3 Boy Group KPop yang Merasa Popularitasnya Menurun, Tetap Optimis!

Penurutan popularitas terkadang tak bisa dihindari saat idol KPop sudah bertahun-tahun debut. Bakal sulit bagi mereka untuk mengembalikan masa jayanya, saat persaingan dengan artis junior semakin sengit di industri hiburan. Meskipun begitu, mereka tetap berjuang untuk bertahan dalam kariernya.
Berikut deretan boy group yang sebenarnya merasakan adanya penurunan dalam popularitasnya. Padahal, mereka dulu sangat terkenal di kalangan publik. Walaupun demikian, mereka masih belum kehilangan harapan untuk mencapai kesuksesan yang baru. Yuk, simak!
1. Infinite

Dalam wawancara dengan TV Report pada 2019, Sungjong mengakui bahwa jumlah penggemar Infinite cukup menurun jika dibandingkan dengan di masa lalu. Sebab, dulu Infinite sangat diminati oleh banyak orang. Namun, mereka tidak merindukannya, melainkan hanya mengenang jayanya itu dengan tenang. Apalagi, mereka rutin mengadakan konser hingga fan meeting besar-besaran dulu.
Sungjong juga merasa perubahan popularitas itu terjadi saat Sunggyu jalani wajib militer, sampai Infinite kesulitan merilis single dan mengadakan fan meeting. Namun, Infinite tetap rapat untuk mendiskusikan kegiatannya untuk mempertahankan grup di masa depan. Mereka semua sepakat, kegiatan grup jauh lebih penting ketimbang individu.
Jadi, setiap member melanjutkan keyakinan untuk tetap melakukan yang terbaik dan melangkah maju sebagai grup. Infinite percaya, bahwa popularitas tetaplah milik mereka di masa kini. Sungjong yakin, semua rekan grupnya bakal setuju dengan hal itu. Baginya, Infinite itu akan berlangsung abadi.
2. TEEN TOP

Lewat wawancara dengan News-ade pada 2018, Changjo mengatakan bahwa member TEEN TOP telah merelakan banyak hal karena sudah sering terpuruk. Mereka pun berupaya untuk bangkit kembali. C.A.P mengatakan, bahwa jumlah penggemar mereka menurun sekitar 25 persen.
Niel merasa popularitas grupnya mulai memudar di era “Rocking”, kemudian mereka mengalami kemunduran besar saat mempromosikan “Warning Sign”. Menurut Changjo, hal ini terjadi karena mereka mengambil jalan berbeda dari ekspektasi publik terhadap konsep grup mereka.
Ricky menyatakan, TEEN TOP mengalami sedikit perubahan konsep ketika melihat beberapa album dan title track-nya. Chunji mengungkap, publik mungkin selalu menginginkan konsep yang berpusat pada penampilan dan mengekspresikan antusiasme dari mereka. Jadi, mereka pun mencoba untuk kembali ke arah itu.
3. iKON

Penurunan popularitas dibahas oleh iKON di program Oh Eun Young’s Golden Clinic pada 2022. DK menyatakan, mereka merasakan kecemasan yang sulit diidentifikasi kini. Mereka kerap mengingat momen yang luar biasa saat mereka debut, lalu merasakan kebahagiaan sesaat atas kesuksesan dari banyaknya dukungan.
June menambahkan, iKON memiliki dua masa jaya, yaitu saat mereka baru debut dan pada era “Love Scenario” yang viral. Namun, ia merasa mereka tidak lagi memiliki pengaruh yang sama seperti sebelumnya. Mereka tak lagi bisa bergerak lebih dekat menuju puncak popularitas yang dulu diraih. Mereka bahkan tidak lagi bertahan di tingkat ketenaran yang sama.
DK menjelaskan, betapa banyak orang tidak mengenal iKON meskipun mengetahui lagu “Love Scenario”. Meskipun itu adalah masa jaya mereka, publik sebenarnya tidak mengenal siapa saja member iKON. Keterpurukan itu berlanjut usai hengkangnya B.I yang berperan penting sebagai pemimpin iKON. Meski begitu, mereka kini sudah berupaya untuk bangkit dalam berkarier.
Perubahan popularitas sebenarnya termasuk hal yang wajar bagi para idol KPop. Boy group di atas hanya berusaha menerima kenyataannya, tapi tetap berupaya optimis untuk meraih prestasi baru pada masa sekarang. Penggemar salut akan usaha mereka untuk bertahan kini.