5 Idol KPop yang Pernah Dikritik karena Dituduh Melakukan Lazy Dance

Kontroversi lazy dance Jang Wonyoung terjadi pada tanggal 3 Desember 2021. Kala itu Jang Wonyoung bersama dengan grupnya, IVE sedang mempromosikan lagu debut mereka yang berjudul "Eleven" di Music Bank.

Saat menampilkan lagu tersebut terdapat salah satu gerakan dance memutar kepala dan juga kibasan rambut. Di bagian itu Jang Wonyoung tampak tidak melakukan gerakannya dengan benar dan juga tidak powerful seperti member lainnya. Hal ini pun menimbulkan pro kontra dikalangan netizen.

Ada yang menyebutnya malas menari. Namun, ada juga yang membela bahwa Jang Wonyoung saat itu tidak punya waktu untuk menata rambutnya lagi karena setelah tampil ia harus kembali menjadi MC di acara musik tersebut. 

Pada tanggal 26 Mei 2022 lalu girl group aespa tampil di festival yang diselenggarakan oleh Universitas Korea. Dalam rangka festival musim semi itu aespa menampilkan beberapa lagu, salah satunya "Next Level".

Penampilan aesoa di Universitas Korea pun menimbulkan beberapa kritik dari netizen. Salah satunya adalah Winter yang dituduh malas menari. Melalui sebuah fancam, Winter dikritik karena gerakannya yang tidak totalitas. Sebelumnya Winter juga pernah mendapatkan kritik yang sama saat ia tampil di Hanyang University.

Meski beberapa netizen ada yang kecewa dengan penampilan Winter, tapi tak sedikit pula yang membela winter dari kritikan tersebut. Beberapa netizen menyebutkan bahwa gaya rambut dari Winter yang membuat gerakannya kurang totalitas.

Idol selanjutnya yang pernah dikritik karena lazy dance adalah Chaeyoung TWICE. Kejadian ini terjadi pada tahun 2016, dimana saat itu TWICE sedang menampilkan lagu "Like OOH-AHH".

Saat menari dengan lagu tersebut, terdapat salah satu koreografi di mana semua member TWICE harus melompat secara bersamaan. Chaeyoung TWICE mendapat respon negatif karena saat itu tidak melompat secara maksimal. Sebagian netizen bahkan memberikan komentar bahwa Chaeyong terlihat malas untuk melompat tinggi.

ONCE, fandomTWICE pun membela bahwa Chaeyoung tidak malas. Mereka mengatakan bahwa Chaeyoung harus lebih berhati-hati karena ia memakai sepatu yang haknya lebih tinggi dari member lain. Diketahui bahwa Chaeyoung memiliki tinggi badan 159 cm. Sementara member yang lain memiliki tinggi badan lebih dari 160 cm.

Di acara KCON Thailand 2019, ITZY tampil sebagai salah satu pengisi acara. Selain menampilkan full performance, ITZY juga menampilkan relay dance. Relay dance sendiri artinya menari secara bergantian sambil membentuk formasi berbaris.

Melalui penampilan relay dance ini, Lia ITZY mendapatkan kritikan dari netizen. Beberapa ada yang berkomentar bahwa saat Lia menari, terlihat bahwa ia sedang malas dan juga gerakannya tidak totalitas.

Mengetahui Lia ITZY terlibat kontroversi lazy dance, MIDZY yang merupakan fandom dari ITZY membela bahwa relay dance merupakan acara untuk relax dan have fun. Bahkan ada yang berkomentar bahwa ekspresi Lia tidak menunjukan dirinya sedang malas. Beberapa komentar menunjukan bahwa Lia terlihat bersenang-senang dan sesekali bercanda dengan sesama anggota ITZY yang lain.

Baru-baru ini BLACKPINK tampil di acara TV Amerika, yaitu Jimmy Kimmel Live. BLACKPINK menampilkan lagu terbaru mereka yang berjudul "Shut Down". Melalui penampilan tersebut, Jennie BLACKPINK pun kembali menuai kritikan karena dianggap malas menari. 

Mendengar Jennie kembali mendapatkan kritik, para penggemar BLACKPINK pun memberikan pembelaan terhadap Jennie. Mereka membela bahwa saat itu BLACKPINK melakukan penampilan tanpa lipsync. Selain itu Jennie juga diketahui memiliki banyak bagian rap.

Menyanyi dan melakukan rap secara langsung ditambah dengan menari bukanlah hal yang sangat mudah. Menurut para penggemar, Jennie tidak malas menari. Ia hanya lebih memfokuskan penampilannya pada bagian vokal dan juga rap. Hal ini juga lebih baik daripada BLACKPINK harus tampil lipsync di acara TViInternasional.

Di balik kontrovesi yang terjadi pada kelima idol KPop di atas, perlu diingat bahwa mereka juga manusia biasa yang terkadang bisa membuat kesalahan. Untuk itu sebagai netizen harus bijak dalam berkomentar. Daripada memberikan komentar kebencian yang justru dapat menyakiti salah satu pihak, lebih baik memberikan saran yang membangun dan juga dukungan yang bisa dijadikan sebagai dorongan motivasi.