The Glory Part 2 tayang perdana pada Jumat (10/3/2023). Bersamaan dengan perilisan drama ini, kabar kurang sedap menerpa sang sutradara, Ahn Gil Ho.
Ia dituding melakukan kekerasan saat masa sekolah. Simak kronologi Ahn Gil Ho melakukan perundungan yang dikutip melalui Soompi berikut ini.
Melalui komunitas online, berita tentang Ahn Gil Ho, sutradara The Glory (2022) melakukan kekerasan saat sekolah tersebar, ketika drama bagian keduanya itu tayang.
Berita ini langsung mencuri perhatian, sebab Ahn Gil Ho menyutradarai drama tentang perundungan. Ia dituding melakukan tindakan tidak terpuji tersebut.
Netizen dengan sebutan 'A' mengatakan bahwa Ahn Gil Ho yang dulunya bersekolah di Filipina pernah melakukan tindak bullying. Korban dari kasus ini adalah A sendiri yang memutuskan untuk speak up. Si A dan teman sekolah lainnya menerima ancaman hingga kekerasan lantaran mereka pernah menganggu kekasih Ahn Gil Ho saat itu.
Sebelumnya, Ahn Gil Ho menyangkal tuduhan yang dilayangkan oleh A. Sang sutradara mengaku tidak ingat pernah melakukan tindakan tersebut. Sementara itu, Studio Dragon yang menjadi rumah produksi karya sang sutradara, berusaha menyelidiki kebenaran dari tuduhan perundungan terhadapnya.
Kim Mun Hui, pengacara dari firma JIPYONG, akhirnya merilis pernyataan resmi pada Minggu (12/3/2023). Kim Mun Hui yang mewakili Ahn Gil Ho menceritakan kronologi yang terjadi.
"Sutradara Ahn Gil Ho memiliki kekasih saat sekolah di Filipina pada 1996 dan ketika mendengar kekasihnya digoda, dia langsung emosi dan menghajar orang itu," tulis Kim Mun Hui dalam pernyataannya.
Sang pengacara juga menegaskan bahwa Ahn Gil Ho meminta maaf atas kerjadian tersebut. Jika mendapat kesempatan, ia ingin meminta maaf langsung dengan korban, setidaknya melalui telepon.
Melalui kuasa hukumnya tersebut, Ahn Gil Ho mengatakan kepada Sports Chosun bahwa ia membutuhkan waktu untuk memeriksa semua fakta terkait kejadian 27 tahun lalu. Apalagi, kejadian ini melibatkan banyak orang dengan ingatan yang berbeda-beda. Sang sutradara juga mengakui bahwa ingatannya terkait peristiwa tersebut sudah samar sehingga ia khawatir memutarbalikkan kebenarannya.