Kronologi Mantan Penyanyi Korea Dihukum akibat Lecehkan Karyawan

Insiden ini terjadi pada Juli 2019, saat Kim Wang Bae diduga memaksa karyawan A untuk duduk di sebelahnya di ruang karaoke dekat Stasiun Universitas Konkuk, Seoul. Kim Wang Bae diduga memegang tangan A dan memeluk bahunya. Saat A mencoba pergi, dia menunggunya di balik pintu ruang karaoke.

Namun, saat A kembali ke kamar, Kim Wang Bae diduga meraih pergelangan tangannya dan melakukan pelecehan seksual. Meski A menyatakan penolakannya, tetapi Kim Wang Bae dilaporkan telah menggunakan kekuatan fisik dengan meninju bagian tubuh privat A dan meraih pinggangnya.

Kim Wang Bae diketahui mengikuti program audisi MBC Akdong Club pada 2001 dan kemudian debut sebagai anggota Boyslip. Namun, setelah bertahun-tahun tidak aktif di industri hiburan, dia mendirikan WB Skin pada 2017, yang berhasil mencatat penjualan hingga 60 juta won atau sekitar Rp704 juta pada tahun sebelumnya.

Pada 19 Juli 2023, Pengadilan Distrik Pusat Seoul yang menerima laporan tersebut menghukum Kim Wang Bae dengan denda sebesar 3 juta won atau sekitar Rp35 juta atas dakwaan pelecehan seksual. Selain itu, pengadilan juga memerintahkannya untuk menjalani 40 jam terapi pelaku kekerasan seksual.

Kim Wang Bae pun hanya dikenai denda dan tidak ada perintah untuk mengungkapkan informasi pribadi atau larangan bekerja. Namun, Kim Wang Bae membantah tuduhan pelecehan seksual tersebut dan mengajukan banding atas putusan pertama pada 22 Juli 2023.

Di sisi lain, seorang mantan karyawan WB Skin memberikan pengakuan yang mengejutkan kepada media Korea, Wikitree, tentang sosok Kim Wang Bae sebagai seorang CEO perusahaan kesehatan dan kecantikan WB Skin tersebut.

"Kim Wang Bae sangat berkuasa di dalam perusahaan. Dia sering menggunakan bahasa kasar dan makian terhadap karyawan. Dia merokok di kantor dan menciptakan suasana menakutkan yang menekan kinerja," ungkap mantan karyawan WB Skin itu kepada Wikitree.

Pada Oktober, Kim Wang Bae dipanggil sebagai saksi dalam audit parlementer karena insiden pelecehan seksual di tempat kerja. Namun, ia diketahui tidak hadir. Komite Nasional untuk Lingkungan Kerja dan Buruh pun mengkritiknya atas kasus pelecehan tersebut.

Komite Nasional untuk Lingkungan Kerja dan Buruh bahkan menyebut Kim Wang Bae sebagai “orang jahat”. Pihak mereka menyatakan bahwa tindakan pelecehan seksual tidak dapat diterima di Korea Selatan pada abad ke-21 seperti sekarang ini.

Legislator juga menyebut bahwa uang jaminan sebesar 100 juta won atau sekitar Rp1,1 miliar yang dibayarkan Kim Wang Bae, meski tidak mencapai kesepakatan hukum dengan A, hanya sebagai upaya untuk mencari keringanan hukuman melalui penyalahgunaan sistem jaminan pidana. 

Baru-baru ini, posisi Kim Wang Bae sebagai CEO bahkan telah dicopot dari perusahaan. Diduga hal ini ada hubungannya insiden pelecehan seksual kepada karyawannya. Semoga segera menemui titik terang dan yang bersalah mendapatkan hukuman yang setimpal.