya masih bisa berlangsung.
Alasan itu makin diperkuat dengan tetap berjalannya konser dari NCT 127 dan Stray Kids di Jakarta, Indonesia. Alhasil, mereka pun makin mempertanyakan, mengapa konser We All Are One bisa dibatalkan? Hingga akhirnya dugaan penipuan pun akhirnya mencuat.
4. Fans menuntut refund kepada Coution Live atas masalah yang terjadi, dengan menaikan hastag #weallareone_refundourmoney

Dugaan penipuan mulai terasa, para fans yang sudah membeli tiket pun merasa dirugikan dengan adanya penundaan konser tersebut. Apalagi, isu tidak bisa refund menjadi topik hangat yang pertama muncul setelah konser dinyatakan bakal ditunda.
Alhasil, para fans yang sudah membeli tiket pun bergabung untuk menaikkan beberapa tagar yang menjadi trending Twitter. Salah satunya adalah tagar #weallareone_refundourmoney. Tagar tersebut langsung menduduki trending topic Twitter pada Jumat (11/11/2022) malam.
Mereka menuntut pihak promotor untuk mengembalikan dana mereka. Sebab, tak hanya dirugikan terkait masalah waktu dan tenaga. Dengan ditundanya konser We All Are One, mereka juga tidak bisa mendapatkan refund dari akomodasi yang sudah disiapkan sebelumnya, seperti tiket kereta dan pesawat hingga pemesanan hotel.
5. Diduga mencoba kabur ke negara asalnya, dubes RI untuk Korea Selatan menyatakan akan membantu sesuai prosedur

Lambat laun, diketahui jika CEO dari PT. Coution Live Indonesia adalah Park Jai Hyun. Mengantongi identitas sang CEO dan hotel tempat menginapnya di Indonesia, perwakilan fans dari EXO, yakni EXO-L INA berinisiatif untuk mendatangi Park Jai Hyun secara langsung.
Mereka mendatangi Park Jai Hyun di hotel tempatnya menginap, untuk meminta tanda tangan pertanggung jawaban refund tiket konser We All Are One. Namun, saat didatangi, ternyata Park Jai Hyun sudah tidak ada di sana. Ia pun diduga mencoba kabur ke negara asalnya, Korea Selatan.
Ketidak jelasan semakin menjadi-jadi dan menghebohkan fans KPop di Indonesia. Hal ini pun menjadi sorotan dubes RI untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto. Mengomentari unggahan di Instagram @officialkvibes, sang dubes menuliskan jika KBRI Seoul akan membantu masalah tersebut sesuai dengan prosedur yang ada.
We All Are One menjadi salah satu konser KPop di Indonesia yang gelarannya sudah begitu dinantikan. Sebab, nama-nama besar bintang KPop sudah dipastikan manggung di acara tersebut. Semoga masalah ini bisa cepat terselesaikan, sehingga para fans yang sudah membeli tiket konsernya pun bisa mendapatkan uang mereka kembali.