Semakin Rumit, FIFTY FIFTY Tolak Bernegosiasi dengan ATTRAKT

Dirangkum melalui Koreaboo, berdasarkan laporan eksklusif dari TV Daily, para member FIFTY FIFTY telah mengajukan pernyataan kepada pengadilan bahwa mereka tak berniat untuk negosiasi dengan agensi. Sebelumnya, pengadilan memberikan saran agar perwakilan FIFTY FIFTY dan ATTRAKT mengadakan diskusi tambahan pada Rabu (16/8/2023) kemarin.

Diskusi ini rencananya akan menjadi mediasi kedua mereka, setelah sidang mediasi pertama yang telah berlangsung pada pekan lalu, tepatnya hari Rabu (9/8/2023). Tetapi alih-alih menyetujuinya, para anggota justru mengumukan mereka tak ingin ada mediasi kedua.

Meskipun begitu tidak dijelaskan alasan tentang keputusan ini. Alhasil karena kurangnya mediasi, sidang antara FIFTY FIFTY dan ATTRAKT diketahui akan tetap berjalan sesuai jadwal.

Selain menolak melakukan mediasi kedua dengan perwakilan pihak agensi, para anggota juga mengumumkan keputusan lain yang tak kalah mengejutkan. Firma hukum Barun selaku perwakilan dari anggota FIFTY FIFTY menyebutkan pendirian mereka terkait perselisihan dengan ATTRAKT. Tak hanya menolak negosiasi, para anggota juga mengaku tidak berniat kembali ke ATTRAKT.

Dikutip melalui allkpop, Firma Barun secara tegas mengungkapkan pendapat dari para anggota. Mereka menyebut, "Setelah berkonsultasi dengan klien (FIFTY FIFTY), dipastikan bahwa mereka tidak berniat untuk kembali (ke ATTRAKT)." Hal ini disampaikan pihak Barun ke Pengadilan Distrik Pusat Seoul pada Rabu (16/8/2023) kemarin. 

Lebih lanjut perwakilan hukum FIFTY FIFTY, Barun, juga menjelaskan pendapat para anggota terkait CEO mereka yang bernama Jeon Hong Joon. Masih dikutip dari laman yang sama, FIFTY FFITY juga tidak memiliki niat untuk terlibat dalam pembicaraan dengan CEO mereka, Jeon Hong Joon. Sebelumnya, agensi menyebut ingin menyelesaikan setiap masalah pembayaran ataupun saldo melalui dialog setelah anggota kembali ke perusahaan.

Tak sampai di situ, ATTRAKT juga bermaksud untuk mengembalikan citra FIFTY FIFTY menjadi normal dengan dukungan dan sumber daya penuh. Alih-alih mempertimbangkannya, perwakilan FIFTY FIFTY justru mengatakan, "Mereka tidak akan bertemu untuk mencapai kesepakatan. Sebaliknya, mereka bersedia bertemu jika (CEO ATTRAKT) setuju untuk mengakhiri kontrak eksklusif."

Keputusan FIFTY FIFTY tadi cukup membuat situasi semakin rumit. Akan tetapi, di balik hal ini mungkin ada pertimbangan tersendiri yang telah mereka diskusikan sebelumnya. Lantas bagaimana pendapat kamu terkait situasi FIFTY FIFTY?