Sempat Bantah, Kyoungyoon DKZ Akui Pengikut Sekte JMS

Pada tanggal 8 dan 10 Maret 2023 lalu, Dispatch mewawancarai Kyoungyoon secara khusus terkait keterlibatannya dalam sekte sesat JMS dengan tujuan agar dapat merenungkan masa lalu dan meminta maaf.

Dalam perbicangan tersebut, Kyoungyoon akhirnya mengakui hubungannya dengan sekte JMS. Ia berkata, "Ya. JMS… yang itu. Aku adalah bagian dari gereja JMS sejak aku masih dalam kandungan ibuku. Sebagai seorang anak, aku pergi kesana sambil memegang tangan ibuku," ujarnya.

Sejak tahun 1994, ibu Kyoungyoon diperkenalkan dengan gereja kultus JMS oleh bibinya. Sang bibi mengetahui keberadaan JMS dalam perjalanannya untuk bekerja, lalu menghadirinya dan mengajak ibu Kyoungyoon beribadah disana. 

Seperti gereja pada umumnya yang mengajarkan Alkitab dengan baik, ibu Kyoungyoon terpikat dengan aliran sesat tersebut. Namun, mengetahui fakta sesungguhnya Kyoungyoon mengkhawatirkan sang ibu yang sudah terikat selama 29 tahun.

"Aku senang mengetahui apa yang sebenarnya, meskipun sudah terlambat. Tapi aku mengkhawatirkan orang tuaku—terutama ibuku. Dia telah menjadi pengikut gereja JMS selama lebih dari 20 tahun. Aku harap dia bisa mengatasinya," lanjut Kyoungyoon.

Kyoungyoon mengatakan, "Aku mendengar dia (bibi Kyoungyoon) belajar teologi dan menjadi seorang pendeta. Awalnya, dia menginjili dari rumah. Aku ingat dia meninggalkan rumah kami saat aku masih di taman kanak-kanak dan mendirikan gereja di lantai tiga sebuah bangunan kecil."

Sampai akhirnya, Bibi Kyoungyoon membuka gerejanya dan bergabung dengan kafe milik ibu Kyoungyoon sejak 2020. Inilah yang membuat kafe milik keluarga Kyoungyoon dicurigai sebagai salah satu kultus sekte sesat JMS

Kyoungyoon mengaku ia pernah menonton video dari bibinya. Bibinya mengatakan bahwa Jeong Myung Seok (JMS) adalah penginjil firman Tuhan dan orang hebat yang membaca Alkitab lebih dari 2000 kali.

"Aku ingat menonton videonya. Sebelum dia (JMS) tampil sebagai Mesias, dia akan meletakkan umpan, membangunnya selama dua sampai tiga jam. Jadi, ketika dia akhirnya mengaku sebagai Mesias, pengikut yang tak terhitung jumlahnya akan mengaum sebagai tanggapan. Begitulah cara kamu terseret ke dalamnya. Ini seperti mendapatkan lampu gas," katanya.

Bibinya berusaha mencuci otak Kyoungyoon sampai akhirnya pria kelahiran 21 Februari 2000 itu benar-benar bergabung dengan aliran sesat JMS tersebut.

"Aku juga tidak mengerti bagaimana proses cuci otak bekerja padaku. Tetapi jika seseorang langsung memberi tahumu, 'Saya adalah Mesias. Jika kamu memberi saya bantuan seksual, saya akan mengirim kamu ke surga,' kalian pasti tidak akan percaya itu. JMS tidak melakukan pendekatan dengan cara ini. Dia memberikannya kepadamu, sedikit demi sedikit," sambung Kyoungyoon

"Ada cerita terus menerus tentang betapa menakjubkannya JMS. Ada kesaksian dan cerita dari berbagai orang di sekitar JMS. Bahkan, ada orang yang mencetak surat keterangan sakit dan menunjukkan kepadaku, mengatakan bahwa dia perlu dioperasi, tetapi menjadi lebih baik setelah JMS mendoakannya. Ada kesaksian konstan yang mengatakan bahwa JMS memperbaiki masalah mereka," ujar Kyoungyoon.

Kyoungyoon pun dibuat seakan-akan percaya dengan kehebatan JMS. Oleh sebab itu, ia akhirnya bergabung dengan aliran sesat tersebut

Ketika masih belia, Kyoungyoon pernah sakit parah. Ia tidak bisa makan, muntah terus-menerus, dan kepalanya membengkak. Saat itu, bibinya yang sudah menjadi pendeta JMS mendoakan Kyoungyoon. Tiga hari setelahnya, saat Kyoungyoon ingin operasi, ternyata tidak ada yang salah alias penyakitnya sembuh secara tiba-tiba.

"Ibuku melihat hal tersebut sebagai pekerjaan Tuhan dan mulai menunjukkan iman yang jauh lebih besar di gereja JMS setelah itu. Ibuku berbicara tentang bagaimana kisah (penyembuhan) itu nyata."

Namun, Kyoungyoon sendiri berasumsi bahwa itu adalah kondisi sakit yang dapat diselesaikan oleh waktu. Sehingga, penyakitnya itu hanya kebetulan sembuh usai didoakan bibinya.

Ternyata, ada berbagai grup seperti grup hip-hop, dance, band, dan menyanyi di dalam gereja. Kyoungyoon yang sangat suka bernyanyi ingin mendapatkan pelatihan vokal dari seseorang yang pandai menyanyi. Namun, karena kesulitan ekonomi, Kyoungyoon memilih bergabung dengan klub bernyanyi JMS.

"Aku aktif dengan klub bernyanyi JMS selama kelas sembilan dan sepuluh. JMS tampaknya telah menggunakan remaja dan minat mereka untuk menginjili orang lain. Aku tidak mempertanyakan apapun saat itu. Aku hanya mengira mereka adalah orang-orang yang mengajar musik," jelasnya.

Kyoungyoon mengaku bahwa sejak kecil ia sering disebut percaya agama semu. Secara gak sadar, Kyoungyoon menjadi malu dan sedih untuk mengakui dirinya bagian dari gereja JMS.

"Ketika aku masih muda, aku diintimidasi karena percaya pada agama semu. Aku menjadi orang yang defensif tanpa menyadarinya. Jadi ketika seseorang bertanya tentang agamaku, aku menjawab Kristen. Bagaimanapun, kami semua percaya pada Tuhan. Aku tidak pernah menyebutkan JMS kepada agensi, anggota, atau orang lain," pungkasnya.

Meskipun Kyoungyoon pernah menjadi bagian JMS, namun dirinya bukanlah orang aneh. Kini, ia tegaskan sudah tidak mempunyai hubungan apapun dengan aliran sesat JMS.

"Aku bukanlah orang-orang aneh seperti yang ditampilkan dalam acara In the Name of God: A Holy Betrayal. JMS dan mereka yang berkontribusi atas kejahatannya dengan menggunakan nama Tuhan yang harus dihukum. Merekalah pelakunya," tuturnya.

"Aku melihat komentar yang menyuruhku keluar dari DKZ dan kembali ke JMS. Bukannya aku tidak mengerti ketika mereka menyalahkanku. Aku dan beberapa orang baik di JMS bukan orang aneh, makanya aku berharap semua orang akan mencoba membantu kami untuk bangun. Itu permintaan yang tidak tahu malu, tapi aku akan sangat menghargai jika kalian memberi kami (ia dan jemaat JMS) kesempatan," tutup Kyoungyoon.

Terkait statusnya di DKZ, Dongyo Entertainment belum memberikan keputusan apapun mengenai hal ini. Semoga ada jalan keluar yang terbaik bagi Kyoungyoon maupun DKZ ke depannya.