Dijauhi dan diabaikan merupakan salah satu bentuk dari bullying yang pernah menerpa idol KPop. Sebagai korban, mereka tentu merasa kesulitan menghadapi situasi itu. Meskipun demikian, mereka berjuang agar tak sampai terpuruk dalam melaluinya.
Nah, berikut deretan idol KPop cowok yang merasa dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya. Mereka merasa kehadirannya tidak diterima di berbagai lingkungan. Pengalaman mereka jelas menyakitkan. Yuk, simak!
Dilansir Soompi, Kang Daniel pernah menceritakan pengalamannya saat jadi korban bullying sewaktu masih sekolah. Ia merasa dirinya dikucilkan karena dianggap jelek sewaktu masih muda. Meskipun begitu, ia tetap percaya diri akan kemampuannya menari dan menyanyi. Hal inilah yang membuatnya menyadari, kepercayaan diri datang dari pola pikirnya.
Lagu “Monster” dari album terbaru DAY6, Band Aid, dibuat berdasarkan pengalaman Young K. Young K pernah menempuh pendidikan di luar negeri sendiri dan pada awalnya belum bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dengan lancar. Hal ini membuatnya merasa terkucilkan.
Young K pun berusaha untuk menjalin pertemanan untuk mengatasi rasa sepi yang menghantuinya. Beberapa orang menerima keberadaan Young K sebagai teman, sementara beberapa yang lain tidak menerimanya. Begitu kembali ke Korea Selatan, ia kembali merasa asing dan kesepian sebagai pelajar yang baru pulang dari luar negeri.
Selain itu, Young K juga berupaya menyertakan pengalaman DAY6 dalam lagu itu. Ia menilai grupnya unik karena berada di tengah-tengah antara label idol KPop dan band. Hal ini kadang membuat mereka merasa kesepian, hingga lebih sering nongkrong hanya antar sesama member.
Young K berpesan dalam lagu tersebut, bahwa rasa sepi dapat menjadi emosi yang besar dan sering kita rasakan. Meskipun begitu, ia berharap kita tidak terpuruk atas rasa sepi itu. Ia pun berharap, orang-orang yang merasakan hal serupa dapat menemukan kenyamanan dengan mendengarkannya untuk memahami bahwa mereka tak sendirian dalam menghadapinya.
Di program Marching Grandma pada 2022, Jang Moon Bok mengakui, image-nya dengan julukan “Hip-Hop President” telah membuatnya jadi bahan tertawaan teman-teman sekelasnya. Ia merasa dirinya dipandang rendah oleh mereka. Usai ikut ajang pencarian bakat Superstar K2, suasana di sekolahnya terasa hening begitu dirinya datang.
Jang Moon Bok merasa, dirinya tidak lagi diperlakukan sebagai manusia. Bahkan, para pelakunya menelepon ibunya secara anonim untuk mengumpat. Saat kejadian itu, ia baru berusia 16 tahun. Sayangnya, citranya di ajang pencarian bakat tersebut tampak bak orang yang mudah dipermainkn atau dimanfaatkan orang lain.
Di program Healing Camp pada 2020, Park Hyung Sik mengatakan bahwa dirinya pernah dijauhi oleh trainee lain selama menjalani masa pelatihannya. Pada masa itu, ia memang dekat dengan manajer casting. Ia pun sering berbagi kekhawatirannya pada sang manajer, tetapi trainee lain menganggapnya berusaha mencari perhatian.
Hyung Sik merasa dirinya hanya bekerja keras, tetapi trainee lain enggan untuk makan dengannya. Ia juga diabaikan saat mencoba berbicara dengan mereka. Kejadian ini membuat dirinya yang masih SMA saat itu jadi menderita depresi. Pada akhirnya, ia pindah agensi. Member ZE:A tidak mengucilkannya, bahkan mengajaknya makan bareng.
Dalam siaran langsung pada 2018, Kuanlin mengatakan, ia pernah jadi korban penindasan saat SMP karena kepribadiannya yang pendiam. Ia merasa dijauhi oleh mereka. Meskipun begitu, ia bertekad untuk tidak membenci para pelakunya dan menganggap pengalaman itu akan mengajarinya berbagai hal baru.
Kuanlin tidak dapat memberi tahu apa yang ia pelajari dari kejadian itu secara detail. Hanya saja, ia mengatakan, dirinya jadi lebih baik dalam beradaptasi di lingkungan masyarakat usai jadi korban dari perbuatan buruk pelakunya. Ia merasa, setiap orang dapat mempelajari berbagai hal baru dari sifat baik ataupun buruk dari orang lain.
Idol KPop di atas berusaha untuk bertahan, meskipun telah menjadi korban yang keberadaannya tidak dianggap oleh orang-orang di sekitarnya. Mereka berjuang agar tidak terlarut dalam emosi negatif. Padahal, kejadian itu jelas menyakitkan untuk dilalui.