Jeon Somi Diduga Plagiat Manga Jepang untuk MV-nya, Agensi Minta Maaf

Jeon Somi sedang jadi sorotan setelah mengeluarkan video klip terbarunya yang berjudul "Fast Forward" pada Senin (7/8/2023). Artis kelahiran tahun 2001 itu dituduh melakukan plagiarisme.
Ilustrasi yang terdapat dalam video musik miliknya dituding sama dengan salah satu karakter manga Jepang. Simak lebih lanjut penjelasannya berikut ini.
1. Dituding melakukan plagiarisme

Video musik terbaru Jeon Somi, "Fast Forward" jadi sorotan. MV tersebut menampilkan gerakan tarian yang aktif dengan sampul digital serta ilustrasi di dalamnya yang mengadopsi gaya manga.
Beberapa jam setelah dirilis, MV tersebut menimbulkan kontroversi di sejumlah warganet. Pasalnya, ilustrasi karakter manga dalam video Somi terlihat serupa dengan ilustrasi karakter dari serial manga Jepang, Urusei Yatsura volume 1.
2. Kesamaan ilustrasi dengan karakter manga Jepang

Banyak pihak merasa bahwa ilustrasi karakter dalam video musik Somi sama dengan karakter dalam sampul Manga Urusei Yatsura Volume 1 tersebut. Karakter wanita dalam mangan ini diketahui bernama Takahashi Rumiko.
Meski karakter anime dalam video dimaksudkan untuk mewakili sosok Somi, tetapi netizen menemukan ada kemiripan ketika membandingkan visual kedua karakter tersebut. Satu-satunya perbedaan hanya pada warna mata dan gaya rambutnya.
3. Permintaan maaf dari agensi

Tidak lama setelah netizen melayangkan tuduhan, agensi Jeon Somi langsung angkat bicara terkait isu plagiarisme yang menjerat artisnya. The Black Label merilis pernyataan resmi sebagai permohonan maaf ke pada publik pada Rabu (9/8/2023). Lebih lengkap, simak pernyataannya di sini.
"Halo, ini The Black Label.
Setelah merilis MV untuk lagu utama "Fast Forward" dari EP ALBUM Jeon Somi, kami segera meninjau karakter animasi dalam video dan memutuskan untuk menghapus dan memodifikasi adegan tersebut.
Kami akan mengganti adegan itu dengan cepat dan mengambil semua tindakan yang diperlukan. Sebagai agensi, kami sangat meminta maaf, karena menimbulkan kekhawatiran lantaran kurang memantau proyek ini dengan lebih seksama.
Kami akan lebih berhati-hati untuk mencegah insiden seperti itu terjadi lagi di masa mendatang.
Terima kasih."
Semoga kasus ini bisa jadi pelajaran untuk lebih berhati-hati lagi nantinya, ya!