Ada kalanya, alasan hengkang idol KPop tidak sesederhana yang dikira publik. Tidak sedikit agensi yang terkadang menutupi kebenaran, seolah artisnya keluar dari grup dengan suka rela. Sebab, faktanya banyak idol yang mengakhiri kontrak atas paksaan agensinya.
Kebenaran itu biasanya baru terungkap setelah kabar sang idol sudah lama berlalu. Alasan agensi mengeluarkan artisnya begitu beragam, yaitu karena berpacaran hingga dianggap tak lagi menguntungkan. Yuk, simak untuk mengetahui kebenarannya!
Leader The East Light, Lee Seokcheol sempat membicarakan penganiayaan yang dialami semua membernya dalam konferensi pers pada tahun 2018. Selama 4 tahun, mereka sering jadi korban kekerasan verbal maupun penganiayaan fisik oleh seorang produser bernama Yoon Young Il.
Salah satu member, Seunghyun, sempat menyuarakan keluhannya terkait kekerasan ini pada pendiri agensinya, yaitu Kim Chang Hwan. Namun, ia justru memaksa Seunghyun meninggalkan grup. Setelah hengkang, barulah dirinya dan member lain sepakat untuk menindaklanjuti kasus ini secara hukum.
Pada akhirnya, Kim Chang Hwan mendapat hukuman 8 bulan penjara dan 2 tahun masa percobaan. Sementara itu, Yoon Young Il dijatuhi hukuman penjara selama 2 tahun. Mereka terbukti memaksakan kehendak dan menyiksa member The East Light.
Pada tahun 2018, HyunA dan Dawn mengakui bahwa mereka telah berpacaran selama 2 tahun. Setelah itu, keduanya mendapat kritik publik yang menyebabkan pembatalan berbagai jadwal resmi mereka sebagai idol. Cube Entertainment pun sempat membantah kabar kencan ini, tetapi keduanya justru mengonfirmasinya.
Tak lama kemudian, Cube Entertainment mengumumkan telah mengeluarkan HyunA dan Dawn dari agensi. Agensi merasa keduanya telah melanggar kepercayaan yang diberikan. Sejak saat itu, PENTAGON aktif dengan delapan member tanpa Dawn yang sudah hengkang.
Di program JAYKEEOUT x VWVB pada tahun 2020, Alexander menceritakan berbagai kesulitannya berkarier di dunia hiburan Negeri Ginseng. Setelah kesulitan beradaptasi di Korea, idol asal Hong Kong ini justru dikeluarkan oleh agensi karena dianggap tak populer. Padahal, ia baru berkarier selama 3 tahun saat itu.
Agensi kemudian ingin mengganti member, terlebih mereka merasa Alexander tak populer di Korea. Padahal, Alexander sendiri mengusahakan yang terbaik untuk grupnya. Ia mengajarkan cara promosi di Twitter dan berbagai hal lainnya. Ia berakhir hengkang. Agensi pun merilis pernyataan yang dipenuhi kebohongan, yaitu Alexander keluar karena ingin melanjutkan pendidikannya.
Kibum mengatakan kepada Newsen pada tahun 2011, bahwa hengkang dari grup bukanlah keputusannya sendiri. Menurut pernyataannya, agensi menyatakan ingin menggantikan dirinya dengan member baru. Agensi juga menuntutnya menandatangani perjanjian pembatalan kontrak.
Kibum tidak hengkang karena ingin fokus pada bisnis Piro Piro yang dijalankan olehnya saat itu. Sebab, bisnis itu tak pernah mengalihkan perhatiannya dari U-KISS yang menjadi prioritasnya. Meskipun begitu, ia menghormati keputusan agensi yang menggantikannya dengan member yang lebih baik.
Di acara radio pada tahun 2019, reporter SBS mengatakan bahwa B.I dipaksa hengkang dari iKON. Ia menjelaskan bahwa ini terjadi karena pendiri YG Entertainment, Yang Hyun Suk terus mendapatkan kritik dari publik karena ia dinilai tak becus menangani skandal artisnya. Terlebih, saat itu YG Entertainment baru saja menghadapi skandal Seungri BIGBANG.
Akibat tekanan tersebut, Yang Hyun Suk pun mengeluarkan B.I dan cuci tangan terhadap skandal narkoba yang menimpanya. Reporter SBS mengaku bahwa informasi ini didapatkannya dari salah satu member iKON.
Reporter tersebut merupakan salah satu jurnalis andal dan terpercaya. Apalagi, dialah yang mengungkap seluruh tindakan ilegal Seungri dan Jung Joon Young. Fans sempat protes karena YG Entertainment berbohong dengan menyatakan bahwa B.I hengkang atas kemauannya sendiri.
Dalam wawancara dengan Billboard pada Mei 2022, B.I mengaku menyesali tindakannya yang menyalahgunakan narkoba. Tekanan dan tuntutan untuk selalu melakukan yang terbaik membuatnya melakukan tindakan ilegal tersebut. Ia mengaku merasa bodoh atas perbuatannya tersebut.
Sebagian besar penggemar cukup menyayangkan tindakan pihak agensi yang memaksa artisnya keluar dari grup. Namun, tak sedikit netizen yang menganggapnya sebagai hal wajar sekaligus realistis jika pihak agensi lebih mementingkan keuntungannya.