8 Aturan Tegas JYP Entertainment untuk Artisnya, Gak Boleh Dilanggar!

JYP Entertainment melarang keras setiap karyawan sampai artisnya untuk mengunjungi bar yang hanya memiliki pelayan perempuan. Bar-bar semacam itu biasanya mempekerjakan perempuan untuk mengajak pelanggan pria ngobrol dan menikmati alkohol bareng.

J.Y Park mengakui, karyawannya sempat marah saat ia memberi tahu aturan ini. Apalagi, bar tersebut biasanya digunakan dalam pertemuan untuk membahas bisnis. Namun, sang pendiri agensi dengan tegas menyatakan dirinya tidak menerima alasan semacam itu.

Jika ada yang berani memasuki bar semacam itu, maka ia tidak akan ragu untuk memecat mereka. Ia gak peduli, meskipun larangannya dinilai tidak menguntungkan bagi agensinya.

JYP Entertainment mengharuskan setiap trainee menjalani diet. Agensi juga mengawasi mereka dengan ketat agar tidak ada yang melanggar. Momo dan Sana TWICE bahkan mengakui, agensi memasang CCTV untuk mengawasi mereka. Hal itu bikin mereka harus memesan jokbal—hidangan kaki babi Korea Selatan—diam-diam.

Beberapa menu makanan juga dilarang agensi, termasuk jokbal. Selain itu, JYP Entertainment pernah meminta Momo TWICE menurunkan berat badannya sampai 7 kilogram dalam seminggu. Jika tidak, agensi mengancam Momo bakal batal debut.

Alhasil, sang idol menyiksa diri dengan tak memakan apa pun selama seminggu dan ke gym sepanjang waktu. Aturan ini pun dinilai tak manusiawi oleh publik, tapi tetap diberlakukan di JYP Entertainment.

Menurut H.O eks MADTOWN pada siaran langsung di Afreeca TV pada tahun 2018, JYP Entertainment melarang setiap trainee menyanyikan lagu berbahasa Korea saat evaluasi bulanan. Jika mereka mengatakan ingin melakukannya, maka pelatih vokal akan menepuk punggungnya dan dengan tegas melarang. 

H.O mengklaim bahwa para trainee hanya boleh menyanyikan lagu bergenre pop yang berbahasa Inggris. Ia juga tidak memahami alasan yang membuat JYP Entertainment menerapkan peraturan ini setiap kali mengevaluasi para trainee untuk melihat perkembangan bakatnya.

Sudah menjadi rahasia umum, JYP Entertainment menerapkan teknik menyanyi “setengah udara, setengah suara” untuk para artis dan trainee. J.Y Park percaya, bahwa gaya tersebut menghasilkan suara yang lebih lembut dalam menyanyi. Menurut Jamie dan Baek A Yeon pada 2014, kebiasaan agensi yang menerapkan gaya menyanyi itu membuat mereka sulit beradaptasi.

Baek A Yeon merasa bahwa J.Y Park sendiri juga tidak begitu mengerti tentang teknik menyanyi tersebut. Selain itu, di Idol Room pada 2019, Jeon Somi mengakui J.Y Park juga mengharuskannya menyanyi dengan teknik tersebut. Setelah pindah ke THE BLACK LABEL, ia beradaptasi lagi dengan gaya menyanyi yang lebih terkesan keren.

Di sebuah acara, J.Y Park mengakui bahwa ia menerapkan larangan berkencan untuk artis yang baru debut di agensinya. Pada awalnya, larangan itu berlaku selama 5 tahun dalam masa awal berkarier mereka. Namun, ia mempersingkatnya jadi 3 tahun karena banyak artis yang tidak menaati aturan.

Alasannya menerapkan aturan tersebut, karena merasa kencan hanya akan menjadi hambatan bagi karier mereka yang baru dikembangkan. Para artisnya juga sudah sering membahas aturan ini di berbagai kesempatan. Mereka diharapkan fokus untuk latihan saja alih-alih berkencan. Setelah kariernya jadi lebih stabil dalam 3 tahun, aturan ini bakal dicabut.

Di program Weekly Idol pada tahun 2017, Chaeyoung TWICE menyatakan bahwa ia memotong rambutnya tanpa izin dari J.Y Park. Ia melakukannya secara impulsif karena merasa tak suka terpaku pada satu gaya rambut saja dalam jangka waktu panjang. Keputusan itu mengejutkan agensi, karena ia tak memberi tahu siapa pun sebelum mengambil keputusan.

J.Y Park bahkan berbicara secara pribadi dengan Chaeyoung karena hal itu. Menurutnya, setiap artis harus memberi tahu pihak agensi sebelum mengambil sebuah keputusan untuk mengubah sesuatu secara dramatis, seperti potong rambut. Ia menganggap proses itu sebagai kewajiban yang sebaiknya tidak bisa dilewatkan.

Di program PSICK SHOW pada 10 September lalu, Ryujin dan Lia ITZY mengaku sering dihukum karena makan saat latihan. Sebab, JYP Entertainment melarang setiap trainee melakukan hal itu. Mereka juga mendapatkan banyak poin penalti karena sering melanggar aturan yang berlaku.

Menurut Ryujin, JYP Entertainment menerima berbagai pendidikan setiap dua minggu sekali. Agensi itu menerapkan sistem penalti dalam pendidikan yang diatur. Mereka dinilai berdasarkan tarian, bakat menyanyi, dan karakter kepribadian pada waktu bersamaan.

Di program The Glow Up Podcast pada tahun 2017, Jay Park mengungkapkan bahwa masa pelatihan di JYP Entertainment cukup kasar di masa lalu. Apabila trainee melakukan kesalahan dalam gerakan dan lirik tertentu, maka mereka bakal dipukul oleh pelatih. Ia sering melihat trainee mendapat hukuman itu. Namun, agensi tidak memperlakukannya demikian karena dirinya berbakat dalam menari.

Menurut Jay Park, aturan semacam itu sebenarnya membunuh kreativitas dan ciri khas mereka. Sebab, para trainee dituntut menyanyi dan menari sesuai program yang ditentukan agensi. Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa sekarang sistem pelatihan sudah berubah jadi lebih baik.

Debut di agensi besar seperti JYP Entertainment jelas akan menguntungkan karena kesiapannya dalam mempromosikan artisnya secara besar-besaran. Namun, mereka juga tentu harus mengikuti aturan yang diberlakukan dengan ketat oleh agensi tersebut.